Bolehkah Umrah Tetapi Niatnya untuk Liburan ke Tanah Suci? Ini Penjelasannya

Selasa, 10 September 2024 - 09:40 WIB
Salah satu tujuan utama ibadah dalam Islam adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, bisa juga dijadikan sebagai sarana membersihkan dan menyucikan jiwa, serta mengharapkan ridha-Nya.. Foto ilustrasi/ist
Umrah merupakan salah satu bentuk ibadah yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Kegiatannya melibatkan perjalanan ke Tanah Suci Makkah dan melaksanakan serangkaian ritual keagamaan di sana.

Secara bahasa, umrah bisa diartikan berziarah ke tempat ramai atau berpenghuni. Sementara menurut istilah dimaknai sebagai kegiatan menyengaja menuju Kakbah untuk melaksanakan ibadah tertentu.

Sebagaimana haji, umrah juga memiliki ketentuan seperti syarat sah, rukun, waktu pelaksanaan, dan lainnya. Terlepas dari itu, bolehkah seorang Muslim umrah tetapi dengan niat liburan ke Tanah Suci?

Bolehkah Umrah dengan Niat untuk Liburan ke Tanah Suci?

Salah satu tujuan utama ibadah dalam Islam adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, bisa juga dijadikan sebagai sarana membersihkan dan menyucikan jiwa, serta mengharapkan ridha-Nya.

Tujuan di atas juga berlaku bagi ibadah umrah. Maka dari itu, sebelum seorang melaksanakan umrah dan pergi ke Tanah Suci, dia sebaiknya bisa menata diri dan menegaskan niatnya untuk beribadah, bukan hal-hal lain termasuk piknik.

Jadi, jangan sampai niat umrah untuk hal lain dan tidak karena Allah Swt. Misalnya karena ingin sekadar liburan ke Arab Saudi atau berfoto-foto di peninggalan-peninggalan bersejarah di sana.

Hal ini perlu ditegaskan karena memang umrah bukan sekadar perjalanan wisata. Melalui aktivitas ini dibutuhkan hati yang suci untuk menghadap Baitullah serta niat yang hanya berisikan ibadah kepada Allah Swt semata. Terlebih, tidak semua orang Muslim berkesempatan melakukannya, baik karena halangan fisik maupun materi.

Namun, faktanya memang di era modern ini, banyak dijumpai seseorang yang berangkat ke tanah suci bukan untuk beribadah, tetapi karena motif lain yang bersifat keduniawian. Bahkan, ada yang sengaja meninggalkan salah satu rukun wajibnya demi memilih kegiatan lain yang dianggap lebih seru atau berguna.

“Lah kan saya umrah pakai uang sendiri, bukan uang hasil mencuri kok. Terus apa salahnya kalau umrah sekalian liburan?”.

Bantahan seperti di atas mungkin saja muncul ketika seseorang ditekankan untuk menata diri dan niatnya sebelum pergi umrah. Dengan dalih semua berasal dari dirinya sendiri, ia seakan bebas melakukan apa pun yang diinginkan.

Pada 2019 lalu, pemerintah Arab Saudi bahkan sudah mengeluarkan kebijakan baru tentang larangan penggunaan istilah ‘Wisata Religi’ dalam penyelenggaraan haji dan umrah.

Istilah "wisata religi" memang sering ditemui dalam paket-paket penyelenggaraan ibadah umrah dan haji khusus. Istilah ini biasanya dikonotasikan sebagai kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dalam dakwah Islam.

Wisata ini bisa berupa kunjungan domestik wilayah Saudi hingga sampai negara-negara Timur Tengah lainnya. Nah, biasanya program tersebut disatukan dalam paket perjalanan ibadah umrah dan haji khusus.

(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ‌
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, (Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.

(QS. Al-Anbiya Ayat 83)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More