Hukum Tajwid Ali Imran Ayat 190-191, Lengkap dengan Pengertian dan Cara Membacanya

Jum'at, 15 Maret 2024 - 19:19 WIB
Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190 dan 191 ini perlu diperhatikan dan dipahami oleh setiap muslim yang sedang mempelajari hukum bacaan. Foto ilustrasi/ist
Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190 dan 191 ini perlu diperhatikan dan dipahami oleh setiap muslim yang sedang mempelajari hukum bacaan. Karena dalam membaca ayat Al Quran sudah sepantasnya sebagai umat muslim memahami hukum tajwid yang ada.

Dengan mengetahui hukum tajwid ini seseorang akan mengetahui kapan harus membaca panjang, pendek, dengung, jelas, hingga samar-samar ketika melafazkan ayat Al Quran.

Surat Ali Imran ayat 190 dan 191 sendiri menjelaskan tentang Kemahakuasaan Allah SWT pencipta langit dan bumi, sesungguhnya seluruh ciptaan ini tidaklah sia-sia meski pada akhirnya akan dihancurkan.

Hukum Tajwid Ali Imran Ayat 190-191

1. Hukum Tajwid Ali Imran Ayat 190

اِنَّ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَاخۡتِلَافِ الَّيۡلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الۡاَلۡبَابِ


Artinya : "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"

اِنَّ

Ghunnah, sebab huruf nun bertasydid, Dibaca dengung serta ditahan selama 3 harakat.

فِيْ

Mad Thobi’i, karena huruf fa’ berharakat kasrah bertemu ya sukun. Dibaca panjang selama 2 harakat.

السَّمٰوٰ

Alif lam syamsiyah, karena huruf Alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin).

السَّمٰوٰ

Mad thobi’i, karena huruf mim berharakat fathah tegak. dibaca panjang 2 harakat.

السَّمٰوٰ

Mad thobi’i, karena huruf wau berharakat fathah tegak. Dibaca panjang 2 harakat.

وَاخْتِلَافِ

Mad thobi’i, karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dibaca panjang 2 harakat.

الَّيْل

Mad layin, karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.

النَّهَارِ

Ghunnah, sebab huruf nun bertasydid. Dibaca dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat.

Alif lam syamsiyah, karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun).

Mad thobi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat.

لَاٰ

Mad badal, karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Dibaca panjang 2 harakat.

يٰتٍ

Mad thobi’i, karena huruf ya’ berharakat fathah tegak. Dibaca panjang 2 harakat.

يٰتٍ لِّاُ

Idgham bilaghunnah, karena huruf ta’ berharakat kasrah tanwin bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung dan bunyi tanwin menjadi hilang.

الْاَ لْبَابِ

Mad aridh lissukun, karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Dibaca panjang 2 sampai 6 harakat.

Qalqalah kubra, karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Dibaca dipantulkan lebih tebal.

اَلَّذِيْنَ

Mad thobi’i karena huruf dzal berharakat kasroh bertemu ya sukun. Dibaca panjang 2 harakat.

2. Hukum Tajwid Ali Imran Ayat 191



الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Artinya : "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

كُرُوْنَ

Mad thobi’i karena huruf ra’ berharakat dammah bertemu wau sukun. Dibaca panjang 2 harakat.

كُرُوْنَ اللهَ

Tafkhim, karena lafadz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Dibaca dengan tebal.

قِيَا

Mad thobi’i, karena huruf ya’ berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat.

مًا وَّ

Idgham bighunnah, karena huruf mim berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

قُعُوْ

Mad thobi’i, karena huruf ‘ain berharakat dammah bertemu wau sukun. Dibaca panjang 2 harakat.

دًا وَّ

Idgham bighunnah, karena huruf dal berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.

عَلٰى

Mad thobi’i, karena huruf lam berharakat fathah tegak. Dibaca panjang 2 harakat.

جُنُوْ

Mad thobi’i karena huruf nun berharakat dammah bertemu wau sukun. Dibaca panjang selama 2 harakat.

بِهِمْ وَ

Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

يَتَفَكَّرُوْ

Mad thobi’i karena huruf ra’ berharakat dammah bertemu wau sukun. Dibaca panjang selama 2 harakat.

فِيْ

Mad thobi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya’ sukun. Dibaca panjang 2 harakat.

السَّمٰوٰتِ

Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin).

Mad thobi’i, karena huruf mim berharakat fathah tegak. Dibaca panjang 2 harakat.

Mad thobi’i karena huruf wau berharakat fathah tegak . Dibaca panjang 2 harakat.

رَبَّنَا

Mad thobi’i, karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang selama 2 harakat.

مَا

Mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang selama 2 harakat.

خَلَقْتَ

Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf sukun dan posisinya di tengah kalimat. Dibaca dipantulkan secara ringan.

هٰذَا

Mad thobi’i karena huruf ha berharakat fathah tegak. Dibaca panjang 2 harakat.

Mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat.

بَاطِلاً

Mad thobi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang 2 harakat.

بَاطِلاًۚ سُبْحٰنَكَ

Ikhfa karena huruf lam alif berharakat fathah tanwin bertemu dengan huruf sin. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.

Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba’ disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

Mad thobi’i karena huruf kha berharakat fathah tegak. Dibaca dengan panjang selama 2 harakat.

فَقِنَا

Mad thobi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang selama 2 harakat.

عَذَا

Mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif. Dibaca panjang selama 2 harakat.

النَّارِ

Alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin).

Ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Dibaca dengan ghunnah serta ditahan selama 3 harakat.

Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Dibaca panjang selama 2 sampai 6 harakat.

Itulah hukum tajwid A;li Imran ayat 190-191 yang perlu dipahami oleh setiap muslim ketika tengah membaca kedua ayat ini supaya tidak terjadi kesalahan baca.

(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
فَلَمَّا نَسُوۡا مَا ذُكِّرُوۡا بِهٖ فَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ اَبۡوَابَ كُلِّ شَىۡءٍ ؕ حَتّٰٓى اِذَا فَرِحُوۡا بِمَاۤ اُوۡتُوۡۤا اَخَذۡنٰهُمۡ بَغۡتَةً فَاِذَا هُمۡ مُّبۡلِسُوۡنَ
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.

(QS. Al-An'am Ayat 44)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More