Masjid-masjid Bersejarah di Madinah yang Berdekatan dengan Masjid Nabawi
Sabtu, 06 Juli 2024 - 11:36 WIB
Masjid-masjid bersejarah di sekitar Masjid Nabawi yang menjadi pusat sejarah dan peradaban di Madinah pada masa Nabi Muhammad SAW hingga sampai saat ini. Selain Masjid Nabawi, Madinah juga memiliki beberapa masjid bersejarah lain, dan letaknya tidak jauh dari Masjid Nabawi.
Masjid-masjid tersebut juga memiliki nilai penting dalam sejarah Islam awal. Berikut adalah beberapa masjid yang berada di sekitar Masjid Nabawi beserta penjelasan sejarahnya.
1. Masjid Quba
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah hijrah dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Masjid ini terletak sekitar 3 km di selatan Masjid Nabawi. Masjid Quba dikenal sebagai tempat Rasulullah SAW pertama kali melakukan salat berjamaah bersama para sahabatnya. Mendirikan Masjid Quba juga merupakan salah satu langkah awal Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Islam yang baru di Madinah.
Masjid ini mengalami beberapa renovasi dan perluasan sepanjang sejarahnya, yang paling signifikan adalah pada masa kekhalifahan Utsmaniyah dan Kerajaan Saudi. Menuju masjid Quba juga sangat mudah. Saat ini pemerintah Saudi membangun Quba Road, sebuah jalan yang menghubungkan antara Masjid Nabawi dengan Masjid Quba.
Para jemaah bisa menggunakan jalan ini jika ingin berkunjung ke Masjid Quba. Di samping jalan ada banyak tenant-tenant jualan souvenir. Selain jalan kaki, jemaah juga bisa menyewa mobil golf seharga 10 riyal per orang. Quba Road ini sepertinya dibangun sebagai salah satu bagian dari revitalisasi sejarah yang kini digalakkan Arab Saudi. Menikmati jalanan Quba Road seperti kita menapaki petilasan Nabi saat jalan kaki atau naik kendaraan dari Masjid Nabawi menuju Masjid Quba.
2. Masjid Qiblatain
Masjid Qiblatain, yang berarti “Masjid Dua Kiblat,” adalah masjid yang terkenal karena peristiwa perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa di Yerusalem ke Ka’bah di Mekah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 624 M ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk mengubah arah kiblat saat beliau dan para sahabat sedang melaksanakan shalat.
Masjid ini terletak sekitar 4 km di barat laut Masjid Nabawi. Masjid Qiblatain merupakan simbol penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan perpindahan pusat spiritual umat Muslim ke Ka’bah di Mekah.
Kini sisa-sisa romantisme kiblat lama masih ada di atas pintu masjid Quba. Jemaah bisa belajar sejarah banyak hal dari masjid ini dengan menikmati arsitektur dan peninggalannya secara langsung.
3. Masjid Jum’ah
Masjid Jum’ah terletak di daerah Quba, sekitar 2 km dari Masjid Nabawi. Masjid ini dibangun di tempat Rasulullah SAW pertama kali melaksanakan salat Jum’at setelah hijrah ke Madinah. Salat Jum’at tersebut dilakukan pada hari pertama kedatangan Rasulullah SAW di Madinah, yang menandai dimulainya era baru dalam sejarah Islam di kota tersebut. Masjid Jum’ah memiliki arsitektur yang sederhana namun sarat dengan nilai sejarah yang mendalam.
4. Masjid Al-Ghamama
Masjid Al-Ghamama terletak di dekat pelataran Masjid Nabawi, hanya sekitar 300 meter di sebelah barat daya. Nama “Al-Ghamama” berarti “awan” dalam bahasa Arab, yang merujuk pada kisah ketika Rasulullah SAW berdoa meminta hujan di tempat ini dan awan datang untuk menurunkan hujan.
Masjid ini juga dikenal sebagai tempat di mana Rasulullah SAW melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Meskipun ukurannya kecil, Masjid Al-Ghamama dulu merupakan sebuah tanah lapang. Pada masa Umar bin Abdul Aziz dibangunlah masjid al-Ghamama di lokasi tersebut pada 86-93 H. Masjid ini kini menjadi salah satu saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam.
5. Masjid Abu Bakar
Masjid Abu Bakar terletak dekat dengan Masjid Al-Ghamama dan Masjid Nabawi. Masjid ini dibangun di rumah Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat dan khalifah pertama Rasulullah SAW. Di tempat ini, Abu Bakar juga sering melaksanakan salat.
Masjid ini memiliki makna penting karena mengingatkan umat Muslim pada peran besar Abu Bakar dalam mendampingi Rasulullah SAW dan memimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Meskipun masjid ini tidak sebesar Masjid Nabawi, kehadirannya tetap penting dalam mengingatkan umat Islam pada sejarah awal Islam di Madinah
6. Masjid Ali bin Abi Thalib
Masjid Ali terletak tidak jauh dari Masjid Nabawi, dinamakan demikian untuk menghormati Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Rasulullah SAW, yang sekaligus juga merupakan khalifah keempat dalam sejarah Islam.
