Perbedaan Kisah Nabi Muhammad dengan Nabi Musa Ketika Bertemu Allah SWT

Jum'at, 15 Desember 2023 - 08:13 WIB
Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa AS adalah dua rasul yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT, keduanya termasuk ulul azmi., namun dalam perjumpaannya dengan Allah SWT memiliki kisah yang berbeda. Foto ilustrasi/ist
Kisah Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT wajib diimani oleh kita semua sebagai umat Islam. Meskipun ada sebuah peristiwa yang berbeda dengan kisah Nabi Musa ketika bertemu dengan Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa AS adalah dua rasul yang memiliki kedudukan tinggi di sisi Allah SWT. Keduanya juga memiliki banyak kesamaan, seperti keduanya termasuk ulul azmi.

keduanya mendapat wahyu berupa kitab suci (Al-Qur’an dan Taurat), dan keduanya memiliki umat yang besar dan beragam. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan, terutama dalam hal pengalaman bertemu Allah SWT secara langsung.

Perbedaan Kisah Nabi Muhammad dengan Nabi Musa Ketika Bertemu Allah SWT

Nabi Muhammad SAW bertemu Allah SWT secara langsung pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj, yaitu perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu naik ke langit-langit dan Sidratul Muntaha, tempat yang paling dekat dengan Allah SWT.

Di sana, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menegakkan shalat lima waktu, serta berbagai karunia dan rahasia lainnya. Nabi Muhammad SAW juga mendapat kesempatan untuk melihat wajah Allah SWT.

Dalam sebuah cerita yang sulit dilogika, Malaikat Jibril kala itu tidak mampu untuk melihat keagungan Allah SWT. Bahkan seketika ruh Jibril menyusut, mengecil menjadi seukuran burung pipit.

Dengan begitu, Nabi Muhammad pun bertemu Allah SWT sendirian dan saling sapa dan salam pun terjadi. Allah memerintahkan umat Nabi Muhammad untuk melaksanakan salat sebanyak lima puluh waktu dalam sehari semalam.

Dari dialog tersebut sempat terjadi negosiasi yang dilakukan oleh Nabi. pada akhirnya, kewajiban yang dibebankan oleh Allah kepada umat Nabi Muhammad pun akhirnya lima waktu saja dalam semalam.

Sementara Nabi Musa AS tidak bertemu Allah SWT secara langsung melainkan hanya berdialog saja. Namun Nabi Musa pun pernah meminta untuk bertemu dengan Allah karena sangat rindu dan cinta kepadaNYA.

Untuk mengetahui lebih banyak tentang cerita tersebut, kita bisa menukil sendiri salah satu ayat dalam Al Quran, tepatnya surah Al-Araf ayat 143 yang berbunyi:

وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِيٓ أَنظُر إِلَيكَ قَالَ لَن تَرَىٰنِي وَلَٰكِنِ ٱنظُر إِلَى ٱلجَبَلِ فَإِنِ ٱستَقَرَّ مَكَانَهُۥ فَسَوفَ تَرَىٰنِي فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلجَبَلِ جَعَلَهُۥ دَكّا وَخَرَّ مُوسَىٰ ‌صَعِقا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبحَٰنَكَ تُبتُ إِلَيكَ وَأَنَا أَوَّلُ ٱلمُؤمِنِينَ ١٤٣


Ayat di atas bercerita mengenai permintaan Nabi Musa untuk bisa melihat Allah. Allah pun menegaskan jika Nabi Musa tidak akan mampu untuk melihat-Nya. Namun, karena Nabi Musa masih ngeyel dan akhirnya Allah pun mengizinkannya dengan memerintah Nabi Musa untuk melihat ke arah gunung.

Namun ketika Allah mulai menampakkan cahaya-NYA, sontak seketika gunung yang berukuran besar tersebut langsung hancur menjadi debu. Gunung sebesar itu pun tidak mampu melihat kebesaran Allah SWT.

Nabi Musa pun terlihat pingsan setelah melihat hancurnya gunung besar ketika diperlihatkan Allah SWT. kemudian Nabi Musa pun bertaubat kepada Alla dan meyakini kebesaran-NYA.

Baca Juga: Beginilah Dialog Nabi Muhammad Ketika Bertemu Allah Saat Isra' Mi'raj

Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More