Biografi Imam Hanafi, Ulama Kelahiran Irak Peletak Dasar Fiqih Mazhab Hanafi

Senin, 08 Januari 2024 - 13:34 WIB
Yahya bin Abdul Hamid al Hamaniy dari ayahnya: "Bahwa ayahnya pernah bersama Abu Hanifah selama 6 bulan. Dan selama itu ia tidak melihat beliau sholat Subuh kecuali dengan sholat Isya yang diakhirkan." [Siyar A’lam Nubala (6/400)]

Qashim bin Mu'in rahimahullah berkata: "Abu Hanifah pernah bangun untuk sholat malam dan mengulang-ulang firman Allah Ta'ala: (sebenarnya hari Kiamat Itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit. (Al-Qamar: 46), lalu Beliau menangis dan larut dalam kekhusyukan hingga fajar." [Ibid]

Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata: "Bahwa Abu Hanifah telah mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 7.000 kali." [Siyar A'lam Nubala (6/400)]

Kecerdasan yang Luar Biasa

Ada begitu banyak riwayat atau kisah yang menuturkan kecerdasan sang imam dalam menghadapi masalah yang pelik. Berikut di antaranya:

Khalifah Al-Manshur (khalifah kedua Dinasti Abbasiyah) memanggil Imam Abu Hanifah untuk ditawari jabatan sebagai hakim agung. Namun beliau menolak dengan mengatakan:

"Saya tidak layak."

Al-Manshur berkata: "Engkau telah berbohong!"

Imam Abu Hanifah menjawab:

"Nah benar kan, Anda telah menetapkan hukum atas diriku wahai Amiral Mukminin kalau saya memang tidak layak untuk jabatan tersebut,

"Kalau aku memang berdusta, aku memang tidak layak (pendusta tidak pantas menerima jabatan). Sebaliknya, kalau aku jujur, sungguh aku telah mengatakan: Aku memang tidak layak." [Siyar A'lam Nubala (6/402)]

Begitulah jawaban cerdas Imam Abu Hanifah untuk mengelak dari jabatan yang tidak bisa dibantah oleh khalifah.

Wafatnya

Imam Abu Hanifah meninggal dunia di Kota Baghdad pada Tahun 150 H. Di tahun yang sama di Ghaza lahir Imam Asy-Syafi'i rahimahullah. Bisyr bin Al Walid mengatakan: "Abu Hanifah wafat di penjara dan dikuburkan di pekuburan Al-Khaiziran. Ya'qub bin Syaibah mengatakan, "Aku dikabarkan bahwa Beliau wafat dalam keadaan bersujud."

Di samping itu, beliau juga berpesan agar jenazahnya kelak dimandikan oleh Hasan bin Amarah. Setelah melaksanakan pesannya, Ibnu Amarah berkata:

رحمك الله تعالى وغفر لك، لم تُفطِر منذ ثلاثين سنة، ولم تتوسَّد يمينك بالليل منذ أربعين سنة، وقد أتعبتَ مَن بعدك، وفضحتَ القرَّاء


"Semoga Allah Ta;ala merahmati Anda wahai Abu Hanifah, semoga Allah mengampuni dosa-dosa Anda karena jasa-jasa yang telah anda berikan. Sungguh Anda tidak pernah putus puasa selama tiga puluh tahun, tidak berbantal ketika tidur selama empat puluh tahun, dan kepergian Anda akan membuat lesu para fuqaha setelahnya." [Tahdzibut Tahdzib (5/630)]



Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاَنَّهٗ هُوَ اَضۡحَكَ وَاَبۡكٰىۙ
dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,

(QS. An-Najm Ayat 43)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More