5 Fakta Mengejutkan Gunung Sinai, Tempat Nabi Musa Menerima Wahyu

Selasa, 24 Oktober 2023 - 16:16 WIB
Gunung Sinai diyakini sebagai tempat Nabi Musa berbicara kepada Allah SWT. (Foto: Britannica)
JAKARTA - Gunung Sinai merupakan gunung yang berada di semenanjung Sinai, Mesir dengan ketinggian 2.285 meter.

Gunung ini menyimpan berbagai fakta menarik dan mengejutkan yang patut disimak.

Apa saja? Berikut informasi lengkapnya mengenai Gunung Sinai, dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/10/2023).

1. Diagungkan oleh 3 Agama



Gunung Sinai berbatasan langsung dengan beberapa gunung lainnya, seperti Gunung Sanaa, Gunung Ahmar, Gunung Safsafa, dan Gunung Qasr Abbas. Gunung Sinai diakui kesuciannya oleh 3 agama, yakni Islam, Kristen, dan Yudaisme.

Keberadaan Gunung Sinai tercatat dalam Alkitab dan menerangkan bahwa Musa serta orang-orang Israel melakukan perjalanan melewati padang belantara, setelah menyeberangi Laut Merah. Musa dan rombongannya kemudian tiba di sebuah tempat yang dikenal dengan Gunung Sinai.

Selain itu, Alkitab juga menyampaikan bahwa Gunung Sinai adalah lokasi Musa menerima Sepuluh Perintah yang merupakan seperangkat prinsip dari Tuhan.



2. Keberadaan Gunung Sinai Diperdebatkan



Gunung Sinai diketahui berada di Mesir. Akan tetapi, hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Ryan Mauro mengungkapkan bahwa gunung ini berada di seberang Teluk Aqaba.

Dalam film dokumenter yang bertajuk ‘Finding the Mountain of Moses: The Real Mount Sinai in Saudi Arabia’, Gunung Sinai disebut berada di Arab Saudi, bahkan pihak kerajaan sudah mengetahui hal tersebut. Namun, belum ada pihak kerajaan yang mengomentari film dokumenter itu.

3. Menjadi Salah Satu Jalur Pendakian Terbaik di Dunia



Meskipun diagungkan oleh 3 agama, Gunung Sinai rupanya menjadi salah satu gunung dengan jalur pendakian terbaik di dunia. Hal tersebut diungkap oleh majalah Wanderlust hingga mendapat penghargaan tahun 2016 dari Asosiasi Penulis Perjalanan Inggris. Jalur pendakian Gunung Sinai dianggap menjadi salah satu yang terbaik karena sejarahnya yang sangat panjang. Apalagi, gunung ini menjadi saksi terjadinya dialog antara Nabi Musa dengan Allah SWT.

4. Lokasi Nabi Musa Berbicara Kepada Allah SWT



Dalam Islam, Gunung Sinai diyakini sebagai tempat Nabi Musa berbicara kepada Allah SWT. Gunung ini juga menjadi saksi bahwa Nabi Musa menerima mukjizat dari Allah SWT, yaitu mampu membelah Laut Merah. Dialog Nabi Musa dengan Allah SWT tercatat dalam surat An Nisa ayat 164:

[وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى]

“Wa rusulang qad qaṣaṣnāhum 'alaika ming qablu wa rusulal lam naqṣuṣ-hum 'alaīk, wa kallamallāhu mụsā taklīmā”

Artinya: "Ada beberapa rasul yang telah Kami ceritakan (kisah) tentang mereka kepadamu sebelumnya dan ada (pula) beberapa rasul (lain) yang tidak Kami ceritakan (kisah) tentang mereka kepadamu. Allah telah benar-benar berbicara kepada Musa (secara langsung)."

Kisah itu juga ada dalam surat Thaha ayat 9 hingga 10, yang artinya:

“Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan menapat petunjuk di tempat api itu.”

Nabi Musa adalah salah satu nabi yang namanya sering disebut dalam Al Quran, tentunya setelah Nabi Muhammad SAW. Nama Nabi Musa disebut sebanyak 136 kali dalam Al Quran. Islam menganggap Nabi Musa adalah ulul azmi dan memiliki gelar kalimullah atau orang yang diajak bicara langsung oleh Allah SAW.

Baca Juga: Arkeolog Sebut Gunung Sinai Tempat Musa Terima Wahyu Ada di Arab Saudi

5. Gunung Sinai Disebut dalam Al Quran



Gunung Sinai rupanya tertera dalam Al Quran. Contohnya ada pada surat At-Tin ayat 2 yang berbunyi: Watuuri siniin. Artinya: “Demi Gunung Sinai,”

Tafsir dari ayat tersebut adalah tersebut adalah Allah bersumpah dengan Gunung Sinai, yang juga menjadi tempat Nabi Musa menerima wahyu melalui kitab Taurat. Keberadaan gunung tersebut juga tercantum dalam surat Al-A’raf ayat 143:

[وَلَمَّا جَآءَ مُوۡسٰى لِمِيۡقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗ ۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِىۡۤ اَنۡظُرۡ اِلَيۡكَ ؕ قَالَ لَنۡ تَرٰٮنِىۡ وَلٰـكِنِ انْظُرۡ اِلَى الۡجَـبَلِ فَاِنِ اسۡتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوۡفَ تَرٰٮنِىۡ ۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلۡجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوۡسٰى صَعِقًا ۚ فَلَمَّاۤ اَفَاقَ قَالَ سُبۡحٰنَكَ تُبۡتُ اِلَيۡكَ وَاَنَا اَوَّلُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ]

Wa lammā jā`a mụsā limīqātinā wa kallamahụ rabbuhụ qāla rabbi arinī anẓur ilaīk, qāla lan tarānī wa lākininẓur ilal-jabali fa inistaqarra makānahụ fa saufa tarānī, fa lammā tajallā rabbuhụ lil-jabali ja'alahụ dakkaw wa kharra mụsā ṣa'iqā, fa lammā afāqa qāla sub-ḥānaka tubtu ilaika wa ana awwalul-mu`minīn

Artinya:

“Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau." (Allah) berfirman, "Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku." Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, "Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman."
(msf)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنَّا رَحۡمَةً ثُمَّ نَزَعۡنٰهَا مِنۡهُ‌ۚ اِنَّهٗ لَيَـــُٔوۡسٌ كَفُوۡرٌ (٩) وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنٰهُ نَـعۡمَآءَ بَعۡدَ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَـقُوۡلَنَّ ذَهَبَ السَّيِّاٰتُ عَنِّىۡ‌ ؕ اِنَّهٗ لَـفَرِحٌ فَخُوۡرٌۙ (١٠) اِلَّا الَّذِيۡنَ صَبَرُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ كَبِيۡرٌ (١١)
Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat itu) Kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih. Dan jika Kami berikan kebahagiaan kepadanya setelah ditimpa bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, Telah hilang bencana itu dariku. Sesungguhnya dia (merasa) sangat gembira dan bangga, kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Hud Ayat 9-11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More