Doa di Malam Takbiran Sangat Mustajab, Yuk Amalkan

Senin, 08 April 2024 - 15:10 WIB
Dalam Islam, terdapat lima malam mustajab dikabulkannya doa, salah satunya malam Idulfitri. Foto ilustrasi/SINDOnews
Malam takbiran atau malam menjelang Idulfitri merupakan malam istimewa dan waktu mustajab untuk bermunajat kepada Allah Ta'ala. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah berdoa dan menghidupkan takbiran.

Dalam Kitab al-Umm Imam Syafi'i menulis terdapat lima malam mustajab dikabulkannya doa , salah satunya malam Idulfitri . Beliau menuturkan bahwa telah sampai kepadanya sebuah riwayat bahwa Umar bin Khattab RA selalu menghidupkan Lailatul Jami' (malam perkumpulan), yakni malam hari raya.

Al-Imam Syafi'i rahimahullah berkata:

أن الدعاء يستجاب فى خمس ليال أول ليلة من رجب وليلة نصف شعبان وليلتى العيد وليلة الجمعة


Sesungguhnga doa dikabulkan pada 5 malam yaitu awal bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban, malam Idulfitri , malam Iduladha dan malam Jum'at.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta'ala:

1. Memohon hanya kepada Allah Ta'ala.

2. Memenuhi segala perintah-Nya.

3. Beriman kepada Allah dan meyakini bahwa DIA-lah yang mengabulkan segala permintaan

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖفَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (Surah Al-Baqarah: ayat 186).

Doa di Malam Idulfitri

Khusus doa di malam hari raya, Sayyid Ahmad bin Hasan Al-'Athas dalam Kitab Tadzkir al Nas menyebutkan doa Sayyidina Ali pada malam hari raya, awal Rajab dan Nisyfu Sya'ban. Berikut doanya:

اللهم صَلِّ عَلَي مُحَمَّدٍ وَآلِهِ مَصَابِيْحِ اْلحِكْمَةِ وَمَوَالِي النِّعْمَةِ ومَعَادِنِ اْلعِصْمَةِ وَاعْصِمْنِيْ بِهِمْ مِنْ كُلِّ سُوْءٍ وَلَاتَأْخُذْنِيْ عَلَي غِرَّةٍ وَلَا عَلَي غَفْلَةٍ وَلَا تَجْعَلْ عَوَاِقبَ اَمْرِيْ حَسْرَةً وَنَدَامَةً وَارْضَ عَنِّيْ فَإِنَّ مَغْفِرَتَكَ لِلظَّالِمِيْنَ وَاَنَا مِنَ الظَّالِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِيْ مَا لَا يَضُرُّكَ وَاعْطِنِيْ مَالَايَنْفَعُكَ فَإِنَّكَ اْلوَاسِعَةُ رَحْمَتُهُ اْلبَدِيْعَةُ حِكْمَتُهُ فَاعْطِنِيْ السَّعَةَ وَالدَّعَةَ وَاْلاَمْنَ وَالصِّحَّةَ وَالشُّكْرَ وَاْلمُعَافَاةَ وَالتَّقْوَي وَافْرِغِ الصَّبْرَ وَالصِّدْقَ عَلَيَّ وَعَلَي اَوْلِيَائِيْ فِيْكَ وَاعْطِنِيْ اْليُسْرَ وَلَاتَجْعَلْ مَعَهُ الْعُسْرَ وَاَعِمَّ بِذَلِكَ اَهْلِيْ وَوَلَدِيْ وَاِخْوَانِيْ فِيْكَ وَمَنْ وَلَدَنِيْ مِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ


Artinya:

"Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, lampu-lampu hikmah, tuan-tuan nikmat, sumber-sumber penjagaan, jagalah aku dari segala keburukan lantaran mereka, janganlah engkau hukum aku atas kelengahan dan kelalaian.

Janganlah engkau jadikan urusanku suatu kerugian dan penyesalan. Ridhoilah aku. Sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang-orang dzalim dan aku termasuk dari mereka.

Ya Tuhanku, ampunilah aku dosa yang tidak merugikan-Mu, berilah aku anugerah yang tidak memberi manfaat kepada-Mu. Sesungguhnya rahmat-Mu teramat luas, hikmah-Mu indah. Berilah aku kelapangan, ketenangan, keamanan, kesehatan, syukur, perlindungan (dari segala penyakit) dan ketaqwaan.

Tuangkanlah kesabaran dan kejujuran kepadaku, kepada kekasih-kekasihku karena-Mu. Berilah aku kemudahan dan janganlah jadikan bersamanya kesulitan.

Liputilah dengan karunia-karunia tersebut kepada keluargaku, anakku, saudara-saudaraku karena-Mu dan para orang tua yang melahirkanku dari kaum muslimin, muslimat serta kaum mukminin dan mukminat.



Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلَيۡكَ الۡكِتٰبَ مِنۡهُ اٰيٰتٌ مُّحۡكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الۡكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ‌ؕ فَاَمَّا الَّذِيۡنَ فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ زَيۡغٌ فَيَتَّبِعُوۡنَ مَا تَشَابَهَ مِنۡهُ ابۡتِغَآءَ الۡفِتۡنَةِ وَابۡتِغَآءَ تَاۡوِيۡلِهٖۚ وَمَا يَعۡلَمُ تَاۡوِيۡلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ؔ‌ۘ وَ الرّٰسِخُوۡنَ فِى الۡعِلۡمِ يَقُوۡلُوۡنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنۡ عِنۡدِ رَبِّنَا ‌ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.

(QS. Ali 'Imran Ayat 7)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More