Fanatik Prosedural
Senin, 14 Oktober 2024 - 11:15 WIB
2. Buat SOP Sederhana: Jika memang belum ada SOP resmi, cobalah membuat panduan sederhana untuk diri Anda sendiri. Ini bisa menjadi dasar bagi lembaga untuk mengembangkan SOP yang lebih komprehensif di masa depan.
3. Ambil Inisiatif: Jangan menunggu semuanya tersaji di depan mata. Ambil langkah pertama dan tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja dengan atau tanpa panduan terperinci.
4. Belajar dari Pengalaman: Pengalaman adalah guru terbaik. Jika Anda pernah melakukan tugas serupa di masa lalu, gunakan pengetahuan itu untuk menyelesaikan tugas Anda saat ini.
Lembaga Butuh Anda, Bukan Sekedar Aturan
Pada akhirnya, yang dibutuhkan oleh lembaga bukanlah pekerja yang hanya bisa bekerja ketika ada aturan detil. Lembaga membutuhkan orang yang mampu berpikir kreatif, mengambil inisiatif, dan menghidupkan aturan yang ada dengan tindakan nyata. Aturan hanyalah teks yang tertulis, sama seperti Al-Qur'an yang disebutkan oleh Ali bin Abi Thalib. Tanpa tindakan nyata dari manusianya, aturan tersebut tidak akan berarti apa-apa.
Jadi, mari kita berhenti menggunakan "belum ada aturan" sebagai alasan. Jadilah orang yang berbicara melalui aturan, yang menghidupkan aturan dengan tindakan. Karena seperti halnya Al-Qur'an yang tidak bisa bicara sendiri, begitu pula aturan di tempat kerja. Kita, manusialah yang harus menjadikannya bermakna dan efektif.
Jangan tunggu aturan sempurna, karena produktivitas Anda adalah cerminan inisiatif dan tanggung jawab Anda, bukan sekadar seberapa jelas SOP ditulis! (*)
3. Ambil Inisiatif: Jangan menunggu semuanya tersaji di depan mata. Ambil langkah pertama dan tunjukkan bahwa Anda mampu bekerja dengan atau tanpa panduan terperinci.
4. Belajar dari Pengalaman: Pengalaman adalah guru terbaik. Jika Anda pernah melakukan tugas serupa di masa lalu, gunakan pengetahuan itu untuk menyelesaikan tugas Anda saat ini.
Lembaga Butuh Anda, Bukan Sekedar Aturan
Pada akhirnya, yang dibutuhkan oleh lembaga bukanlah pekerja yang hanya bisa bekerja ketika ada aturan detil. Lembaga membutuhkan orang yang mampu berpikir kreatif, mengambil inisiatif, dan menghidupkan aturan yang ada dengan tindakan nyata. Aturan hanyalah teks yang tertulis, sama seperti Al-Qur'an yang disebutkan oleh Ali bin Abi Thalib. Tanpa tindakan nyata dari manusianya, aturan tersebut tidak akan berarti apa-apa.
Jadi, mari kita berhenti menggunakan "belum ada aturan" sebagai alasan. Jadilah orang yang berbicara melalui aturan, yang menghidupkan aturan dengan tindakan. Karena seperti halnya Al-Qur'an yang tidak bisa bicara sendiri, begitu pula aturan di tempat kerja. Kita, manusialah yang harus menjadikannya bermakna dan efektif.
Jangan tunggu aturan sempurna, karena produktivitas Anda adalah cerminan inisiatif dan tanggung jawab Anda, bukan sekadar seberapa jelas SOP ditulis! (*)
(mhy)