Hukum Tajwid Surat Yunus Ayat 44, Lengkap dengan Penjelasan dan Cara Membaca

Kamis, 03 Oktober 2024 - 07:27 WIB
Memahami dam mempelajari ilmu tajwid ini fardhu kifayah, namun ketika membaca Al-Quran menurut ketentuan ilmu tajwid hukumnya berubah menjadi fardhu ain. Foto ilustrasi/ist
Hukum tajwid surat Yunus ayat 44 akan dibahas dalam artikel ini. Memahami dam mempelajari ilmu tajwid ini fardhu kifayah, namun ketika membaca Al-Qur'an menurut ketentuan ilmu tajwid hukumnya berubah menjadi fardhu ain.

Surat Yunus ayat 44 sendiri menjelaskan tentang Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, karena Dia sudah memberikan petunjuk menuju jalan kebenaran dan melarang ke jalan kesesatan serta memberi kebebasan kepada manusia untuk menentukan pilihan, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri dengan berbuat kejahatan dan mengabaikan kebenaran.

Surat Yunus Ayat 44

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظۡلِمُ النَّاسَ شَيۡــًٔا وَّلٰـكِنَّ النَّاسَ اَنۡفُسَهُمۡ يَظۡلِمُوۡنَ


Innal laaha laa yazlimun naasa shai'anw wa laakin nannaasa anfusahum yazlimuun

Artinya : "Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzhalimi dirinya sendiri."

Tajwid Surat Yunus Ayat 44

اِنَّ


Gunnah, sebab ada nun bertasydid. Dibaca dengung kira-kira 2-3 harakat.

نَّ اللّٰهَ


Tafkhim, lafadz Allah didahului harakat fathah. Dibaca tebal.

لَا


Mad thabi'i, terdapat harakat fathah bertemu dengan alif. Dibaca panjang 2 harakat.

النَّا


Alif lam syamsiyah, terdapat alif lam bertemu dengan huruf syamsiah nun. Dibaca dengung atau dimasukkan ke dalam huruf selanjutnya.

شَيۡــًٔا وَّ


Idghom bighunnah, terdapat harakat fathah tanwin bertemu wawu. Dibaca dengung.

لٰـكِنَّ


Mad thabi'i, sebab ada harakat fathah berdiri. Dibaca panjang 2 harakat.

اَنۡفُسَهُمۡ


Ikhfa, terdapat nun mati bertemu dengan huruf fa. Dibaca samar-samar masuk ke huruf fa.

هُمۡ يَظۡلِ
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:  Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?  Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,  Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan merekapun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.

(HR. Tirmidzi No. 2190)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More