Film Dokumenter: Kisah Perjalanan Spiritual 5 Orang Amerika Utara
Jum'at, 11 Oktober 2024 - 12:59 WIB
Barbara salah seorang mualaf yang memerankan film dokumenter tersebut. Ilustrasi: Ist
SEBUAH film dokumenter baru, So You Want To Be A Muslim, yang disutradarai oleh Hoda Elatawi, akan tayang perdana pada hari Ahad, 20 Oktober, di Documentary Channel, dengan layanan streaming yang tersedia di CBC Gem mulai tanggal 23 Oktober.
Film ini menyoroti perjalanan spiritual lima orang Amerika Utara yang telah masuk Islam, mengeksplorasi tantangan dan ganjaran dari transisi mereka dalam masyarakat Barat yang sering kali memandang keputusan mereka dengan skeptis.
Muslim Link melaporkan, film dokumenter berdurasi panjang karya Elatawi ini mengisahkan berbagai pengalaman para mualaf ini—tiga warga Kanada dan sepasang suami istri warga Amerika—selama kurun waktu 8 tahun.
Ditunda sebagian karena pandemi COVID-19, film ini menyajikan eksplorasi mendalam tentang bagaimana memeluk Islam telah mengubah kehidupan, identitas, dan hubungan para tokohnya.
Perjalanan Iman
Salah satu tokoh yang ditampilkan, Barbara, adalah seorang musisi yang menjanjikan dan calon pendeta Anglikan di awal usia 20-an ketika ia masuk Islam setelah menikah dengan seorang pria Muslim.
Meskipun pernikahan itu akhirnya berakhir, perjalanan imannya membawa dirinya ke arah yang tak terduga, yang akhirnya membawanya ke peran baru yang memuaskan sebagai pendeta di Angkatan Bersenjata Kanada.
Stephanie, seorang Milenial dan warga Acadia berbahasa Prancis dari New Brunswick yang sekarang tinggal di Ottawa, memeluk Islam dan memakai jilbab.
Namun, ia terus menjalani bagian-bagian dari kehidupan pra-pertobatannya, termasuk minum-minum sosial sesekali dan aktivisme LGBTQ+, khususnya untuk mendukung kedua ayahnya yang gay.
Rima, lahir di Afrika Selatan dan dibesarkan dalam keluarga yang berbudaya Yahudi, menemukan identitas Islam barunya sangat kontras dengan prasangka dan Islamofobia yang ia hadapi dari kerabatnya sendiri.
Pertobatannya ke Islam membuatnya berhadapan langsung dengan bias dalam keluarganya, yang memperumit rasa identitasnya yang kaya.
Johnae dan suaminya Eli, pasangan Afrika-Amerika dari Puerto Rico yang sekarang tinggal di Bronx, juga masuk Islam.
Pasangan ini hidup lebih konservatif dibandingkan saat mereka masih muda, tetapi kembalinya mereka ke Islam telah mempererat hubungan mereka satu sama lain dan keimanan mereka.
Terbelah
Dokumenter ini mengungkap kompleksitas kehidupan sebagai seorang mualaf di Barat. Para individu tersebut sering merasa terbelah antara dua dunia, berjuang untuk mendapatkan penerimaan dalam komunitas mereka sambil juga menghadapi Islamofobia dan kesalahpahaman dari masyarakat yang lebih luas.
Melalui kisah-kisah mereka yang beragam, film ini menggarisbawahi pencarian universal akan makna dan rasa memiliki.
Sutradara Hoda Elatawi berharap So You Want To Be A Muslim akan berfungsi sebagai alat untuk menantang stereotip yang tersebar luas tentang Islam.
"Dengan kata-kata seperti 'ekstremis', 'jihadis', dan 'teroris' yang mengganggu dialog arus utama ketika subjek Islam dan Muslim muncul," Elatawi menjelaskan, "Saya berharap kisah-kisah yang sangat pribadi yang diungkapkan oleh berbagai kelompok orang dalam film saya akan membantu mematahkan stereotip dan menantang prasangka tentang Islam."
