Arti Surat Yasin Ayat 20-27 Beserta Keutamaan dan Waktu Terbaik Membacanya
Selasa, 19 November 2024 - 11:28 WIB
Innii aamantu birabbikum fasma’uun(i)
Artinya : Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.
Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya'lamuun(a)
Artinya : Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan".
Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-'alnii minal mukramiin(a)
Artinya: Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampunan kepadaku dan juga menjadikan aku termasuk dalam orang-orang yang dimuliakan.
Menurut Tafsir Ath-Thabari, surat Yasin ayat 20-27 menceritakan kisah Habib bin Mari. Penafsiran Ath-Thabari mengenai surat Yasin ayat 20-27 menjelaskan tentang suatu kisah dakwah yang isinya terdapat beberapa aktor yaitu para utusan Allah, pemuda, dan suatu kaum.
Para utusan tersebut ditugaskan untuk mengajak kaumnya beriman kepada Allah. Adapun seorang pemuda tersebut dijelaskan mempunyai nama Habib bin Mari, akan tetapi kebanyakan literatur lain menyebutkan bahwa namanya Habib An Najjar.
Dalam Al-Qur’an, nama Habib An-Najjar tidak disebutkan secara langsung seperti contoh kisah Nabi Yunus , Nabi Yusuf dan sebagainya, tetapi penyebutan nama Habib An Najjar menggunakan isyarat kata “rojulun”.
Al-Jazairi menjelaskan bahwa Habib An-Najjar merupakan seorang laki-laki tua yang beriman serta mengesakan Allah dalam beribadah, dan tinggal di ujung kota ia datang bergegas, lalu memerintahkan penduduk Anthakia untuk beriman dan melarang mereka melakukan kekufuran.
Kemudian dengan lantang ia menyatakan keimanannya, sehingga ia pun ditendangi dan diinjak-injak oleh penduduk negeri itu.
Ia berperan sebagai orang yang mengajak kaum tersebut untuk mengikuti para utusan. Namun kaum tersebut membangkang. Oleh sebab itu mereka diadzab.
Pesan moral yang didapatkan dari kisah Habib Bin Mari yaitu berdakwah harus ikhlas, berserah diri hanya kepada Allah dan rela menerima kesulitan bahkan syahid dalam berdakwah.
Di dalam kitab Musnad Ad-Darami dari hadits Atha, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surat Yasin pada pertengahan hari, Allah akan mengabulkan kebutuhannya."
Dalam riwayat lain dikatakan,"Barangsiapa membaca surat Yasin pada permulaan hari, kebahagiaannya tidak akan dihilangkan sampai datangnya waktu malam, dan barangsiapa yang membacanya pada permulaan malam, juga demikian sampai datangnya waktu pagi."
Dari Abi Daud, "Barangsiapa membaca surat Yasin dan surat Ash-Shoofaat pada malam Jumat, Allah akan mengabulkan permintaannya."
Artinya : Dikatakan (kepadanya): "Masuklah ke surga". Ia berkata: "Alangkah baiknya sekiranya kamumku mengetahui.
بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ
Qiilad khulil jannata qaala yaa laita qaumii ya'lamuun(a)
Artinya : Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan".
بِمَا غَفَرَلِىۡ رَبِّىۡ وَجَعَلَنِىۡ مِنَ الۡمُكۡرَمِيۡنَ
Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-'alnii minal mukramiin(a)
Artinya: Apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampunan kepadaku dan juga menjadikan aku termasuk dalam orang-orang yang dimuliakan.
Keutamaan Surat Yasin ayat 20-27
Keutamaan Surat Yasin ayat 20-27 memberitahukan kepada kita tentang kisah-kisah umat terdahulu. Kisah mempunyai kedudukan yang penting karena berfungsi sebagai peringatan dan pelajaran bagi manusia.Menurut Tafsir Ath-Thabari, surat Yasin ayat 20-27 menceritakan kisah Habib bin Mari. Penafsiran Ath-Thabari mengenai surat Yasin ayat 20-27 menjelaskan tentang suatu kisah dakwah yang isinya terdapat beberapa aktor yaitu para utusan Allah, pemuda, dan suatu kaum.
Para utusan tersebut ditugaskan untuk mengajak kaumnya beriman kepada Allah. Adapun seorang pemuda tersebut dijelaskan mempunyai nama Habib bin Mari, akan tetapi kebanyakan literatur lain menyebutkan bahwa namanya Habib An Najjar.
Dalam Al-Qur’an, nama Habib An-Najjar tidak disebutkan secara langsung seperti contoh kisah Nabi Yunus , Nabi Yusuf dan sebagainya, tetapi penyebutan nama Habib An Najjar menggunakan isyarat kata “rojulun”.
Al-Jazairi menjelaskan bahwa Habib An-Najjar merupakan seorang laki-laki tua yang beriman serta mengesakan Allah dalam beribadah, dan tinggal di ujung kota ia datang bergegas, lalu memerintahkan penduduk Anthakia untuk beriman dan melarang mereka melakukan kekufuran.
Kemudian dengan lantang ia menyatakan keimanannya, sehingga ia pun ditendangi dan diinjak-injak oleh penduduk negeri itu.
Ia berperan sebagai orang yang mengajak kaum tersebut untuk mengikuti para utusan. Namun kaum tersebut membangkang. Oleh sebab itu mereka diadzab.
Pesan moral yang didapatkan dari kisah Habib Bin Mari yaitu berdakwah harus ikhlas, berserah diri hanya kepada Allah dan rela menerima kesulitan bahkan syahid dalam berdakwah.
Waktu Terbaik Membacanya
Waktu terbaik membaca surat Yasin dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Meskipun dibaca kapanpun, pahala tetap mengalir dan memiliki banyak manfaat. Melansir Surat Yasin dan Tahlil yang ditulis Muhammad Abdul Karim dijelaskan beberapa hadits.Di dalam kitab Musnad Ad-Darami dari hadits Atha, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surat Yasin pada pertengahan hari, Allah akan mengabulkan kebutuhannya."
Dalam riwayat lain dikatakan,"Barangsiapa membaca surat Yasin pada permulaan hari, kebahagiaannya tidak akan dihilangkan sampai datangnya waktu malam, dan barangsiapa yang membacanya pada permulaan malam, juga demikian sampai datangnya waktu pagi."
Dari Abi Daud, "Barangsiapa membaca surat Yasin dan surat Ash-Shoofaat pada malam Jumat, Allah akan mengabulkan permintaannya."