Pesan bagi Jemaah Indonesia yang Sering Umrah Sunah untuk Badal Umrah

Selasa, 04 Juni 2024 - 20:38 WIB
Jemaah haji Indonesia yang berada di Makkah mengambil miqat di Masjid Aisyah atau Masjid Tanim untuk melaksanakan umrah sunah. FOTO/SINDOnews/ANDRYANTO WISNUWIDODO
JEDDAH - Ada pesan bagi jemaah haji Indonesia yang sering melakukan umrah sunah. Bagaimana tinjauan fiqih badal umrah dan perspektif kesehatan?

Apalagi di musim haji seperti tahun ini yang memungkinkan jemaah haji untuk umrah sunah sambil menunggu puncak haji. Jemaah haji sering melakukan umrah sunah untuk badal umrah.

Jemaah haji Indonesia yang berada di Makkah dan ingin melakukan umrah sunah akan mengambil miqat di Masjid Aisyah atau Masjid Tan'im. Karena jaraknya yang dekat, lokasi ini menjadi tempat berkumpulnya jemaah.

Jaraknya hanya 7 kilometer dari Masjidilharam membuat Masjid Tan'im dikenal sebagai Masjid Umrah. Banyak jemaah Indonesia yang berniat umrah sunah untuk badal umrah keluarganya yang sudah wafat.

"Kenapa memaksimalkan umrah sunah karena kita mumpung sudah di Makkah juga. Kenapa umrah sunah? Sebab gini, kan biasanya ada dari saudara ada yang meninggal. Nah itu kita umrahkan. Mereka mau berangkat juga, jadi bisa umrahkan kerabat gitu. Jadi mumpung di sini, mumpung tenaga masih kuat masih sehat," kata Abi Permana, jemaah asal Banyuwangi.

Petugas Bimbingan Ibadah Kementerian Agama (Kemenag) Eri Iswandi menjelaskan mengenai fikih badal umrah. Eri mengatakan mengenai ibadah badal umrah belum menemukan literatur yang dicontohkan Nabi.



"Saya belum menemukan literatur atau isyarat fikih mengatakan tentang badal umrah. Sedangkan yang ditemukan adalah badal haji dengan syarat yang membadalkan adalah dia yang pernah berhaji. Nah kadang-kadang masyarakat membawa persepsi yang sama terhadap umrah," kata Eri Iswandi.

Fenomena keseringan umrah sunah direspons tim kesehatan haji Indonesia. Jemaah haji diimbau harus dalam kondisi fisik prima.

"Tim kesehatan sangat mengimbau untuk melakukan umrahnya itu pada saat cuaca yg tidak terlalu panas swperti, menjelang maghrib atau abis maghrib atau malam hari seperti itu. Tapi kalau memang terpaksa kondisi yg harus siang hari ada hal yang harus diperhatikan seperti, gunakanlah alat pelindung diri terutama perempuan, menggunakan topi atau payung. Kemudian minum air putih tanpa menunggu haus, sebaiknya 200 ml per jam," kata Yuliana dari Tim Kesehatan Haji Indonesia.
(abd)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنۡ تَجۡتَنِبُوۡا كَبٰٓٮِٕرَ مَا تُنۡهَوۡنَ عَنۡهُ نُكَفِّرۡ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَنُدۡخِلۡـكُمۡ مُّدۡخَلًا كَرِيۡمًا
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

(QS. An-Nisa Ayat 31)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More