Musim Penghujan Telah Tiba, Yuk Amalkan Amalan-amalan Sunnah Ini!
Minggu, 10 November 2024 - 15:15 WIB
Musim penghujan sudah tiba, bahkan hampir setiap hari hujan turun di lingkungan sekitar kita. Hujan adalah air yang diturunkan dari langit dan penuh keberkahan . Di antara keberkahan dan manfaat hujan adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sangat memerlukannya untuk keberlangsungan hidup, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiya’ : 30).
Dan, agar hujan menjadi berkah untuk kita, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan beberapa amalan yang bisa dilakukan saat hujan turun. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut amalan-amalan sunnah saat turun hujan yang dianjurkan Rasulullah, antara lain:
"Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat dilaksanakan, dan Saat hujan turun.”
Tentu kita boleh berdoa apa saja di waktu hujan. Namun, jangan lupa untuk tetap memperhatikan adab-adab dalam berdoa. Setelah hujan reda, kita juga dianjurkan untuk berdoa dan mengucap syukur pada Allah.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci dengannya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad).
Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.” (Al Mughni, 2/295).
Sebagaimana hadis yang disampaikan oleh ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari, Ahmad dan An Nasai)
Muslimah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar tidak selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam saat tidak mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (HR. Bukhari dan Muslim).
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al Anbiya’ : 30).
Dan, agar hujan menjadi berkah untuk kita, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menganjurkan beberapa amalan yang bisa dilakukan saat hujan turun. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut amalan-amalan sunnah saat turun hujan yang dianjurkan Rasulullah, antara lain:
1. Berdoa
Saat hujan, menjadi salah satu waktu mustajabnya doa. Oleh karena itu pada waktu tersebut kita dianjurkan untuk memperbanyak doa. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,"Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : Bertemunya dua pasukan, Menjelang shalat dilaksanakan, dan Saat hujan turun.”
Tentu kita boleh berdoa apa saja di waktu hujan. Namun, jangan lupa untuk tetap memperhatikan adab-adab dalam berdoa. Setelah hujan reda, kita juga dianjurkan untuk berdoa dan mengucap syukur pada Allah.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berwudu dengan air hujan
Mungkin akan merasa heran saat mendengar hal ini. Karena biasanya kita berwudu lewat air dari kran atau air yang mengalir. Namun, Rasulullah justru menganjurkan kita untuk berwudhu dengan air hujan.“Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci dengannya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad).
Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk berwudu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.” (Al Mughni, 2/295).
3. Bersyukur
Hujan merupakan salah satu bentuk rezeki yang Allah turunkan bagi seluruh makhluknya yang ada di bumi. Mulai dari manusia, hewan, tumbuhan hingga tanah. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk bersyukur saat hujan turun, salah satunya dengan berdoa.Sebagaimana hadis yang disampaikan oleh ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
”Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari, Ahmad dan An Nasai)
4. Tidak mencela hujan
Saat hujan turun, seringkali kita mecelanya karena banyak kegiatan kita yang harus tertunda. Seperti tak bisa pergi ke acara, ataua pakaian tak bisa kering dan hal lainnya. Secara tidak langsung kita telah menyesali turunnya hujan. Padahal itu adalah keberkahan tiada dua.Muslimah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasehatkan kita agar tidak selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam saat tidak mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Seperti beliau melarang kita mencela waktu dan angin karena kedua makhluk tersebut tidak dapat berbuat apa-apa.
Dalam sebuah hadis qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
“Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.” (HR. Bukhari dan Muslim).