12 Keistimewaan tentang Hari Jumat, Yuk Simak!
Jum'at, 15 November 2024 - 12:28 WIB
Di antara beberapa hari mulai dari senin hingga ahad, maka ada satu hari yang paling istimewa yakni hari Jumat .
Kenapa hari Jumat dan apa saja keistimewaannya?
Dalam sebuah hadits Rasulullah Sallallahu'alaihi wa salam bersabda:
"Zaman itu berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharram dan bulan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadal akhir dan Sya’ban," (H.R. Bukhari dan Muslim).
Hal yang sama berlaku untuk hari, beberapa lebih disukai daripada hari yang lain yaitu hari Jumat. Kata Arab untuk hari jumat adalah Yaumul Jumma, yang artinya hari berkumpul atau pertemuan.
Di Arabia kuno sebelum datangnya Islam, jumat dikenal sebagai al-Arubah dimana maknanya adalah rahmat atau kasih sayang. Kemudian nama itu dirubah oleh Ka’ab bin Lu’ay, salah satu tokoh Bani Quraisy sekaligus kakek canggah ketujuh dari Nabi Muhammad, menjadi Jumat atau al Jummah. Hal ini dikarenakan saat itu orang-orang Quraisy berkumpul mendatanginya, kemudian ia berkhutbah dan menyampaikan wasiat taqwa serta pelajaran kepada mereka.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa hal penting tentang hari Jumat sehingga menjadi istimewa:
“Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum muslimin, maka siapa yang menghadiri shalat Jumat hendaknya mandi, jika dia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah,” (HR. Ibnu Majah, no. 1098).
"Penghulu hari (sayyidul ayyam) adalah hari Jumat, dan ia adalah seagung-agungnya hari bagi Allah, bahkan lebih agung bagi Allah daripada hari raya Fitri dan Adha," (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
"Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jumat, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah (imam) hingga khutbahnya selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at itu hingga Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari lagi," (HR. Muslim).
"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari adzab kubur,” (HR. at-Tirmidzi).
Dari Abu Burdah bin Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah bersabda:
"Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan salat Jumat," (HR. Muslim, no. 853).
Dan dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah berkata: "Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah Ashar," (HR. Abu Daud, no. 1048).
Kenapa hari Jumat dan apa saja keistimewaannya?
Dalam sebuah hadits Rasulullah Sallallahu'alaihi wa salam bersabda:
"Zaman itu berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan berturut-turut yaitu Zulkaidah, Zulhijah dan Muharram dan bulan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadal akhir dan Sya’ban," (H.R. Bukhari dan Muslim).
Hal yang sama berlaku untuk hari, beberapa lebih disukai daripada hari yang lain yaitu hari Jumat. Kata Arab untuk hari jumat adalah Yaumul Jumma, yang artinya hari berkumpul atau pertemuan.
Di Arabia kuno sebelum datangnya Islam, jumat dikenal sebagai al-Arubah dimana maknanya adalah rahmat atau kasih sayang. Kemudian nama itu dirubah oleh Ka’ab bin Lu’ay, salah satu tokoh Bani Quraisy sekaligus kakek canggah ketujuh dari Nabi Muhammad, menjadi Jumat atau al Jummah. Hal ini dikarenakan saat itu orang-orang Quraisy berkumpul mendatanginya, kemudian ia berkhutbah dan menyampaikan wasiat taqwa serta pelajaran kepada mereka.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa hal penting tentang hari Jumat sehingga menjadi istimewa:
1. Hari Raya Umat Muslim
Allah Subhanallahu wa ta'ala telah membuat hari Jumat sebagai hari perayaan bagi umat Islam. Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda:“Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum muslimin, maka siapa yang menghadiri shalat Jumat hendaknya mandi, jika dia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah,” (HR. Ibnu Majah, no. 1098).
2. Pemimpin Hari
Jumat adalah tuan dari hari-hari lainnya. Hal ini diriwayatkan oleh Abu Lubabah Al-Badri, Rasulullah bersabda:"Penghulu hari (sayyidul ayyam) adalah hari Jumat, dan ia adalah seagung-agungnya hari bagi Allah, bahkan lebih agung bagi Allah daripada hari raya Fitri dan Adha," (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
3. Ibadah di Hari Jumat Menghapuskan Dosa dalam Sepekan
Jika seseorang beribadah di hari jumat dengan sesuai ketentuan maka dosa-dosa kecil akan diampuni selama seminggu. Dari Abu Hurairah mengatakan Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jumat, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah (imam) hingga khutbahnya selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at itu hingga Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari lagi," (HR. Muslim).
4. Dilindungi dari Siksa Kubur
Hal besar lainnya adalah jika seorang Muslim meninggal pada hari Jumat, ia dilindungi dari siksaan kubur. Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah bersabda:"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari adzab kubur,” (HR. at-Tirmidzi).
6. Hari Dimana Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdoa
Hari Jumat memiliki waktu khusus dimana permohonan akan dikabulkan. Ada satu kesempatan yang tak boleh dilewatkan bagi umat muslim saat hari Jumat tiba, yakni saat khutbah Jumat dan waktu setelah ashar hingga menjelang terbenamnya matahari atau Maghrib.Dari Abu Burdah bin Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah bersabda:
"Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan salat Jumat," (HR. Muslim, no. 853).
Dan dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah berkata: "Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah Ashar," (HR. Abu Daud, no. 1048).