Kegembiraan Menyambut Ramadan Syahrun Mubarak, Inilah Persiapannya!

Minggu, 10 Maret 2024 - 05:15 WIB
Ramadan akan segera tiba, umat Islam menyambutnya dengan suka cita dan ternyata kegembiraan menyambut bulan suci ini juga telah lama dilakukan para ulama salaf dahulu. Foto ilustrasi/freepik
Bulan Ramadan akan segera tiba, umat Islam menyambutnya dengan suka cita. Dan ternyata kegembiraan menyambut bulan suci ini juga telah lama dilakukan para ulama salaf dahulu. Kegembiraan tersebut mereka wujudkan dalam aktivitas yang mendukung peningkatan iman dan takwa.

Dalam kitabnya 'Lathaif al-Ma’arif' halaman 264, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah mengisahkan seorang ulama bernama Mu’alla bin al-Fadhl rahimahullah yang memberikan kesaksian,

كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغُهُمْ رَمَضَانَ، ثُمَّ يَدْعُوْنَهُ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ


“Para sahabat Nabi dahulu berdoa selama enam bulan agar bertemu dengan bulan Ramadan , lalu seusai Ramadan berdoa lagi selama enam bulan agar Allah menerima amalan mereka selama bulan itu.”

Di antara doa menyambut bulan Ramadan yang sering diucapkan oleh para sahabat sebagai bentuk harapan agar bisa berjumpa lagi dengan bulan tersebut adalah,



اللَّهُمَّ ‌سَلِّمْنِي ‌إِلَى ‌رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانُ وَتَسَلَّمْهُ مِنّي مُتَقَبَّلاً


“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan.”

Ustad Sodiq Fajar menjelaskan, sebagai muslim bagaimana kejujuran kita ketika benar gembira menyambut Ramadan Syahrun Mubarak? Kegembiraan itu, tentunya kita buktikan dengan melakukan persiapan-persiapan yang matang sebelum memasuki bulan Ramadan.

Apa saja persiapanya dalam menyambut Ramadan ini? Dai yang aktif menulis di laman dakwah.id itu menjelaskan sebagai berikut:

1. Persiapan Niat

Banyak hadis yang menunjukkan betapa pentingnya niat dalam beramal. Maka, mari perbaiki niat kita sebelum memasuki bulan Ramadhan. Kita niatkan ibadah di bulan Ramadhan hanya untuk mengharap rahmat dan ridha Allah.

2. Perbanyak Taubat

Semangatnya jiwa dan raga untuk beribadah dimulai dari bersihnya hati. Seorang tabi’in, Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah memberi nasehat,

إِذَا كُنْتَ لَا تَسْتَطِيْعُ قِيَامَ اللَّيْلِ وَصِيَامَ النَّهَارِ فَاعْلَمْ أَنَّكَ مَحْبُوْسٌ قَدْ قَيَّدْتَكَ ذُنُوْبُكَ


“Jika engkau tidak bisa bangkit melaksanakan qiyamul lail dan puasa di siang hari, ketahuilah, engkau sedang terpenjara, terkekang oleh dosa-dosamu.”

3. Pelajari Ilmu Agama Terkait Puasa Ramadan

Semua sepakat, bahwa sebuah amalan itu harus dilandasi dengan pemahaman ilmu yang benar. Maka, di sisa waktu yang tinggal beberapa hari sebelum Ramadan ini, sempatkan untuk mempelajari ilmu-ilmu terkait ibadah di bulan Ramadan.

Mulai dari ilmu fikih puasa Ramadan, pembatal-pembatal puasa, hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama puasa, ilmu fikih zakat, ilmu tentang tata cara shalat, tata cara qiyamul lail, ilmu adab membaca Al-Quran, dan sebagainya.

4. Persiapkan Fisik

Ramadan adalah bulan ibadah. Setelah mempersiapkan hati dan ilmu, fisik pun juga perlu dipersiapkan supaya dapat melaksanakan ibadah semaksimal mungkin. Ada tiga amalan utama di bulan Ramadan Syahrun Mubarak; Puasa, Qiyamul lail, dan Tilawah Al-Quran.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, hadits nomor 38,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ


“Barang siapa melaksanakan puasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَلۡهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُۙ‏ (١) حَتّٰى زُرۡتُمُ الۡمَقَابِرَؕ (٢) كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَۙ‏ (٣) ثُمَّ كَلَّا سَوۡفَ تَعۡلَمُوۡنَؕ (٤) كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُوۡنَ عِلۡمَ الۡيَقِيۡنِؕ (٥) لَتَرَوُنَّ الۡجَحِيۡمَۙ (٦) ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيۡنَ الۡيَقِيۡنِۙ (٧) ثُمَّ لَـتُسۡـَٔـلُنَّ يَوۡمَٮِٕذٍ عَنِ النَّعِيۡمِ (٨)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui. Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim, kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri, kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

(QS. At-Takatsur)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More