Harut dan Marut Senang, Hukuman Akan Berakhir, Kiamat Sudah Dekat
Jum'at, 01 Mei 2020 - 15:30 WIB
MALAIKAT yang telah diberi syahwat oleh Allah SWT, Harut dan Marut, sampai kini masih disiksa di Babil, di sebuah penjara bawah tanah dalam keadaan digantung dengan kepala terbalik dengan rantai besi. Mereka disiksa dengan rasa dahaga sementara di dekat lidah mereka diletakkan air. (
)
Semua asap dunia dimasukkan ke dalam hidung mereka untuk menambah siksaan mereka. Kedua mata mereka dibuat melotot tidak tidur hingga kebiru-biruan dan wajah mereka berubah menjadi hitam. Mereka akan terus begitu hingga hari kiamat.
Diriwayatkan ada seorang laki-laki dari tanah Babil datang kepada Harut dan Marut. Ia bermaksud belajar ilmu sihir dari mereka. Ketika sampai, laki-laki tersebut melihat mereka dalam keadaan tersiksa.
Si laki-laki berkata, “Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Ketika mendengar ucapan laki-laki itu, Harut dan Marut bertanya, “Umat siapakah engkau?”
Laki-laki itu menjawab, “Aku dari umat Muhammad saw.”
Mendengar jawaban tersebut, keduanya berkata, “Apakah Muhammad telah diutus?”
Laki-laki itu menjawab, “Ya, benar.”
Maka keduanya berkata, “Alhamdulillah.”
Keduanya kelihatan bahagia. Si laki-laki bertanya, “Mengapa kalian berdua begitu gembira ketika Nabi saw disebut?”
Mereka menjawab, “Memang, kami merasa gembira karena dia adalah Nabi yang diutus menjelang terjadinya kiamat. Ini berarti hukuman kami akan segera berakhir.”
Semua asap dunia dimasukkan ke dalam hidung mereka untuk menambah siksaan mereka. Kedua mata mereka dibuat melotot tidak tidur hingga kebiru-biruan dan wajah mereka berubah menjadi hitam. Mereka akan terus begitu hingga hari kiamat.
Diriwayatkan ada seorang laki-laki dari tanah Babil datang kepada Harut dan Marut. Ia bermaksud belajar ilmu sihir dari mereka. Ketika sampai, laki-laki tersebut melihat mereka dalam keadaan tersiksa.
Si laki-laki berkata, “Aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Ketika mendengar ucapan laki-laki itu, Harut dan Marut bertanya, “Umat siapakah engkau?”
Laki-laki itu menjawab, “Aku dari umat Muhammad saw.”
Mendengar jawaban tersebut, keduanya berkata, “Apakah Muhammad telah diutus?”
Laki-laki itu menjawab, “Ya, benar.”
Maka keduanya berkata, “Alhamdulillah.”
Keduanya kelihatan bahagia. Si laki-laki bertanya, “Mengapa kalian berdua begitu gembira ketika Nabi saw disebut?”
Mereka menjawab, “Memang, kami merasa gembira karena dia adalah Nabi yang diutus menjelang terjadinya kiamat. Ini berarti hukuman kami akan segera berakhir.”
(mhy)