Inilah Kisah Lengkap Isra Mikraj, Mukjizat Luar Biasa Nabi SAW

Kamis, 08 Februari 2024 - 05:15 WIB
Peristiwa Isra Mikraj memiliki banyak hikmah dan pelajaran berharga, inilah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang menjadi salah satu mukjizat besar beliau. Foto ilustrasi/ist
Isra Mikraj merupakan peristiwa agung yang dijalani Nabi Muhammad SAW pada malam mulia 27 Rajab. Umat Islam selalu memperingati peristiwa Isra Mikraj yang tahun ini jatuh pada Kamis (8/2/2024). Di dalamnya terdapat banyak hikmah dan pelajaran berharga. Inilah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang menjadi salah satu mukjizat besar Rasulullah SAW.

Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam melakukan perjalanan istimewa ini dari Makkah hingga ke tempat tertinggi Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam saja. Allah meng-isra'-kan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari hingga menembus tujuh lapis langit. Dalam riwayat, beliau melakukan Isra Mikraj satu tahun sebelum Hijrah.

Peristiwa yang tidak biasa, namun bagi Allah jika Dia berkehendak maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis Palestina dan dilanjutkan ke langit hingga tempat paling tinggi Sidratul Muntaha.

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) di Palestina. Sedangkan Mi'raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju 'Arasy untuk menghadap Allah Ta'ala.

Apabila membahas Isra Miraj, pikiran kita akan tertuju ke tempat paling tinggi yaitu Sidratul Muntaha. Di sinilah tempat perhentian terakhir Nabi Muhammad SAW saat Isra Miraj.



Di tempat paling tinggi ini Rasulullah SAW bertemu dengan Rabb Yang Maha Agung. Kemudian menerima perintah sholat 5 waktu sehari yang awalnya 50 waktu.

Kisah Lengkap Isra Miraj Rasulullah SAW

Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad SAW

Sebelum diperjalankan dari Masjidil Haram Makkah, Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk membelah dada mulia Nabi Muhammad SAW untuk dibersihkan dari sifat-sifat buruk. Para Malaikat membawa Rasulullah ke sumur Zamzam dan melentangkannya. Jibril untuk membelah bagian atas dada mulia Nabi, hingga bawah perutnya.

Jibril berkata kepada Mikail: "Berikanlah aku semangkok air Zamzam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya". Lalu dia keluarkan hatinya dan membasuhnya hingga tiga kali dan mencabut apa-apa yang mengganggu hatinya. Mikail kemudian membawa tiga mangkuk air Zamzam, lalu didatangkan satu mangkuk dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan iman lalu menuangkanya ke dada Rasulullah SAW.

Setelah itu, Baginda Nabi diperjalankan dengan Buraq, hewan tunggangan para Anbiya yang sangat cepat didampingi Malaikat Jibril.

Singgah di Lima Tempat

Sebelum menuju Masjidil Aqsa di Palestina, Rasulullah SAW singgah di lima tempat. Setiap persinggahan beliau selalu mengerjakan salat dua rakaat.

1. Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwarah.

2. Kota Madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa 'alaihissalam dari Fir'aun.

3. Thur Sina, yaitu sebuah bukit yang merupakan tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat.

4. Bethlehem, yaitu tempat kelahiran Nabi Isa 'alaihissalam.

5. Masjidil Aqsa Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Baitul maqdis merupakan tempat suci ketiga setelah Mekkah dan Madinah.

Sesampainya di Masjidil Aqsa, Beliau disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak. Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.

Setelah menjadi imam di Masjidil Aqsha Palestina, Rasulullah SAW dinaikkan ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah bersama Malaikat Jibril.

Singgah di Tujuh Lapis Langit

Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha ini, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:

1. Langit pertama bertemu Nabi Adam 'alaihissalam.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bertanya kepada para sahabat: Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?  Para sahabat menjawab: Menurut kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta kekayaan.  Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.

(HR. Muslim No. 4678)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More