Isra Mikraj: Benarkah Rasulullah Melihat Tuhan di Sidratul Muntaha?

Senin, 29 Januari 2024 - 13:43 WIB
Nabi SAW menjawab: Yang kulihat hanya nur, mana mungkin aku dapat melihat-Nya. Ilustrasi: Suara Muhammadiyah
Ibnu Katsir saat menafsirkan al-Quran Surat An-Najm ayat 13-18 memaparkan sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Ismail yang mengatakan bahwa Masruq datang kepada Aisyah ra , lalu bertanya: "Wahai Ummul Mu’minin, apakah Muhammad SAW telah melihat Tuhannya?"

Aisyah menjawab, "Subhanallah, sesungguhnya bulu kudukku berdiri mendengar pertanyaanmu itu, lalu di manakah akalmu dari tiga perkara yang barang siapa mengatakannya, maka sesungguhnya dia telah berdusta. Yaitu orang yang mengatakan kepadamu bahwa Muhammad telah melihat Tuhannya, maka sesungguhnya dia telah berdusta."

Kemudian Aisyah ra membaca firman Allah SWT: "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat melihat segala penglihatan itu." ( QS Al-An'am : 103)

Dan firman Allah SWT: Dan tiada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir. ( QS Asy-Syura : 51)





Dan barang siapa yang mengatakan kepadamu bahwa dirinya mengetahui apa yang akan terjadi besok, maka sesungguhnya dia telah berdusta.

Kemudian Aisyah ra membaca firman-Nya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. ( QS Luqman : 34), hingga akhir ayat.

Dan barang siapa yang menceritakan kepadamu bahwa Muhammad telah menyembunyikan sesuatu, maka sesungguhnya dia telah berdusta. Kemudian Aisyah membaca firman-Nya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. (QS Al-Maidah: 67) Akan tetapi, dia hanya melihat Jibril dalam rupanya yang asli sebanyak dua kali.

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abdullah ibnu Syaqiq yang menceritakan bahwa ia pernah berkata kepada Abu Dzar , bahwa seandainya dirinya menjumpai Rasulullah SAW, tentulah dia akan bertanya.



Abu Dzar bertanya, "Pertanyaan apakah yang akan engkau ajukan kepada beliau?"

Aku menjawab, "Apakah dia pernah melihat Tuhannya?"

Abu Dzar berkata, "Aku telah menanyakan hal itu kepada beliau, lalu beliau SAW menjawab: 'Sesungguhnya aku telah melihat-Nya berupa nur (cahaya), lalu mana mungkin aku dapat melihat-Nya'?”

Demikianlah menurut bunyi teks yang ada pada Imam Ahmad.

Imam Muslim telah meriwayatkan hadis ini melalui dua jalur dengan dua lafaz. Dari Abu Dzar yang menceritakan bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Apakah engkau pernah melihat Tuhanmu?"

Nabi SAW menjawab: "Yang kulihat hanya nur, mana mungkin aku dapat melihat-Nya."

Al-Khalal telah meriwayatkan suatu pendapat yang menilai hadis ini mengandung kelemahan, bahwa Imam Ahmad pernah ditanya tentang hadis ini, maka ia menjawab, "Aku masih tetap menganggapnya berpredikat munkar," tetapi aku tidak mengetahui apa alasannya.

Ibnu Abu Hatim juga meriwayatkan dari Abu Dzar yang mengatakan bahwa Nabi SAW telah melihat Tuhannya dengan pandangan hatinya dan tidak melihat-Nya dengan pandangan matanya.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Semua perbuatan tergantung niatnya, dan balasan bagi tiap-tiap orang tergantung apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan

(HR. Bukhari No.1)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More