Peringati Hari Santri, Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta Gemakan 1 Miliar Sholawat Nariyah
Selasa, 24 Oktober 2023 - 21:07 WIB
Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta turut memeriahkan Hari Santri Nasional 2023 dengan menggemakan satu miliar Sholawat Nariyah. Pembacaan 1 Miliar Sholawat Nariyah merupakan rangkaian Hari Santri sebagaimana instruksi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui surat edarannya tertanggal 13 Oktober 2023.
"DKI Jakarta dalammomenSholawat 1 Miliar ini mendapat bagian sebanyak enam juta sholawat yang salah satunya diadakan diPesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Semoga pembacaan sholawat ini dapat memperkuat jam'iyyah Nahdhatul Ulama, khususnya bagi negara Indonesia," kata Abdul Aziz, Wakil Ketua pengurus Harian Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta dalam acara Pembacaan 1 Miliar Shalawat dan Doa Untuk Jakarta di Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta Barat, Sabtu malam (21/10/2023).
Dalam acara tersebuthadir KetuaPengurus Harian Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Ma'arif. Dalam sambutannya,berkat pembacaan Sholawat Nariyah ini beliau berharapbanyak rahmat yang Allah turunkan pada malamitu.
"Man sholla 'alayya wahidatan shalla Allahu 'alaihi 'asyran(siapa yang bershalawat padaku sebanyak satu kali, niscaya Allah akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali)," tuturnya mengutip salah satu Hadits Nabi riwayat Abu Hurairah.
Di samping itu, beliau mengutip firman Allah Surat Al-Azab ayat 56 yang berbunyi,Innallaaha wa Malaaa-i katahuu yushalluuna 'alan Nabii, Yaaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa(Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya).
"Allah bershalawat pada Nabi, artinyaAllah memuji Nabi Muhammadﷺ. Allahbershalawat pada orang-orang yang bershalawat pada Nabi,artinyaAllah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya pada hamba itu," jelasnyadalam momen bertajukJihad Santri Jayakan Negeriitu.
Para ulama, lanjut Kiyai Samsul, telah mewariskan dua hal yang jika dipegang betul oleh para santri, maka mereka tidak akan pernah tersesat. Dual hal itu adalah al-umur ad-diniyah (persoalan keduniaan) yang terwujud dalam semangat jihad para santri, dan al-umur al-wathaniyah (persoalan kebangsaan) yang terwujud dalam upaya menjayakan negeri.
"Di samping keagamaan, santri juga harus tahu urusan-urusan kebangsaan. Santri harus berjihad dengan jihad di era sekarangmelaluibelajar dan memiliki kemauan yang kuat guna mengisi(semangat)kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini dikirim oleh RobiahLubis, santri Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta Barat.
"DKI Jakarta dalammomenSholawat 1 Miliar ini mendapat bagian sebanyak enam juta sholawat yang salah satunya diadakan diPesantren Asshiddiqiyah Jakarta. Semoga pembacaan sholawat ini dapat memperkuat jam'iyyah Nahdhatul Ulama, khususnya bagi negara Indonesia," kata Abdul Aziz, Wakil Ketua pengurus Harian Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta dalam acara Pembacaan 1 Miliar Shalawat dan Doa Untuk Jakarta di Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta Barat, Sabtu malam (21/10/2023).
Dalam acara tersebuthadir KetuaPengurus Harian Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta, KH Samsul Ma'arif. Dalam sambutannya,berkat pembacaan Sholawat Nariyah ini beliau berharapbanyak rahmat yang Allah turunkan pada malamitu.
"Man sholla 'alayya wahidatan shalla Allahu 'alaihi 'asyran(siapa yang bershalawat padaku sebanyak satu kali, niscaya Allah akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali)," tuturnya mengutip salah satu Hadits Nabi riwayat Abu Hurairah.
Di samping itu, beliau mengutip firman Allah Surat Al-Azab ayat 56 yang berbunyi,Innallaaha wa Malaaa-i katahuu yushalluuna 'alan Nabii, Yaaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu 'alaihi wa sallimuu tasliimaa(Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya).
"Allah bershalawat pada Nabi, artinyaAllah memuji Nabi Muhammadﷺ. Allahbershalawat pada orang-orang yang bershalawat pada Nabi,artinyaAllah memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya pada hamba itu," jelasnyadalam momen bertajukJihad Santri Jayakan Negeriitu.
Para ulama, lanjut Kiyai Samsul, telah mewariskan dua hal yang jika dipegang betul oleh para santri, maka mereka tidak akan pernah tersesat. Dual hal itu adalah al-umur ad-diniyah (persoalan keduniaan) yang terwujud dalam semangat jihad para santri, dan al-umur al-wathaniyah (persoalan kebangsaan) yang terwujud dalam upaya menjayakan negeri.
"Di samping keagamaan, santri juga harus tahu urusan-urusan kebangsaan. Santri harus berjihad dengan jihad di era sekarangmelaluibelajar dan memiliki kemauan yang kuat guna mengisi(semangat)kemerdekaan Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini dikirim oleh RobiahLubis, santri Ponpes Asshiddiqiyah Jakarta Barat.
Baca Juga
(rhs)