Masjid ini dahulunya merupakan rumah Ali bin Abi Thalib bersama istri terkasihnya, Fatimah RA, putri Nabi SAW. Masjid ini dibangun di era khalifah Umar bin Abdul Aziz lalu direnovasi oleh beberapa pemerintahan setelahnya.
7. Masjid Bilal
Masjid Bilal terletak di sekitar area Masjid Nabawi dan dinamakan untuk menghormati Bilal bin Rabah, muadzin pertama dalam sejarah Islam yang merupakan sahabat Rasulullah SAW. Masjid ini menjadi simbol dari perjuangan dan pengabdian Bilal dalam menyebarkan agama Islam. Meskipun ukurannya tidak sebesar masjid-masjid lainnya, Masjid Bilal memiliki nilai historis yang penting.
Di samping masjid Bilal terdapat tempat perbelanjaan dan oleh-oleh. Bagi jemaah yang mengunjungi tempat ini dijamin tidak akan bisa sebentar karena akan cukup lama menghabiskan waktu berbelanja.
8. Masjid Al-Ijabah
Masjid Al-Ijabah terletak sekitar 385 meter di utara Masjid Nabawi. Masjid ini dikenal karena doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW di tempat ini yang langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Masjid ini juga dikenal sebagai tempat di mana Nabi Muhammad SAW sering melakukan salat. Sementara ini masjid Al-Ijabah tidak bisa dijangkau karena terimbas perluasan area Masjid Nabawi.
9. Masjid-masjid Kecil di Sekitar Nabawi
Selain masjid-masjid besar, terdapat beberapa masjid kecil di sekitar pelataran Masjid Nabawi yang juga memiliki nilai sejarah penting. Misalnya, Masjid An-Nabi atau Masjid Bani Haram yang digunakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat untuk berbagai aktivitas keagamaan dan sosial. Meskipun kecil, masjid-masjid ini tetap menjadi bagian penting dari warisan Islam di Madinah.
Masjid-masjid di sekitar Masjid Nabawi tidak semua bisa digunakan untuk menunaikan ibadah salat berjamaah. Sebagian hanya menjadi prasasti sejarah, karena pusat peribadatan hanya difokuskan di masjid Nabawi, khususnya masjid-masjid yang letaknya berdekatan dengan Nabawi, seperti Masjid Abu Bakar, Ali, dan Masjid al-Ghamama.
Masjid-masjid tersebut juga memiliki nilai penting dalam sejarah Islam awal. Berikut adalah beberapa masjid yang berada di sekitar Masjid Nabawi beserta penjelasan sejarahnya.
1. Masjid Quba
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah hijrah dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Masjid ini terletak sekitar 3 km di selatan Masjid Nabawi. Masjid Quba dikenal sebagai tempat Rasulullah SAW pertama kali melakukan salat berjamaah bersama para sahabatnya. Mendirikan Masjid Quba juga merupakan salah satu langkah awal Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Islam yang baru di Madinah.
Masjid ini mengalami beberapa renovasi dan perluasan sepanjang sejarahnya, yang paling signifikan adalah pada masa kekhalifahan Utsmaniyah dan Kerajaan Saudi. Menuju masjid Quba juga sangat mudah. Saat ini pemerintah Saudi membangun Quba Road, sebuah jalan yang menghubungkan antara Masjid Nabawi dengan Masjid Quba.
Para jemaah bisa menggunakan jalan ini jika ingin berkunjung ke Masjid Quba. Di samping jalan ada banyak tenant-tenant jualan souvenir. Selain jalan kaki, jemaah juga bisa menyewa mobil golf seharga 10 riyal per orang. Quba Road ini sepertinya dibangun sebagai salah satu bagian dari revitalisasi sejarah yang kini digalakkan Arab Saudi. Menikmati jalanan Quba Road seperti kita menapaki petilasan Nabi saat jalan kaki atau naik kendaraan dari Masjid Nabawi menuju Masjid Quba.
2. Masjid Qiblatain
Masjid Qiblatain, yang berarti “Masjid Dua Kiblat,” adalah masjid yang terkenal karena peristiwa perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsa di Yerusalem ke Ka’bah di Mekah. Peristiwa ini terjadi pada tahun 624 M ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk mengubah arah kiblat saat beliau dan para sahabat sedang melaksanakan shalat.
Masjid ini terletak sekitar 4 km di barat laut Masjid Nabawi. Masjid Qiblatain merupakan simbol penting dalam sejarah Islam yang menunjukkan perpindahan pusat spiritual umat Muslim ke Ka’bah di Mekah.
