Idulfitri: Allah Taala Menutup Kesalahan Kecil karena Menghindari Dosa Besar
Kamis, 11 April 2024 - 05:31 WIB
Muhammad Quraish Shihab mengatakan untuk menutup dosa dengan pekerjaan tertentu, Al-Quran juga menggunakan istilah takfir. Kata ini, terambil dari kata kaffara yang berarti menutup.
Al-Quran mempergunakan kata kaffara dengan berbagai bentuknya sebanyak 14 kali (kecuali kaffarat), pelakunya ada1ah A11ah SWT.
"Yang empat kali itu selalu digandengkan dengan syarat melakukan amal-amal saleh, atau upaya meninggalkan dosa-dosa besar," ujar Quraish dalam bukunya berjudul " Wawasan Al-Quran " (Mizan, 2007).
Perhatikan misalnya firman Allah:
"Apabila kamu menghindari dosa-dosa besar yang dilarang untuk melakukannya, akan Kami tutupi kesalahan-kesalahanmu." ( QS Al-Nisa' [4] : 3l).
"Orang-orang yang beriman dengan beramal saleh pasti Kami tutupi kesalahan-kesalahan mereka ..." ( QS Al-'Ankabut [29] : 7)
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, ditutupi kesalahan-kesalahannya." ( QS Al-Taghabun [64] : 9).
Dari keempat belas kali yang disebut itu, teramati pula tiga belas di antaranya dirangkaikan dengan kata as-sayyiat yang diterjemahkan sebagai kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa kecil.
Hanya satu ayat yang tidak menyebutkan kata as-sayyiat, melainkan menggunakan istilah aswa' alladzi 'amilu (perbuatan terjelek yang mereka lakukan), yang pada hakikatnya dapat juga diartikan sebagai dosa-dosa kecil.
"Nah, dari sini dapat dipahami bahwa dosa-dosa kecil seseorang dapat ditoleransi oleh Allah SWT akibat adanya amal-amal saleh yang menutupinya," jelas Quraish.
Dalam konteks ini Nabi Muhammad SAW berpesan:
"Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan susulkanlah kesalahan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik. (HR At-Tirmidzi melalui sahabat Nabi Abu Dzar).
Al-Quran mempergunakan kata kaffara dengan berbagai bentuknya sebanyak 14 kali (kecuali kaffarat), pelakunya ada1ah A11ah SWT.
"Yang empat kali itu selalu digandengkan dengan syarat melakukan amal-amal saleh, atau upaya meninggalkan dosa-dosa besar," ujar Quraish dalam bukunya berjudul " Wawasan Al-Quran " (Mizan, 2007).
Perhatikan misalnya firman Allah:
"Apabila kamu menghindari dosa-dosa besar yang dilarang untuk melakukannya, akan Kami tutupi kesalahan-kesalahanmu." ( QS Al-Nisa' [4] : 3l).
"Orang-orang yang beriman dengan beramal saleh pasti Kami tutupi kesalahan-kesalahan mereka ..." ( QS Al-'Ankabut [29] : 7)
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, ditutupi kesalahan-kesalahannya." ( QS Al-Taghabun [64] : 9).
Dari keempat belas kali yang disebut itu, teramati pula tiga belas di antaranya dirangkaikan dengan kata as-sayyiat yang diterjemahkan sebagai kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa kecil.
Hanya satu ayat yang tidak menyebutkan kata as-sayyiat, melainkan menggunakan istilah aswa' alladzi 'amilu (perbuatan terjelek yang mereka lakukan), yang pada hakikatnya dapat juga diartikan sebagai dosa-dosa kecil.
"Nah, dari sini dapat dipahami bahwa dosa-dosa kecil seseorang dapat ditoleransi oleh Allah SWT akibat adanya amal-amal saleh yang menutupinya," jelas Quraish.
Dalam konteks ini Nabi Muhammad SAW berpesan:
"Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan susulkanlah kesalahan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik. (HR At-Tirmidzi melalui sahabat Nabi Abu Dzar).
(mhy)