Kemenag Perkuat Murur dan Siapkan Skema Tanazul saat Haji 2025

Senin, 14 Oktober 2024 - 08:45 WIB
Kemenag Perkuat Murur dan Siapkan Skema Tanazul saat Haji 2025/Andryanto Wisnu Widodo/SindoNews
Kementerian Agama (Kemenag) akan menerapkan kembali kebijakanmururpada penyelenggaraan ibadah haji 2025. Kemenag bahkan akan memperkuat mekanisme penerapanya dan mempersiapkan terobosan baru dalam bentuk penyiapan skematanazul.

Hal ini dibahas bersama dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kebijakan, Rencana Kerja dan Peningkatan Pelayanan di Arab Saudi di Bogor, Kamis (10/10/2024). Hadir, Kasubdit Katering Haji Sutikno, Kasubdit Transportasi Darat Mujib Roni, Chief Operating Officer BPKH Limited Iman Ni'matullah, perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, serta Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung. “Kita akan memperkuat skemamururpada haji 1446 H/2025 M,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Bogor.



Mururadalah pergerakan jemaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah lalu menuju ke Mina saat puncak haji. Jemaah diberangkatkan dari Arafah setelah magrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju ke Mina.

Murursecara sistematis kali pertama diterapkan pada penyelenggaraaan haji 2024. Terobosan ini berhasil mempercepat proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina hingga selesai pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi. Lebih dari 50ribu jemaah haji Indonesia yang mengikuti skema ini dan itu berhasil mengurangi kepadatan jemaah di Muzdalifah.

Selainmurur, skema safari wukuf lansia non mandiri juga akan diperkuat. Skema ini sudah diterapkan dalam dua musim haji terakhir. Ratusan jemaah lansia dan disabilitas difasilitasi untuk melaksanakan safari wukuf. Mereka difasilitasi baik pada aspek transportasi, konsumsi, maupun akomodasinya.

“Kebijakan ini disambut baik jemaah lansia dan disabilitas. Mereka tidak terlalu kelelahan saat menjalani puncak haji dan mendapatkan pelayanan lebih maksimal dari petugas. Sementara manasik ibadahnya tetap dilaksanakan, termasuk melalui skema badal,” papar Subhan.

Untuk tahun depan, lanjut Subhan, pihaknya akan menyiapkan penerapan skematanazul. Kebijakan ini dalam rangka mengurangi kepadatan jemaah haji saatmabit(menginap) di tenda Mina. Konsepnya, jemaah yang tinggal di hotel dekat area jamarat, akan kembali ke hotel (tidak menempati tenda di Mina).

“Konsepnya mereka akan menginap pada malam hari di area terdekatjamarat(tempat lontar jumrah) hingga mencukupi waktumabit. Setelah itu, mereka kembali ke hotel untuk istirahat. Ini rencana akan diterapkan bagi jemaah yang hotelnya di dekatjamarat,” jelas Subhan.

“Dalam skematanazulini, kita kaji juga konsep penyiapan katering bagi jemaah haji yang kembali ke hotel saat fasemabitdi Mina,” lanjutnya.

Subhan berharap terobosan ini bisa menjadi solusi atas kepadatan tenda di Mina sekaligus memberi kenyamanan bagi jemaah dengan tetap mempertimbangakan keabsahan pada aspek manasik hajinya.
(aww)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَمَا يَذۡكُرُوۡنَ اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ‌ ؕ هُوَ اَهۡلُ التَّقۡوٰى وَاَهۡلُ الۡمَغۡفِرَةِ
Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran darinya (Al-Qur'an) kecuali jika Allah menghendakinya. Dialah Tuhan yang patut kita bertakwa kepada-Nya dan yang berhak memberi ampunan.

(QS. Al-Muddassir Ayat 56)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More