Elatawi bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara Muslim dan non-Muslim dengan berfokus pada kemanusiaan dan perjuangan bersama yang terungkap melalui lensa perjalanan personal dan transformatif ini.
Film ini menyoroti perjalanan spiritual lima orang Amerika Utara yang telah masuk Islam, mengeksplorasi tantangan dan ganjaran dari transisi mereka dalam masyarakat Barat yang sering kali memandang keputusan mereka dengan skeptis.
Muslim Link melaporkan, film dokumenter berdurasi panjang karya Elatawi ini mengisahkan berbagai pengalaman para mualaf ini—tiga warga Kanada dan sepasang suami istri warga Amerika—selama kurun waktu 8 tahun.
Ditunda sebagian karena pandemi COVID-19, film ini menyajikan eksplorasi mendalam tentang bagaimana memeluk Islam telah mengubah kehidupan, identitas, dan hubungan para tokohnya.
Perjalanan Iman
Salah satu tokoh yang ditampilkan, Barbara, adalah seorang musisi yang menjanjikan dan calon pendeta Anglikan di awal usia 20-an ketika ia masuk Islam setelah menikah dengan seorang pria Muslim.
Meskipun pernikahan itu akhirnya berakhir, perjalanan imannya membawa dirinya ke arah yang tak terduga, yang akhirnya membawanya ke peran baru yang memuaskan sebagai pendeta di Angkatan Bersenjata Kanada.
Stephanie, seorang Milenial dan warga Acadia berbahasa Prancis dari New Brunswick yang sekarang tinggal di Ottawa, memeluk Islam dan memakai jilbab.
Namun, ia terus menjalani bagian-bagian dari kehidupan pra-pertobatannya, termasuk minum-minum sosial sesekali dan aktivisme LGBTQ+, khususnya untuk mendukung kedua ayahnya yang gay.
Rima, lahir di Afrika Selatan dan dibesarkan dalam keluarga yang berbudaya Yahudi, menemukan identitas Islam barunya sangat kontras dengan prasangka dan Islamofobia yang ia hadapi dari kerabatnya sendiri.
Pertobatannya ke Islam membuatnya berhadapan langsung dengan bias dalam keluarganya, yang memperumit rasa identitasnya yang kaya.
Johnae dan suaminya Eli, pasangan Afrika-Amerika dari Puerto Rico yang sekarang tinggal di Bronx, juga masuk Islam.
Pasangan ini hidup lebih konservatif dibandingkan saat mereka masih muda, tetapi kembalinya mereka ke Islam telah mempererat hubungan mereka satu sama lain dan keimanan mereka.
Terbelah
Dokumenter ini mengungkap kompleksitas kehidupan sebagai seorang mualaf di Barat. Para individu tersebut sering merasa terbelah antara dua dunia, berjuang untuk mendapatkan penerimaan dalam komunitas mereka sambil juga menghadapi Islamofobia dan kesalahpahaman dari masyarakat yang lebih luas.
Melalui kisah-kisah mereka yang beragam, film ini menggarisbawahi pencarian universal akan makna dan rasa memiliki.
Sutradara Hoda Elatawi berharap So You Want To Be A Muslim akan berfungsi sebagai alat untuk menantang stereotip yang tersebar luas tentang Islam.
"Dengan kata-kata seperti 'ekstremis', 'jihadis', dan 'teroris' yang mengganggu dialog arus utama ketika subjek Islam dan Muslim muncul," Elatawi menjelaskan, "Saya berharap kisah-kisah yang sangat pribadi yang diungkapkan oleh berbagai kelompok orang dalam film saya akan membantu mematahkan stereotip dan menantang prasangka tentang Islam."
Elatawi bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara Muslim dan non-Muslim dengan berfokus pada kemanusiaan dan perjuangan bersama yang terungkap melalui lensa perjalanan personal dan transformatif ini.
(mhy)