Kini sisa-sisa romantisme kiblat lama masih ada di atas pintu masjid Quba. Jemaah bisa belajar sejarah banyak hal dari masjid ini dengan menikmati arsitektur dan peninggalannya secara langsung.
3. Masjid Jum’ah
Masjid Jum’ah terletak di daerah Quba, sekitar 2 km dari Masjid Nabawi. Masjid ini dibangun di tempat Rasulullah SAW pertama kali melaksanakan salat Jum’at setelah hijrah ke Madinah. Salat Jum’at tersebut dilakukan pada hari pertama kedatangan Rasulullah SAW di Madinah, yang menandai dimulainya era baru dalam sejarah Islam di kota tersebut. Masjid Jum’ah memiliki arsitektur yang sederhana namun sarat dengan nilai sejarah yang mendalam.
4. Masjid Al-Ghamama
Masjid Al-Ghamama terletak di dekat pelataran Masjid Nabawi, hanya sekitar 300 meter di sebelah barat daya. Nama “Al-Ghamama” berarti “awan” dalam bahasa Arab, yang merujuk pada kisah ketika Rasulullah SAW berdoa meminta hujan di tempat ini dan awan datang untuk menurunkan hujan.
Masjid ini juga dikenal sebagai tempat di mana Rasulullah SAW melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Meskipun ukurannya kecil, Masjid Al-Ghamama dulu merupakan sebuah tanah lapang. Pada masa Umar bin Abdul Aziz dibangunlah masjid al-Ghamama di lokasi tersebut pada 86-93 H. Masjid ini kini menjadi salah satu saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam.
5. Masjid Abu Bakar
Masjid Abu Bakar terletak dekat dengan Masjid Al-Ghamama dan Masjid Nabawi. Masjid ini dibangun di rumah Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat dan khalifah pertama Rasulullah SAW. Di tempat ini, Abu Bakar juga sering melaksanakan salat.
Masjid ini memiliki makna penting karena mengingatkan umat Muslim pada peran besar Abu Bakar dalam mendampingi Rasulullah SAW dan memimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW. Meskipun masjid ini tidak sebesar Masjid Nabawi, kehadirannya tetap penting dalam mengingatkan umat Islam pada sejarah awal Islam di Madinah
6. Masjid Ali bin Abi Thalib
Masjid Ali terletak tidak jauh dari Masjid Nabawi, dinamakan demikian untuk menghormati Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Rasulullah SAW, yang sekaligus juga merupakan khalifah keempat dalam sejarah Islam.
Masjid ini dahulunya merupakan rumah Ali bin Abi Thalib bersama istri terkasihnya, Fatimah RA, putri Nabi SAW. Masjid ini dibangun di era khalifah Umar bin Abdul Aziz lalu direnovasi oleh beberapa pemerintahan setelahnya.
7. Masjid Bilal
Masjid Bilal terletak di sekitar area Masjid Nabawi dan dinamakan untuk menghormati Bilal bin Rabah, muadzin pertama dalam sejarah Islam yang merupakan sahabat Rasulullah SAW. Masjid ini menjadi simbol dari perjuangan dan pengabdian Bilal dalam menyebarkan agama Islam. Meskipun ukurannya tidak sebesar masjid-masjid lainnya, Masjid Bilal memiliki nilai historis yang penting.
Di samping masjid Bilal terdapat tempat perbelanjaan dan oleh-oleh. Bagi jemaah yang mengunjungi tempat ini dijamin tidak akan bisa sebentar karena akan cukup lama menghabiskan waktu berbelanja.
8. Masjid Al-Ijabah
Masjid Al-Ijabah terletak sekitar 385 meter di utara Masjid Nabawi. Masjid ini dikenal karena doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW di tempat ini yang langsung dikabulkan oleh Allah SWT. Masjid ini juga dikenal sebagai tempat di mana Nabi Muhammad SAW sering melakukan salat. Sementara ini masjid Al-Ijabah tidak bisa dijangkau karena terimbas perluasan area Masjid Nabawi.
9. Masjid-masjid Kecil di Sekitar Nabawi
Selain masjid-masjid besar, terdapat beberapa masjid kecil di sekitar pelataran Masjid Nabawi yang juga memiliki nilai sejarah penting. Misalnya, Masjid An-Nabi atau Masjid Bani Haram yang digunakan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat untuk berbagai aktivitas keagamaan dan sosial. Meskipun kecil, masjid-masjid ini tetap menjadi bagian penting dari warisan Islam di Madinah.
Masjid-masjid di sekitar Masjid Nabawi tidak semua bisa digunakan untuk menunaikan ibadah salat berjamaah. Sebagian hanya menjadi prasasti sejarah, karena pusat peribadatan hanya difokuskan di masjid Nabawi, khususnya masjid-masjid yang letaknya berdekatan dengan Nabawi, seperti Masjid Abu Bakar, Ali, dan Masjid al-Ghamama.
(aww)