Kisah Muslim Menaklukkan Afrika: Ibnu Zubair Menyelamatkan Abdullah bin Sa'ad

Jum'at, 18 Oktober 2024 - 13:31 WIB
Khalifah Utsman bin Affan menugasi Abdullah bin Sad bin Abi Sarh untuk membebaskan Afrika dari penjajahan Romawi. Ilustrasi: AI
Khalifah Utsman bin Affan menugaskan Abdullah bin Sa'd bin Abi Sarh untuk membebaskan Afrika dari penjajahan Romawi . Setelah itu, Abdullah bin Sa'd diangkat menjadi Gubernur Mesir menggantikan Amr bin Ash .

Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Usman bin Affan, Antara Kekhalifahan dengan Kerajaan" yang diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah (Pustaka Litera AntarNusa, 1987) menceritakan perang di Afrika berakhir sesudah Amr menumpas pemberontakan orang-orang Romawi di Mesir serta pengusiran mereka yang kedua kalinya dari Iskandariah.

"Peristiwa itu terjadi pada akhir-akhir tahun 25 atau permulaan tahun 26 Hijri," ujar Haekal.

Afrika yang disebut oleh orang Arab waktu itu ialah Afrika bagian utara yang membentang dari Tunis sampai ke Tangier di Maroko .



Semua kawasan ini berada di bawah kekuasaan Romawi, yang telah memperoleh pemerintahan otonomi di bawah seorang pangeran dari Romawi dengan pembayaran pajak setiap tahun yang begitu besar kepada pihak Byzantium.

Ada yang mengatakan bahwa penguasanya ketika diserang pasukan Arab itu bernama Gregory [atau Jirjir seperti dalam sebutan at-Tabari, Ibn Asir dan yang lain]. Ia telah mengambil tanggung jawab di tempat itu dari Byzantium , dan mengumumkan dirinya sebagai kaisar.

Sesudah Abdullah bin Sa'd melintasi perbatasan Tripoli ke Tunisia diadang oleh angkatan bersenjata Gregory di luar kota Subaitilah (Sbeitla) dan ia tak dapat maju.

Kekuatan angkatan bersenjata ini besar sekali, yang oleh sejarawan-sejarawan Arab disebutkan jumlahnya mencapai 120.000 atau 200.000 orang.

Abdullah bin Sa'd masih terus berusaha hendak mengecoh angkatan bersenjata itu, mencari jalan untuk mencapai kemenangan, tetapi tidak juga berhasil.

Barangkali sudah berbulan-bulan ia dalam keadaan serupa itu, tak mendapat kemenangan, juga pihak Romawi tak dapat mengalahkannya. Mungkin juga ia kadang maju untuk menghadapinya, tetapi tak berhasil lalu mundur kembali ke Tripoli, sekadar mengistirahatkan anak buahnya sambil mengadakan persiapan dan mengambil bahan makanan.



Selama beberapa bulan, Abdullah bin Sa'd dalam keadaan demikian itu, ia telah kehilangan kontak dengan Mesir dan dengan Madinah.

Sudah tentu Khalifah Utsman gelisah dan khawatir kalau-kalau ia mendapat musibah. Ia segera menugaskan Abdullah bin Zubair memimpin pasukan yang terdiri atas kaum Mujahidin terkemuka, di antaranya terdapat beberapa orang sahabat dan tabi'in.

Mereka berangkat sebagai bala bantuan kepada Abdullah bin Sa'd untuk mendapat kemenangan dan menyelamatnya ia dan pasukannya dari kehancuran.

Ibn Zubair berangkat disertai Abdullah dan Ubaidillah anak-anak Umar bin Khattab, Abdur-Rahman bin Abu Bakr Siddiq, Abdullah bin Amr bin As dan yang setara mereka.

Mereka melintasi Tihamah dan Hijaz ke Mesir, kemudian ke Sirenaika dan Tripoli hingga mencapai tempat pasukan Abdullah bin Sa'd yang sedang dalam pertempuran melawan pasukan Romawi.

Tatkala melihat kedatangan mereka, pasukan Muslimin itu bertakbir. Hati mereka merasa lega bahwa Allah telah mengizinkan mereka mencapai kemenangan yang selama berbulan-bulan itu mereka usahakan tidak juga berhasil.



Beberapa sumber menyebutkan bahwa Ibn Zubair tidak menemukan Abdullah bin Sa'd yang sedang memimpin pertempuran itu. Ketika ia menanyakan, diperoleh berita bahwa dia sedang bersembunyi dengan sangat berhati-hati.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat.  (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang.  (2) Wanita-wanita berpakaian tetapi (seperti) bertelanjang (pakaiannya terlalu minim, tipis, ketat, atau sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.

(HR. Muslim No. 3971)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More