Viral Jemaah Haji Protes Tenda Sempit di Mina, Menag: Kita Langsung Eksekusi Pakai Tenda Masyariq
Selasa, 18 Juni 2024 - 18:49 WIB
MAKKAH - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan telah berhasil menangani keluhan jemaah haji reguler terkait tenda yang sempit di Mina, Arab Saudi. Keluhan itu sebelumnya viral di media sosial.
"Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada masyariq untuk tenda mereka kita pakai, kita menggusur tendanya perusahaan masyariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa," kata Menag dikutip, Selasa (18/6/2024).
Terkait dengan temuan-temuan yang dilaporkan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, kata Menag, nantinya juga akan dievaluasi. Hal ini demi perbaikan layanan jemaah haji Indonesia ke depan.
"Meskipun jemaah merasakan layanan yang sangat memuaskan tapi bagi kami tetap harus ada evaluasi, apa pun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data. Jadi termasuk katanya AC mati, di mana AC mati, kita akan segera evaluasi," katanya.
Menurut Menag, evaluasi-evaluasi tersebut bersifat responsif. Agar layanan jemaah lebih baik, maka dibutuhkan evaluasi yang lebih komprehensif.
"Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran, saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah. Jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman dan tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur," katanya.
Lihat Juga: Saudi Ubah Kebijakan soal Arafah dan Mina, Menag: Tidak Ada Lagi Lokasi Khusus Negara Tertentu
"Kita langsung eksekusi. Kita mintakan pada masyariq untuk tenda mereka kita pakai, kita menggusur tendanya perusahaan masyariq untuk dipakai oleh jemaah kita. Alhamdulillah bisa," kata Menag dikutip, Selasa (18/6/2024).
Terkait dengan temuan-temuan yang dilaporkan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR, kata Menag, nantinya juga akan dievaluasi. Hal ini demi perbaikan layanan jemaah haji Indonesia ke depan.
"Meskipun jemaah merasakan layanan yang sangat memuaskan tapi bagi kami tetap harus ada evaluasi, apa pun harus dievaluasi dan evaluasi itu harus berbasis pada data. Jadi termasuk katanya AC mati, di mana AC mati, kita akan segera evaluasi," katanya.
Menurut Menag, evaluasi-evaluasi tersebut bersifat responsif. Agar layanan jemaah lebih baik, maka dibutuhkan evaluasi yang lebih komprehensif.
"Kita senang ada pengawasan, ada masukan, ada kritik, ada saran, saya kira ujungnya adalah bagaimana jemaah merasakan kepuasan layanan dari pemerintah. Jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan baik dan nyaman dan tenang, pulang dengan membawa predikat haji mabrur," katanya.
Baca Juga
Lihat Juga: Saudi Ubah Kebijakan soal Arafah dan Mina, Menag: Tidak Ada Lagi Lokasi Khusus Negara Tertentu
(abd)