Surat Al-Alaq Ayat 4 dan Kisah Rasulullah SAW Terkena Sihir dari Orang Yahudi
Rabu, 06 Maret 2024 - 14:23 WIB
Di dalam al-Quran Surat Al-Alaq ayat 4 Allah SWT berfirman:
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul. (QS Al-Falaq:4)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebut bahwa Mujahid, Ikrimah , Al-Hasan Qatadah, dan Ad-Dahhak telah mengatakan bahwa yang dimaksud ialah wanita-wanita penyihir. "Mujahid mengatakan bahwa yaitu apabila wanita-wanita penyihir itu mengembus pada buhul-buhulnya," tulis Ibnu Katsir.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa tiada suatu perbuatan pun yang lebih mendekati kepada kemusyrikan selain dari ruqyatul hayyah dan majanin, yakni sejenis perbuatan sihir .
Di dalam hadis lain disebutkan bahwa Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW , lalu bertanya, "Hai Muhammad, apakah engkau sakit?" Nabi SAW menjawab, "Ya." Jibril berkata (yakni berdoa):
Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu dari semua penyakit yang mengganggumu dan dari kejahatan setiap orang yang dengki dan kejahatan pandangan mata; semoga Allah menyembuhkanmu.
Ibnu Katsir menjelaskan barangkali hal ini terjadi di saat Nabi SAW sakit akibat terkena sihir, kemudian Allah SWT menyelamatkan dan menyembuhkannya, dan menolak rencana jahat para penyihir dan orang-orang yang dengki dari kalangan orang-orang Yahudi, lalu menimpakannya kepada mereka dan menjadikan kehancuran mereka oleh tipu muslihat mereka sendiri hingga mereka dipermalukan.
"Tetapi sekalipun mendapat perlakuan demikian, Rasulullah SAW tidak menegur atau mengecam pelakunya di suatu hari pun, bahkan beliau merasa cukup hanya meminta pertolongan kepada Allah, dan Dia menyembuhkan serta menyehatkannya," tutur Ibnu Katsir.
Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Yazid ibnu Hibban, dari Zaid ibnu Arqam yang mengatakan bahwa seorang lelaki Yahudi menyihir Nabi SAW. Karena itu, beliau merasa sakit selama beberapa hari.
Lalu datanglah Jibril dan berkata, "Sesungguhnya seorang lelaki Yahudi telah menyihirmu dan membuat suatu buhul yang ditujukan terhadapmu, lalu ia meletakkannya di dalam sumurmu.'"
Lalu Rasulullah SAW menyuruh seseorang untuk mengambil buhul tersebut dari dalam sumur yang dimaksud. Setelah buhul itu dikeluarkan dari sumur, lalu diberikan kepada Rasulullah SAW dan beliau membukanya, maka dengan serta merta seakan-akan Rasulullah SAW baru terlepas dari suatu ikatan. Dan Rasulullah SAW tidak pernah menyebutkan lelaki Yahudi itu dan tidak pula melihat mukanya sampai beliau wafat.
Imam Nasai telah meriwayatkan hadis ini dari Hamad, dari Abu Mu'awiyah alias Muhammad ibnu Hazim Ad-Darir.
Imam Bukhari mengatakan di dalam Kitabut Tib, dari kitab sahihnya, bahwa telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa orang yang mula-mula menceritakan kisah ini kepada kami adalah ibnu Juraij.
Ia mengatakan, telah menceritakan kepadaku keluarga Urwah, dari Urwah, lalu aku menanyakan tentangnya kepada Hisyam, maka Hisyam mengatakan bahwa Urwah memang pernah menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Aisyah ra yang mengatakan bahwa dahulu Rasulullah SAW pernah disihir hingga beliau beranggapan bahwa dirinya telah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak.
