Permusuhan Yahudi Terhadap Islam Sudah Berlangsung Sejak Zaman Nabi

Selasa, 14 November 2023 - 23:57 WIB
Tabiat kaum Yahudi sejak lama sudah dikenal sebagai kaum pembangkang yang suka melakukan kejahatan dan melnacarkan permusuhan terhadap Islam. Foto ilustrasi/dok Mahad Aly
Permusuhan kaum Yahudi terhadap Islam sebenarnya sudah berlangsung sejak lama pada zaman Nabi. Dalam Sirah Nabawiyah dikisahkan, orang-orang Yahudi melancarkan permusuhannya terhadap Nabi Muhammad ﷺ dan kaum Muslimin.

Ketika Rasulullah menyebarkan dakwah Islam di Madinah, orang-orang Yahudi yang tingal di kota itu menampakkan kebenciannya hingga melancarkan permusuhan secara terang-terangan. Jadi tidak heran jika hari ini Zionis Israel juga terus melancarkan serangan militernya terhadap warga Palestina.

Tabiat mereka sejak lama memang sudah dikenal sebagai kaum pembangkang yang suka melakukan kejahatan dan permusuhan. Selain itu, orang-orang Yahudi pandai membuat kebohongan, suka berkhianat, dan gemar berdusta. Salah satu bukti keingkaran mereka yaitu, mengetahui dan mendapati bahwa Muhammad ﷺ telah tertulis dalam Kitab Taurat lengkap dengan nama beliau, dan ciri-ciri beliau, mereka tetap saja mengingkarinya.

Permusuhan Yahudi Terhadap Rasulullah ﷺ

Kisah permusuhan kaum Yahudi terhadap Nabi Muhammad ﷺ ini direkam dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, karya fenomenal seorang ulama besar sekaligus sejarawan Abad 3 Hijriyah, Ibnu Hisyam.



Ibnu Ishaq berkata, para Rahib Yahudi melancarkan permusuhan terhadap Rasulullah ﷺ karena didasari dengki dan dendam. Sebab, Allah 'Azza wa Jalla mengistimewakan orang-orang Arab dengan memilih salah seorang dari mereka menjadi Rasul. Para Rahib Yahudi ini didukung orang-orang Al-Aus dan Al-Khazraj yang tetap bertahan pada kejahiliyahannya. Orang-orang Al-Aus dan Al-Khazraj itu adalah orang-orang munafik dan menganut agama nenek moyang mereka, syirik dan mendustakan Hari Kebangkitan (Kiamat).

Namun Islam mengalahkan mereka dengan kemunculannya, dan kesepakatan kaum mereka untuk masuk Islam. Kemudian mereka menampakkan diri masuk Islam, dan menjadikan Islam sebagai tameng dari pembunuhan, padahal mereka munafik dalam hatinya. Para Rahib Yahudi ini dikisahkan pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ, menyakiti beliau, dan datang kepada beliau membawa kerancuan karena ingin mencampur-adukkan kebenaran dengan kebatilan.

Kemudian Al-Qur'an turun mengisahkan tentang mereka, tentang apa yang mereka tanyakan kepada Rasulullah ﷺ. Di antara pemuka-pemuka Yahudi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Huyai bin Akhthab.

2. Saudara Huyai bin Akhthab yang bernama Abu Yasir bin Akhthab.

3. Saudara Huyai bin Akhthab yang lain, yaitu Judai bin Akhthab.

4. Salam bin Misykam.

5. Kinanah bin Ar-Rabi' bin Abu Al-Haqiq.

6. Salam bin Abu Al-Haqiq.

7. Saudara Salam bin Al-Haqiq yang bernama Salam bin Ar-Rabi'. Salam bin Ar-Rabi' adalah anak Raff Al-A'war yang dibunuh para Sahabat Nabi di Khaibar.

8. Ar-Rabi' bin Ar-Rabi' bin Abu Al-Haqiq.

9. Amr bin Juhasy.

10. Ka'ab bin Al-Asyraf. Ka'ab bin Al-Asyraf berasal dari Thayyi', kemudian dari salah satu Bani Nabhan. Ibunya berasal dari Bani An-Nadhir.

11. Al-Hajjaj bin Amr sekutu Ka'ab bin Al-Asyraf.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَاِذۡ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيۡسَى ابۡنَ مَرۡيَمَ ءَاَنۡتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُوۡنِىۡ وَاُمِّىَ اِلٰهَيۡنِ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ قَالَ سُبۡحٰنَكَ مَا يَكُوۡنُ لِىۡۤ اَنۡ اَقُوۡلَ مَا لَـيۡسَ لِىۡ بِحَقٍّ‌ؕ اِنۡ كُنۡتُ قُلۡتُهٗ فَقَدۡ عَلِمۡتَهٗ‌ؕ تَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِىۡ وَلَاۤ اَعۡلَمُ مَا فِىۡ نَفۡسِكَ‌ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ عَلَّامُ الۡغُيُوۡبِ‏ (١١٦) مَا قُلۡتُ لَهُمۡ اِلَّا مَاۤ اَمَرۡتَنِىۡ بِهٖۤ اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ رَبِّىۡ وَرَبَّكُمۡ‌ۚ وَكُنۡتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيۡدًا مَّا دُمۡتُ فِيۡهِمۡ‌ۚ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِىۡ كُنۡتَ اَنۡتَ الرَّقِيۡبَ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاَنۡتَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ شَهِيۡدٌ‏ (١١٧) اِنۡ تُعَذِّبۡهُمۡ فَاِنَّهُمۡ عِبَادُكَ‌ۚ وَاِنۡ تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَاِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ (١١٨)
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah? (Isa) menjawab, Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Maidah Ayat 116-118)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More