Begini Tata Cara Puasa Arafah, Yuk Simak!

Minggu, 02 Juni 2024 - 09:52 WIB
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang sayang untuk dilewatkan karena memiliki beberapa keutamaan. Foto ilustrasi/ist
Salah satu amalan yang dianjurkan di awal bulan Dzulhijjah adalah puasa Arafah. Lantas bagaimana tata cara melaksanakannya dan bagaimana hukumnya?

Puasa Arafah sendiri hukumnya sunah dan dianjurkan bagi muslim yang tidak menunaikan ibadah Haji. Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang sayang untuk dilewatkan karena memiliki beberapa keutamaan. Salah satunya, puasa Arafah menghapus dosa-dosa selama dua tahun.

"Puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu". (HR Muslim).

Berikut ini tata cara puasa Arafah yang dirangkum dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU).

1. Niat

Niat puasa Arafah bisa dalam hati maupun dilafazkan. Alangkah baiknya niat dilakukan saat malam hari sampai sebelum terbit fajar.

Namun apabila lupa membaca niat hingga pagi hari, tetap bisa berpuasa sebelum melakukan hal-hal yang membatalkan.

Niat puasa Arafah di malam hari sampai sebelum terbit fajar:

Bacaan niatnya

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati Arafah lillahi ta'ala.

Artinya:

Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.

Niat puasa Arafah di pagi hari sampai sebelum tergelincir matahari:

Bacaan niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya:

Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'ala.

2. Sahur

Sama seperti puasa Ramadan, sahur sangat dianjurkan sebelum puasa Arafah. Sahur bisa menjadi kebaikan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Bagi seseorang yang tidak sahur karena terkendala sesuatu, tetap bisa menjalankan puasa dan dianggap sah.

3. Menjauhi Hal yang Membatalkan Puasa

Saat menjalankan puasa Arafah, harus menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan dan minum dengan sengaja, melakukan hubungan suami istri, muntah dengan sengaja, dan lain lain.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلَيۡكَ الۡكِتٰبَ مِنۡهُ اٰيٰتٌ مُّحۡكَمٰتٌ هُنَّ اُمُّ الۡكِتٰبِ وَاُخَرُ مُتَشٰبِهٰتٌ‌ؕ فَاَمَّا الَّذِيۡنَ فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ زَيۡغٌ فَيَتَّبِعُوۡنَ مَا تَشَابَهَ مِنۡهُ ابۡتِغَآءَ الۡفِتۡنَةِ وَابۡتِغَآءَ تَاۡوِيۡلِهٖۚ وَمَا يَعۡلَمُ تَاۡوِيۡلَهٗۤ اِلَّا اللّٰهُ ؔ‌ۘ وَ الرّٰسِخُوۡنَ فِى الۡعِلۡمِ يَقُوۡلُوۡنَ اٰمَنَّا بِهٖۙ كُلٌّ مِّنۡ عِنۡدِ رَبِّنَا ‌ۚ وَمَا يَذَّكَّرُ اِلَّاۤ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
Dialah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad). Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur'an) dan yang lain mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang ilmunya mendalam berkata, Kami beriman kepadanya (Al-Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami. Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.

(QS. Ali 'Imran Ayat 7)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More