Sering Disalahpahami, Ini Makna Ucapan Insya Allah

Kamis, 25 Januari 2024 - 05:15 WIB
Secara harfiah, insya Allah berarti jika Allah menghendaki, dan digunakan sebagai ungkapan harapan, niat, atau janji yang terkait dengan kejadian masa depan. Foto ilustrasi/ist
Ucapan Insya Allah seringkali diartikan dan disalahgunakan. Kalimat ini kerap kali diucapkan untuk janji yang potensial dilanggar. Sehingga, banyak orang-orang menganggap bahwa insya Allah memiliki arti komitmen yang diingkari. Jadi apa makna sebenarnya dari kata insya Allah? Berikut penjelasannya.

Secara harfiah, insya Allah berarti "jika Allah menghendaki", dan digunakan sebagai ungkapan harapan, niat, atau janji yang terkait dengan kejadian masa depan.

Berdasarkan beberapa keterangan dalam Al-Qur’an dan hadis , ada banyak makna yang terkandung dalam kata insya Allah, beberapa diantaranya:

1. Insya Allah Bentuk Kesadaran Manusia

Insya Allah semacam kesadaran bahwa ada penentu dibalik semua kejadian. Apa yang kita inginkan tidak selalu menjadi kenyataan. Semuanya tidak pasti, maka dari itu ada harus diperjuangkan orang dengan istilah ikhtiar.

2. Pengakuan Rendah Hati dan Berserah Diri Kepada Allah

Manusia memang memiliki rencananya sendiri, tetapi tetap Allah yang punya kuasa. Sehingga hal yang direncanakan belum tentu terjadi. Dengan demikian, kata insya Allah menunjukkan sikap rendah hati seorang hamba sekaligus berserah diri kepada Allah.

Dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan kalimat ini terkait dengan janji yang hendak dilaksanakan hamba-Nya. Salah satu diantaranya, seperti yang tertulis dalam surat Al-Kahfi.

Ketika Allah menyampaikan kepada Rasulullah agar dia tidak mengucapkan “aku akan melakukan ini” ke umatnya tanpa menyertai ucapan insya Allah, sebab segala sesuatu hanya terjadi dengan kehendak Allah.

وَلَا تَقُولَنَّ لِشَا۟ىْءٍ إِنِّى فَاعِلٌۭ ذَٰلِكَ غَدًا ( ٢٣) إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَـٰذَا رَشَدًۭا (٢٤)


Wa lā taqụlanna lisyai`in innī fā'ilun żālika gadā, Illā ay yasyā`allāhu ważkur rabbaka iżā nasīta wa qul 'asā ay yahdiyani rabbī li`aqraba min hāżā rasyadā

Artinya: Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: "Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi, Kecuali (dengan menyebut): "Insya Allah". Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: "Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini." (QS. Al-Kahfi ayat 23-24).

Ayat diatas menunjukkan jika terhadap sesuatu yang akan dilaksanakan besok, kita harus mengaitkannya dengan kehendak Allah dengan menyebut insya Allah.

Jadi, insya Allah seharusnya diartikan sebagai ungkapan harapan atau niat yang bergantung pada kehendak Allah, bukan sebagai janji atau komitmen yang diingkari.



Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡحَـىُّ الۡقَيُّوۡمُۚ  لَا تَاۡخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوۡمٌ‌ؕ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ مَنۡ ذَا الَّذِىۡ يَشۡفَعُ عِنۡدَهٗۤ اِلَّا بِاِذۡنِهٖ‌ؕ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ‌ۚ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِشَىۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ‌‌ۚ وَلَا يَـــُٔوۡدُهٗ حِفۡظُهُمَا ‌ۚ وَ هُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

(QS. Al-Baqarah Ayat 255)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More