10 Amalan Sunnah di Bulan Rabiul Awal

Jum'at, 06 September 2024 - 12:36 WIB
Di Indonesia, banyak umat Islam yang melakukan amalan-amalan sunnah sebagai bentuk penghormatan dan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Foto ilustrasi/ist
Ada banyak amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan di bulan Rabiul Awal 1446 Hijriah ini. Apa saja amalan sunnah tersebut dan bagaimana dalilnya?

Seperti diketahui Rabiul Awal dikenal sebagai bulan Maulid atau bulan kelahiran Baginda Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam. Dikutip dari NU online, banyak tradisi dalam menyambut kelahiran Nabi SAW yang bisa dilakukan di Indonesia, tradisi ini merupakan bidah yang dianggap baik atau disunahkan.

Dengan kata lain, meski tidak pernah dilakukan pada zaman Rasulullah SAW, tetapi dianjurkan digelar karena di dalamnya terdapat sisi mengagungkan dan kecintaan kepada Rasulullah.

Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam dalam sebuah hadisnya bersabda:

مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ


Artinya: Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya, maka akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga.

Di Indonesia, banyak umat Islam yang melakukan amalan-amalan sunnah sebagai bentuk penghormatan dan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Berikut beberapa amalan sunah yang umum dilakukan di hari Maulid Nabi.

1. Salat Sunah dan Berdoa

Umat Islam dianjurkan melakukan salat sunah atau salat tahiyatul masjid di masjid sebagai bentuk ibadah dan berdoa untuk keberkahan.

2. Membaca tentang kehidupan Nabi SAW

Bacaan Maulid adalah naskah yang menceritakan tentang kehidupan Nabi Muhammad. Banyak umat Islam membacanya di keluarga atau dalam majelis keagamaan. Mempelajari Maulid dapat memperkaya pengetahuan serta wawasan tentang Nabi Muhammad.

3. Bersedekah

Bersedekah kepada yang membutuhkan merupakan bentuk amal kebaikan dan berbagi rezeki dengan sesama. Surat Al Baqarah ayat 254 mengatakan sedekah merupakan bagian dari ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT.

Dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 254 Allah SWT berfirman:

ـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَا عَةٌ ۗ وَا لْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ


Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim." (QS Al Baqarah 2 ayat 254).

4. Meningkatkan kebersihan dan kecantikan

Memperindah rumah dan masjid dengan lampu-lampu, hiasan, atau dekorasi khusus di hari Maulid menjadi tanda kebahagiaan. Ini juga menjadi tanda ungkapan rasa syukur atas kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT.

5. Mengingat ajaran Nabi

Gunakan hari perayaan Maulid Nabi sebagai kesempatan untuk merenungkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad. Jangan lupa mencoba mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

6. Menghadiri kajian agama

Seorang Muslim dianjurkan untuk menghadiri ceramah atau kajian agama yang membahas kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad. Ini dilakukan semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT serta kehidupan akhirat.

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ


Artinya: "Barang siapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu," (HR Ahmad).

7. Memperbanyak membaca Selawat

Memperbanyak membaca selawat, seperti Selawat Nariyah atau selawat lainnya sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW tentang keutamaan orang yang bersholawat atas dirinya.

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Akan ada di akhir zaman para 'Dajjal Pendusta' (bukan Al-Masih Ad-Dajjal) membawa hadits-hadits kepada kalian yang mana kalian tidak pernah mendengarnya dariku dan bapak-bapak kalian pun juga belum pernah mendengarnya. Maka jauhilah mereka, agar mereka tidak bisa menyesatkan kalian dan tidak bisa memfitnah kalian.

(HR. Muslim No. 8)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More