Kenapa Banyak Orang Bodoh Justru Kaya? Ini Jawaban Gus Baha
Jum'at, 25 Oktober 2024 - 10:13 WIB
Mengapa banyak orang bodoh justru kaya? Pertanyaan ini muncul dari salah satu tayangan youtube Santri Gayeng dari tausiyah Gus Baha , baru baru ini.
Gus Baha yang bernama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim dikenal sebagai salah satu utama ahli tafsir yang memiliki ilmu seputar al-Quran. Dari sisi keluarga dari ayah, Gus Baha adalah generasi ke-4 ulama-ulama asal Rembang ini.
Lantas apa jawaban Gus Baha dari pertanyaan di awal tadi? Gus Baha menjelaskan;
“Imam Suyuthi menafsirkan, beliau memilih tafsir “karena kepintaranku dari Allah, karena aku layak mendapatkannya” namun sebenarnya itu adalah fitnah.”
Gus Baha juga menjelaskan bahwa fitnah yang dimaksud adalah ujian yang ditimpakan kepadanya tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya.
Gus Baha juga mengatakan “Imam Suyuthi itu kadang aneh. Tapi ya sudahlah itu utusan beliau.”
Beliau juga memberikan penjelasan yang dimaksud oleh Imam Suyuthi, jika kamu adalah seorang pejabat , layak untuk menjadi pejabat. Allah sudah yakin kamu memang pantas untuk menjadi pejabat.
Menurut Gus Baha, masih mau menyebut Allah itu masih bagus, sedangkan Mufasir lain cara berpikir keilmuannya berbeda yaitu;
“Saya bisa menjadi seorang pedagang karena saya menguasai ilmu dagang”
Sehingga orang tersebut tidak menyandarkan nikmat kepada Allah tapi pada pengetahuannya.
Sementara Imam Suyuthi menafsirkan “Aku jadi kaya begini karena Allah tahu bahwa akulah yang layak jadi kaya” jadi akhirnya merasa berhak. Karena sudah pilihannya Allah.
Gus Baha menyatakan “Jangan kamu anggap apa yang dikatakan Imam Suyuthi itu mewakili maknanya Quran. Bagaimanapun itu hanya tafsir.”
Beliau juga menambahkan apabila kita semua mendapatkan nikmat, ingatlah semua itu diberikan oleh Allah. Sehingga jangan pernah merasa berhak untuk mendapatkan nikmat tersebut karena nikmat merupakan hadiah dari Allah lewat anugerah-Nya.
Beliau juga bercerita tentang Nabi Musa yang ditanya oleh Allah. Nabi Musa pernah ditanya seperti ini;
“Musa, tahukah kamu kenapa Aku memberi rezeki kepada orang yang bodoh?”
Kemudian Allah memberikan jawaban;
“Agar orang tahu bahwa rezeki itu datangnya dari-Ku, bukan atas kepintarannya.”
Terjawablah pertanyaan “Kenapa banyak orang bodoh justru kaya?” karena itu bukan dikarenakan ikhtiar dan kemampuannya meskipun sepandai-pandainya kemampuan tersebut.
Sehingga perlu diingat bahwa semua yang kita kenikmatan yang sudah kita raih sampai sekarang merupakan anugerah dari Allah.
Kita sebagai umat Islam sering berpikir bahwa kenikmatan yang kita dapatkan merupakan hasil jerih payah yang sudah kita lakukan, namun ternyata hal tersebut adalah salah.
Nikmat dan juga rezeki yang kita dapatkan sekarang adalah merupakan hadiah yang datang dari Allah melalui Anugerah-Nya.
Itu tadi adalah informasi dan juga jawaban dari pertanyaan “Kenapa banyak orang bodoh justru kaya?” yang disampaikan oleh Gus Baha. MG/ Hafiza Khosyi Kamila
Baca juga: Duluan Telur atau Ayam? Simak Jawaban Menarik Gus Baha
Gus Baha yang bernama lengkap KH. Ahmad Bahauddin Nursalim dikenal sebagai salah satu utama ahli tafsir yang memiliki ilmu seputar al-Quran. Dari sisi keluarga dari ayah, Gus Baha adalah generasi ke-4 ulama-ulama asal Rembang ini.
Lantas apa jawaban Gus Baha dari pertanyaan di awal tadi? Gus Baha menjelaskan;
“Imam Suyuthi menafsirkan, beliau memilih tafsir “karena kepintaranku dari Allah, karena aku layak mendapatkannya” namun sebenarnya itu adalah fitnah.”
Gus Baha juga menjelaskan bahwa fitnah yang dimaksud adalah ujian yang ditimpakan kepadanya tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahuinya.
Gus Baha juga mengatakan “Imam Suyuthi itu kadang aneh. Tapi ya sudahlah itu utusan beliau.”
Beliau juga memberikan penjelasan yang dimaksud oleh Imam Suyuthi, jika kamu adalah seorang pejabat , layak untuk menjadi pejabat. Allah sudah yakin kamu memang pantas untuk menjadi pejabat.
Menurut Gus Baha, masih mau menyebut Allah itu masih bagus, sedangkan Mufasir lain cara berpikir keilmuannya berbeda yaitu;
“Saya bisa menjadi seorang pedagang karena saya menguasai ilmu dagang”
Sehingga orang tersebut tidak menyandarkan nikmat kepada Allah tapi pada pengetahuannya.
Sementara Imam Suyuthi menafsirkan “Aku jadi kaya begini karena Allah tahu bahwa akulah yang layak jadi kaya” jadi akhirnya merasa berhak. Karena sudah pilihannya Allah.
Gus Baha menyatakan “Jangan kamu anggap apa yang dikatakan Imam Suyuthi itu mewakili maknanya Quran. Bagaimanapun itu hanya tafsir.”
Beliau juga menambahkan apabila kita semua mendapatkan nikmat, ingatlah semua itu diberikan oleh Allah. Sehingga jangan pernah merasa berhak untuk mendapatkan nikmat tersebut karena nikmat merupakan hadiah dari Allah lewat anugerah-Nya.
Beliau juga bercerita tentang Nabi Musa yang ditanya oleh Allah. Nabi Musa pernah ditanya seperti ini;
“Musa, tahukah kamu kenapa Aku memberi rezeki kepada orang yang bodoh?”
Kemudian Allah memberikan jawaban;
“Agar orang tahu bahwa rezeki itu datangnya dari-Ku, bukan atas kepintarannya.”
Terjawablah pertanyaan “Kenapa banyak orang bodoh justru kaya?” karena itu bukan dikarenakan ikhtiar dan kemampuannya meskipun sepandai-pandainya kemampuan tersebut.
Sehingga perlu diingat bahwa semua yang kita kenikmatan yang sudah kita raih sampai sekarang merupakan anugerah dari Allah.
Kita sebagai umat Islam sering berpikir bahwa kenikmatan yang kita dapatkan merupakan hasil jerih payah yang sudah kita lakukan, namun ternyata hal tersebut adalah salah.
Nikmat dan juga rezeki yang kita dapatkan sekarang adalah merupakan hadiah yang datang dari Allah melalui Anugerah-Nya.
Itu tadi adalah informasi dan juga jawaban dari pertanyaan “Kenapa banyak orang bodoh justru kaya?” yang disampaikan oleh Gus Baha. MG/ Hafiza Khosyi Kamila
Baca juga: Duluan Telur atau Ayam? Simak Jawaban Menarik Gus Baha
(wid)