Sufyan selanjutnya mengatakan bahwa sihir jenis ini merupakan sihir yang paling keras, bila pengaruhnya demikian. Lalu Rasulullah SAW bersabda:
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul. (QS Al-Falaq:4)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebut bahwa Mujahid, Ikrimah , Al-Hasan Qatadah, dan Ad-Dahhak telah mengatakan bahwa yang dimaksud ialah wanita-wanita penyihir. "Mujahid mengatakan bahwa yaitu apabila wanita-wanita penyihir itu mengembus pada buhul-buhulnya," tulis Ibnu Katsir.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa tiada suatu perbuatan pun yang lebih mendekati kepada kemusyrikan selain dari ruqyatul hayyah dan majanin, yakni sejenis perbuatan sihir .
Di dalam hadis lain disebutkan bahwa Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW , lalu bertanya, "Hai Muhammad, apakah engkau sakit?" Nabi SAW menjawab, "Ya." Jibril berkata (yakni berdoa):
باسم اللَّهِ أَرْقِيكَ مِنْ كُلِّ دَاءٍ يُؤْذِيكَ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ حَاسِدٍ وَعَيْنٍ، اللَّهُ يَشْفِيكَ
Dengan menyebut nama Allah aku meruqyahmu dari semua penyakit yang mengganggumu dan dari kejahatan setiap orang yang dengki dan kejahatan pandangan mata; semoga Allah menyembuhkanmu.
Ibnu Katsir menjelaskan barangkali hal ini terjadi di saat Nabi SAW sakit akibat terkena sihir, kemudian Allah SWT menyelamatkan dan menyembuhkannya, dan menolak rencana jahat para penyihir dan orang-orang yang dengki dari kalangan orang-orang Yahudi, lalu menimpakannya kepada mereka dan menjadikan kehancuran mereka oleh tipu muslihat mereka sendiri hingga mereka dipermalukan.
"Tetapi sekalipun mendapat perlakuan demikian, Rasulullah SAW tidak menegur atau mengecam pelakunya di suatu hari pun, bahkan beliau merasa cukup hanya meminta pertolongan kepada Allah, dan Dia menyembuhkan serta menyehatkannya," tutur Ibnu Katsir.
Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Yazid ibnu Hibban, dari Zaid ibnu Arqam yang mengatakan bahwa seorang lelaki Yahudi menyihir Nabi SAW. Karena itu, beliau merasa sakit selama beberapa hari.
Lalu datanglah Jibril dan berkata, "Sesungguhnya seorang lelaki Yahudi telah menyihirmu dan membuat suatu buhul yang ditujukan terhadapmu, lalu ia meletakkannya di dalam sumurmu.'"
Lalu Rasulullah SAW menyuruh seseorang untuk mengambil buhul tersebut dari dalam sumur yang dimaksud. Setelah buhul itu dikeluarkan dari sumur, lalu diberikan kepada Rasulullah SAW dan beliau membukanya, maka dengan serta merta seakan-akan Rasulullah SAW baru terlepas dari suatu ikatan. Dan Rasulullah SAW tidak pernah menyebutkan lelaki Yahudi itu dan tidak pula melihat mukanya sampai beliau wafat.
Imam Nasai telah meriwayatkan hadis ini dari Hamad, dari Abu Mu'awiyah alias Muhammad ibnu Hazim Ad-Darir.
Imam Bukhari mengatakan di dalam Kitabut Tib, dari kitab sahihnya, bahwa telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa orang yang mula-mula menceritakan kisah ini kepada kami adalah ibnu Juraij.
Ia mengatakan, telah menceritakan kepadaku keluarga Urwah, dari Urwah, lalu aku menanyakan tentangnya kepada Hisyam, maka Hisyam mengatakan bahwa Urwah memang pernah menceritakan kepada kami dari ayahnya, dari Aisyah ra yang mengatakan bahwa dahulu Rasulullah SAW pernah disihir hingga beliau beranggapan bahwa dirinya telah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak.
Sufyan selanjutnya mengatakan bahwa sihir jenis ini merupakan sihir yang paling keras, bila pengaruhnya demikian. Lalu Rasulullah SAW bersabda: