Berapa Jumlah Rakaat Salat Sunnah Rawatib? Simak Penjelasannya!
Kamis, 26 September 2024 - 13:00 WIB
Banyak sahabat yang tidak pernah meninggalkannya setelah mendengar hadits tersebut.
Aisyah radhiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang salat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya. Dalam riwayat yang lain, Dua raka’at sebelum shubuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya” (HR. Muslim)
Adapun salat sunnah sebelum shubuh ini merupakan yang paling utama di antara shalat sunnah rawatib dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya baik ketika mukim (tidak berpegian) maupun dalam keadaan safar.
Ummu Habibah radhiyallahu anha telah meriwayatkan tentang keutamaan rawatib dzuhur, dia berkata: saya mendengar rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menjaga (shalat) empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan baginya api neraka“. (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tarmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Hadits Ummu Habibah di atas menjelaskan bahwa jumlah shalat sunnah rawatib ada 12 rakaat dan penjelasan hadits 12 rakaat ini diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa’i, dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada salat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah ‘isya, dan dua rakaat sebelum subuh“. (HR. At-Tarmidzi, dan An-Nasa’i)
Perbedaan jumlah rakaat dalam periwayatan yang berbeda ini tidak mengurangi sedikit pun keutamaan salat rawatib. Bahkan, perbedaan itu saling melengkapi.
Tentang surat yang dibaca pada salat Rawatib Qobliyah Subuh :
Dari Abu Hurairahradiyallahu ‘anhu, Bahwasanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallampada shalat sunnah sebelum subuh membaca surat Al Kaafirundan surat Al Ikhlas.” (HR. Muslim)
Wallahu A'lam
Aisyah radhiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang salat sunnah rawatib sebelum (qobliyah) shubuh, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Dua rakaat sebelum shubuh lebih baik dari dunia dan seisinya. Dalam riwayat yang lain, Dua raka’at sebelum shubuh lebih aku cintai daripada dunia seisinya” (HR. Muslim)
Adapun salat sunnah sebelum shubuh ini merupakan yang paling utama di antara shalat sunnah rawatib dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya baik ketika mukim (tidak berpegian) maupun dalam keadaan safar.
Ummu Habibah radhiyallahu anha telah meriwayatkan tentang keutamaan rawatib dzuhur, dia berkata: saya mendengar rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menjaga (shalat) empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan baginya api neraka“. (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tarmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Hadits Ummu Habibah di atas menjelaskan bahwa jumlah shalat sunnah rawatib ada 12 rakaat dan penjelasan hadits 12 rakaat ini diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa’i, dari ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada salat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah ‘isya, dan dua rakaat sebelum subuh“. (HR. At-Tarmidzi, dan An-Nasa’i)
Perbedaan jumlah rakaat dalam periwayatan yang berbeda ini tidak mengurangi sedikit pun keutamaan salat rawatib. Bahkan, perbedaan itu saling melengkapi.
Tentang surat yang dibaca pada salat Rawatib Qobliyah Subuh :
Dari Abu Hurairahradiyallahu ‘anhu, Bahwasanya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallampada shalat sunnah sebelum subuh membaca surat Al Kaafirundan surat Al Ikhlas.” (HR. Muslim)
Wallahu A'lam
(wid)