Mengapa Doa Anak Yatim Sangat Mustajab?

Jum'at, 16 Februari 2024 - 09:42 WIB
Ada beberapa dalil yang mengisyaratkan bahwasanya doa anak-anak yatim bersifat mustajab, banyak juga disebutkan larangan untuk mendzalimi atau membentak anak yatim. Sebab mereka lemah, ayahnya meninggal, sehingga tidak ada lelaki dewasa yang membelanya.
Anak yatim sangat dimuliakan dalam Islam, dan ini adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-NYA. Dalam Al Qur’an Allah menjelaskan tentang anak yatim sampai berpuluh kali. Ketika kita meminta agar anak-anak yatim mendo'akan kita.

Ada beberapa dalil yang mengisyaratkan bahwasanya doa anak-anak yatim bersifat mustajab . Banyak juga disebutkan larangan untuk mendzalimi atau membentak anak yatim . Sebab mereka orang yang lemah, ayahnya telah meninggal, sehingga tidak ada lelaki dewasa yang membelanya.

Allah berfirman :

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ


“Adapun anak yatim, janganlah kalian menghardiknya.” (QS. Ad-Dhuha: 9).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memerintahkan supaya kita menyayangi anak yatim. Dalam hadis dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّقَ بَيْنَهُمَا قَلِيلًا


Aku dan orang yang menanggung hidup anak yatim di surga seperti ini.. beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, dengan sedikit direnggangkan. (HR. Bukhari dan Ahmad).

Hadis ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim. Dan akan menimbulkan wasilah bahwa ketika kita berbuat baik kepada anak yatim dan mereka mendoakan, maka do'a nya akan dikabulkan oleh Allah. Bahkan Imam al-Bukhari rahimahullah sampai mencantumkannya dalam bab: Keutamaan Orang Yang Mengasuh Anak Yatim dalam kumpulan hadis shahihnya.

Dalam kitab Majma’ Zawaid juga dijelaskan bahwa diriwayatkan dari Abi Hurairah : "Sesungguhnya seseorang melaporkan kekerasan hatinya kepada Nabi Muhammad, lalu Nabi berpesan: usaplah kepala anak yatim dan berilah makanan orang miskin." (HR. Ahmad, para perawinya sahih)

Dalam salah satu riwayat Tabrani dari Abu Darda’ memiliki pesan senada, yakni, diriwayatkan dari Abi Darda’ , ia berkata : seorang laki-laki sowan Rasulullah mengeluhkan kekerasan hatinya, lalu Rasulullah berpesan: Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makan dari makananmu, maka hatimu akan lembut dan hajatmu akan terkabul.(HR. Tabrani).

Sedangkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiya wal Mursalin karya Abullaits Assamarqandi menyebutkan besarnya pahala mengusap kepala anak yatim, yakni barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.

Selain anak yatim, ada beberapa orang yang doanya mustajab dan iijabahi oleh Allah. Diantaranya 3 orang yang disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ


Ada 3 orang yang doanya tidak akan ditolak:

1. Iman yang adil,

2. Orang yang berpuasa ketika berbuka,

3. Doanya orang yang didzalimi, diangkat oleh Allah ke atas awan, pintu-pintu langit dibuka untuk menyambutnya, dan Allah Ta’ala berfirman :

“Demi Keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu, meskipun berselang beberapa waktu.” (HR. Turmudzi).



Wallahu a'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Al Aswad bin Yazid, dia berkata; Abdullah berkata, Saya pernah mendengar Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa menjadikan segala macam keinginannya hanya satu, yaitu keinginan tempat kembali (negeri Akhirat), niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan mencukupkan baginya keinginan dunianya. Dan barangsiapa yang keinginannya beraneka ragam pada urusan dunia, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan memperdulikan dimanapun ia binasa.

(HR. Ibnu Majah No. 4096)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More