Adab Berjabat Tangan, Amalan Ringan yang Bisa Menggugurkan Dosa

Minggu, 28 Juli 2024 - 11:34 WIB
Tidaklah dua orang muslim yang saling bertemu kemudian mereka saling berjabat tangan, melainkan Allah Taala akan mengampuni dosa keduanya sebelum keduanya berpisah. Foto istimewa
Jabat tangan merupakan amalan ringan yang dapat menggugurkan dosa-dosa. Bahkan Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam selalu mengamalkannya dengan berjabat tangan dengan sesama muslim. Secara definisi, berjabat tangan adalah menggenggam atau meletakkan tangan orang lain di tangan kita, kemudian ditahan beberapa saat untuk menyampaikan salam .

Berjabat tangan juga memiliki faedah dan keutamaan, sebagaimana disampaikan Nabi SAW dalam hadisnya:

عَنْ سَلْمَانِ الْفَارِسِيِّ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، أَنّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:"إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا لَقِيَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ فَأَخَذَ بِيَدِهِ تَحَاتَّتْ عَنْهُمَا ذُنُوبُهُمَا، كَمَا تَتَحَاتُ الْوَرَقُ مِنَ الشَّجَرَةِ الْيَابِسَةِ فِي يَوْمِ رِيحٍ عَاصِفٍ، وَإِلا غُفِرَ لَهُمَا، وَلَوْ كَانَتْ ذُنُوبُهُمَا مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ" - رواه الطبراني


Dari Salman Al-Farisy RA, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu dengan saudaranya sesama muslim kemudian keduanya berjabat tangan, maka akan gugurlah dosa-dosa keduanya sebagaimana bergugurannya daun-daun kering di hari angin bertiup kencang. Ataupun jika tidak, maka dosa-dosa keduanya akan diampuni walaupun seumpama sebanyak buih di lautan." (HR. Turmudzi, Abu Daud dan Ibnu Majah).

Dalam Hadis lain, Nabi SAW bersabda: "Tidaklah dua orang muslim yang saling bertemu kemudian mereka saling berjabat tangan, melainkan Allah Ta'ala akan mengampuni dosa keduanya sebelum keduanya berpisah." (HR. Abu Daud).

Menurut Ustaz Rikza Maulan, Dai yang berkhidmat di Rumah Zakat, berjabat tangan merupakan salah satu ciri orang yang memiliki kelembutan hati. Dengan berjabat tangan juga akan memberikan pengaruh positif lainnya, yaitu akan menghilangkan permusuhan dan kedengkian di dalam hati.

Namun saat berjabat tangan ini, ada adab dan etika yang harus diperhatikan. Berikut 6 hal yang harus diperhatikan ketika berjabat tangan:

1. Diawali dengan Mengucap Salam

Hendaknya berjabat tangan dilakukan ketika setelah terlebih dahulu diawali dengan mengucapkan salam. Jangan sampai dengan alasan berjabat tangan, kemudian kita melupakan salam kepada sesama muslim. Karena mengucapkan salam juga memiliki keutamaan sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat berikut: "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku beritahu dengan sesuatu yang apabila kalian lakukan kalian akan saling mencintai? (yaitu) sebarkanlan (ucapkanlah) salam di antara kalian." (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)

2. Tidak Berjabat Tangan dengan yang Bukan Mahram

Dalam berjabat tangan terdapat etika yang perlu diperhatikan di antaranya tidak berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Karena Rasulullah SAW seumur hidupnya tidak pernah berjabat tangan dengan wanita kecuali yang terhadap wanita yang menjadi mahramnya. Dalam sebuah riwayat disebutkan: Dari Sayyidah Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menyentuh tangan seorang wanitapun, kecuali wanita yang menjadi istrinya." (HR. Al-Bukhari).Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu adalah lebih baik bagi dirinya dari pada dia menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya." (HR. At-Tabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir).

3. Berusaha Memulai Jabat Tangan

Berusaha untuk memulai berjabat tangan terlebih dahulu ketika saling bertemu dengan sesama muslim. Hal ini merupakan kebiasaan Rasulullah SAW dimana beliau merupakan orang yang selalu terlebih dahulu memulai berjabat tangan, sebagaimana dikemukan oleh Syekh Abdullah Nasih Ulwan dalam Hatta Ya'lamas Syabab.

4. Tidak Menarik Tangan Atau Melepasnya Sebelum Saudaranya Melepasnya

Ketika berjabat tangan dianjurkan untuk midak menarik tangan atau melepasnya sebelum saudara kita menarik tangannya. Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW apabila bertemu dengan seseorang beliau menjabat tangannya dan tidak menarik tangan beliau sebelum orang tersebut menarik tangannya. Beliau juga tidak mengalihkan wajahnya dari wajah orang tersebut hingga orang tersebut yang mengalihkan wajahnya…" (HR. Turmudzi)

5. Mencium Tangan sebagai Penghormatan Atas Kesalehan atau Kemuliaannya

Para ulama berbeda pendapat berkenaan dengan mencium tangan ketika berjabat tangan. Namun jumhur Ulama membolehkannya. Terhadap masalah ini Imam An-Nawawi berpendapat, "Mencium tangan seseorang karena sifat kezuhudannya, kesalehannya, amalnya, mulianya, sikapnya dalam menjaga diri dari dosa, atau sifat keagamaan yang lainnya adalah satu hal yang tidak makruh, bahkan dianjurkan. Akan tetapi jika mencium tangan karena kayanya, kekuatannya, atau kedudukan dunianya adalah satu hal yang makruh dan sangat dibenci. Bahkan Abu Sa’id Al Mutawalli mengatakan: "Tidak boleh" (Fathul Bari, Al Hafizh Ibn Hajar 11/57).

6. Membalas Penghormatan dengan yang Lebih Baik.

Kita diperintahkan untuk memberi penghormatan kepada sesama muslim. Bahkan dianjurkan membalas penghormatan dengan yang lebih baik. Bila saudara kita mengucapkan salam, maka hendaknya kita balas dengan salam serupa atau yang lebih baik (lebih sempurna) dari salamnya , dan jika ia menjabat tangan kita, maka hendaknya kita membalasnya dengan jabatan tangan yang lebih erat dan lebih hangat. Dari Abdullah bin Mas'ud RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: "Diantara bentuk penghormatan yang paling sempurna adalah berjabat tangan." (HR. Turmudzi)



Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Farwah bin Naufal Al Asyja'i dia berkata: Saya pernah bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat memohon kepada Allah Azza wa Jalla, maka Aisyah menjawab, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berdoa: ALLAHUMMA INNI A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA 'AMILTU WA MIN SYARRI MAA LAM A'MAL (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan).

(HR. Muslim No. 4891)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More