Habib Ali Hasan Ajak Jemaah Haji Maknai Wukuf Arafah Tempat Membuka Mata dan Tak Bedakan Manusia

Sabtu, 15 Juni 2024 - 20:01 WIB
Habib Ali Hasan Al Bahar mengajak jemaah haji Indonesia untuk memaknai wukuf di Arafah sebagai tempat membuka mata dan tidak membeda-bedakan manusia. Foto/SINDOnews/riana rizkia
JAKARTA - Jemaah haji Indonesia hari ini melaksanakan prosesi wukuf di Arafah. Kegiatan tersebut digelar di tenda Misi Haji Indonesia dan di sebagian tenda jemaah haji lainnya.

Dalam khotbah wukuf, Habib Ali Hasan Al Bahar mengajak jemaah haji Indonesia untuk memaknai wukuf di Arafah sebagai tempat membuka mata dan tidak membeda-bedakan manusia.

"Mari kita ingat dan mengingatkan, kita mengingat keberadaan kita yang semua berbaju putih berselimut kain ihram. Pakaian kita sama dan harapan kitapun sama. Keanggunan Arafah betul-betul kita rasakan pada siang hari ini," katanya dilansir dari YouTube Kemenag RI, Sabtu (15/6/2024).



"Arafah tempat yang membuka mata hati kita, melihat diri kita sebagai manusia dan melihat manusia lainnya dengan pandangan kemanusiaan," sambungnya.

Di sisi lain, Habib Ali Hasan mengajak seluruh jemaah haji Indonesia untuk tetap menjunjung tinggi harkat martabat bangsa, dengan menjaga akhlak selama melaksanakan ibadah haji.



"Di Padang Arafah ini kita melihat seluruh saudara kita umat Islam seluruh dunia membawa panji kehormatan bangsanya masing masing, seperti itu juga kita sebagai bangsa Indonesia, membawa diri kita dalam ketinggian harga diri bangsa, akhlak di mana pun kita berada," katanya.

Dengan begitu, kata Habib Ali Hasan, Indonesia dapat menjadi gambaran Islam sebagai rahmat untuk semesta alam. "Akhlak dan karakter masyarakat Indonesia mampu memberikan gambaran yang nyata dari Islam sebagai rahmat untuk alam semesta," ucapnya.
(cip)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More