7 Perbedaan Khodam dan Qorin, Salah Satunya karena Diikhtiarkan
Jum'at, 28 Juni 2024 - 13:18 WIB
Berikut ini 7 perbedaan khodam dan qorin . Prinsip perbedaan di antara keduanya adalah seseorang bisa diikuti jin khodam antara lain karena diikhtiarkan. Sedangkan jin qorin tidak perlu diikhtiarkan karena tiap orang pada dasarnya sudah memiliki.
1. Istilah khodam berasal dari kata Khodim [arab: خادم] yang artinya pembantu. Jin khodam berarti jin pembantu. Orang jawa bilang, prewangan. Disebut khodam, karena jin ini berinteraksi dengan rekan dekatnya di kalangan manusia, dan sedia untuk membantunya. Sehingga terkadang dia bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh umumnya manusia. Tentu saja, dengan bantuan jin prewangan yang menjadi rekannya.
2. Seseorang bisa diikuti jin khodam antara lain karena diikhtiarkan. Sedangkan jin qorin tidak perlu diikhiarkan karena tiap orang pada dasarnya sudah memiliki.
3. Kalangan paranormal menyebut untuk mendapatkan jin khodam, bisa melalui beberapa cara, salah satunya dengan puasa dan wirid atau amalan penarik khusus khodam tertentu kehendaki.
4. Mustahil jin mau membantu manusia secara cuma-cuma. Jin membantu, karena manusia mau mengabdi kepada jin. Harus pula disadari bahwa tidak ada manusia yang menguasai jin, selain Nabi Sulaiman as .
Allah kisahkan dalam Al-Quran , salah satu doa Sulaiman,
Sulaiman berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi”. ( QS Shad : 35 )
Salah satu di antara kekuasaan Sulaiman, yang tidak mungkin dimiliki orang lain adalah bisa mengendalikan dan menguasai jin. Sehingga semua jin menjadi tunduk dan patuh kepada Sulaiman.
5. Setiap manusia diikuti jin dan jin itu disebut jin qorin. Jin tersebut memengaruhi manusia untuk berbuat jahat. Kecuali jin qorin yang mengiringi Nabi Muhammad SAW . Dia masuk Islam, sehingga mengajak beliau untuk berbuat baik.
Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi SAW bersabda:
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.”
Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim 7286 & Ibnu Hibban 6417, dan yang lainnya).
Hadis inilah yang menjadi dalil ulama untuk menyatakan bahwa jin yang kafir, bisa saja masuk Islam. Seperti yang dialami oleh jin yang mendampingi Nabi SAW.
6. Qorin termasuk setan dari kalangan jin. Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya dalam kitabnya berjudul Majmu’ Fatawa, “Apa itu qorin?”
Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan,
1. Istilah khodam berasal dari kata Khodim [arab: خادم] yang artinya pembantu. Jin khodam berarti jin pembantu. Orang jawa bilang, prewangan. Disebut khodam, karena jin ini berinteraksi dengan rekan dekatnya di kalangan manusia, dan sedia untuk membantunya. Sehingga terkadang dia bisa melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh umumnya manusia. Tentu saja, dengan bantuan jin prewangan yang menjadi rekannya.
2. Seseorang bisa diikuti jin khodam antara lain karena diikhtiarkan. Sedangkan jin qorin tidak perlu diikhiarkan karena tiap orang pada dasarnya sudah memiliki.
3. Kalangan paranormal menyebut untuk mendapatkan jin khodam, bisa melalui beberapa cara, salah satunya dengan puasa dan wirid atau amalan penarik khusus khodam tertentu kehendaki.
4. Mustahil jin mau membantu manusia secara cuma-cuma. Jin membantu, karena manusia mau mengabdi kepada jin. Harus pula disadari bahwa tidak ada manusia yang menguasai jin, selain Nabi Sulaiman as .
Allah kisahkan dalam Al-Quran , salah satu doa Sulaiman,
قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Sulaiman berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kekuasaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi”. ( QS Shad : 35 )
Salah satu di antara kekuasaan Sulaiman, yang tidak mungkin dimiliki orang lain adalah bisa mengendalikan dan menguasai jin. Sehingga semua jin menjadi tunduk dan patuh kepada Sulaiman.
5. Setiap manusia diikuti jin dan jin itu disebut jin qorin. Jin tersebut memengaruhi manusia untuk berbuat jahat. Kecuali jin qorin yang mengiringi Nabi Muhammad SAW . Dia masuk Islam, sehingga mengajak beliau untuk berbuat baik.
Dalam hadis dari Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu, Nabi SAW bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ وُكِّلَ بِهِ قَرِينُهُ مِنَ الْجِنِّ
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.”
Para sahabat bertanya, “Termasuk Anda, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim 7286 & Ibnu Hibban 6417, dan yang lainnya).
Hadis inilah yang menjadi dalil ulama untuk menyatakan bahwa jin yang kafir, bisa saja masuk Islam. Seperti yang dialami oleh jin yang mendampingi Nabi SAW.
6. Qorin termasuk setan dari kalangan jin. Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya dalam kitabnya berjudul Majmu’ Fatawa, “Apa itu qorin?”
Beliau menjawab, “Qorin adalah setan yang ditugasi untuk menyesatkan manusia dengan izin Allah. Dia bertugas memerintahkan kemungkaran dan mencegah yang ma’ruf. Sebagaimana yang Allah firmankan,