Ucapannya Sepele, Namun Dampaknya akan Berbalik
Rabu, 12 Agustus 2020 - 13:31 WIB
Kesempurnaan Islam seseorang, salah satunya adalah dapat menjaga lisan . Karena itu, seorang muslim atau muslimah senantiasa diperintahkan Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menjaga lisannya. Seperti dalam firman Allah Ta'ala surah Al-Mukminun ayat 1-3, yang artinya :
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al-Mukminun: 1-3)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan pentingnya menjaga lisan seperti dalam sabdanya :
“Sebaik-baik (kualitas) keislaman kaum mukminin adalah orang yang kaum muslimin merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Sebaik-baik (kualitas) keimanan kaum mukminin adalah mereka yang paling baik akhlaqnya…..” (HR. Ath-Thabrani)
Sebagai seorang muslimah , tentu kita perlu mengetahui bahaya apa saja bila tidak bisa menjaga lisan ini. Karena tidak dapat menjaga lisan, termasuk ke dalam kejahatan lisan. Dan di antara kejahatan-kejahatan lisan tersebut adalah melaknat . (Baca juga : Perempuan yang Memiliki Dua Wajah dan Dua Lisan )
Melaknat juga merupakan akhlak buruk yang harus dijauhi. Laknat adalah (berdoa) menjauhkan orang lain dari rahmat Allah Ta’ala. Sifat suka melaknat merupakan akhlak tercela yang dapat mengurangi kesempurnaan iman.
Beberapa hadis yang menerangkan soal melaknat di antara:
Dari sahabat Tsaabit bin Adh-Dhakhak radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ
“Melaknat seorang mukmin itu seperti membunuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَنْبَغِي لِصِدِّيقٍ أَنْ يَكُونَ لَعَّانًا
“Tidak selayaknya orang yang jujur itu suka melaknat.” (HR. Muslim)
Dari sahabat Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَكُونُ اللَّعَّانُونَ شُفَعَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya para pelaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada’ (orang-orang yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafa’at pada hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)
Apa Itu Melaknat?
Melaknat memiliki dua makna, yaitu makna pertama adalah mencela dan makna kedua adalah mengusir serta menjauhkan dari rahmat Allah Ta'ala. (Baca juga : Islam, Agama Tauhid yang Memuliakan Perempuan )
Melaknat bukanlah perangai orang beriman, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela dan bukan orang yang suka melaknat serta bukan orang yang suka bicara jorok dan kotor.” (HR. Al-Bukhari)
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al-Mukminun: 1-3)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjelaskan pentingnya menjaga lisan seperti dalam sabdanya :
“Sebaik-baik (kualitas) keislaman kaum mukminin adalah orang yang kaum muslimin merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Sebaik-baik (kualitas) keimanan kaum mukminin adalah mereka yang paling baik akhlaqnya…..” (HR. Ath-Thabrani)
Sebagai seorang muslimah , tentu kita perlu mengetahui bahaya apa saja bila tidak bisa menjaga lisan ini. Karena tidak dapat menjaga lisan, termasuk ke dalam kejahatan lisan. Dan di antara kejahatan-kejahatan lisan tersebut adalah melaknat . (Baca juga : Perempuan yang Memiliki Dua Wajah dan Dua Lisan )
Melaknat juga merupakan akhlak buruk yang harus dijauhi. Laknat adalah (berdoa) menjauhkan orang lain dari rahmat Allah Ta’ala. Sifat suka melaknat merupakan akhlak tercela yang dapat mengurangi kesempurnaan iman.
Beberapa hadis yang menerangkan soal melaknat di antara:
Dari sahabat Tsaabit bin Adh-Dhakhak radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ
“Melaknat seorang mukmin itu seperti membunuhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَنْبَغِي لِصِدِّيقٍ أَنْ يَكُونَ لَعَّانًا
“Tidak selayaknya orang yang jujur itu suka melaknat.” (HR. Muslim)
Dari sahabat Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَكُونُ اللَّعَّانُونَ شُفَعَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ، يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya para pelaknat itu tidak akan dapat menjadi syuhada’ (orang-orang yang menjadi saksi) dan tidak pula dapat memberi syafa’at pada hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)
Apa Itu Melaknat?
Melaknat memiliki dua makna, yaitu makna pertama adalah mencela dan makna kedua adalah mengusir serta menjauhkan dari rahmat Allah Ta'ala. (Baca juga : Islam, Agama Tauhid yang Memuliakan Perempuan )
Melaknat bukanlah perangai orang beriman, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela dan bukan orang yang suka melaknat serta bukan orang yang suka bicara jorok dan kotor.” (HR. Al-Bukhari)