Kisah Bani Israil dalam Al Quran, Bisa jadi Pembelajaran Bagi Umat Muslim

Jum'at, 22 November 2024 - 12:45 WIB
Kisah Bani Israil dalam Al Quran dijelaskan secara detail, salah satunya di awal Surah Al Isra dan banyak merujuk kepada Nabi Yakub alaihissalam. Foto ilustrasi/ist
Bani Israil dalam Al Qur'an seringkali disebutkan, namun masih banyak umat muslim yang belum mengetahui identitas dari kaum Bani Israil ini dan bagaimana kisahnya.

Pada dasarnya Bani Israil yang disebut dalam Al Quran ini merujuk pada Nabi Yaqub AS . Sehingga setiap keturunan Nabi Yaqub AS atau Nabi Ya'qub disebut dengan Bani Israil.

Ketika membaca Al Qur'an pastinya akan sering menemukan pembahasan Bani Israil di bagian awal. Beberapa ahli tafsir menganggap jika ini merupakan cara Al-Qur`an ‘menyaingi’ dengan cara tertentu, atau setidaknya menghadirkan Alkitab dengan cara baru.

Kisah Bani Israil dalam Al Quran

Kisah Bani Israil dalam Al Quran dijelaskan secara detail di awal Surah Al Isra. Sebetulnya ada dua nama untuk surah ke-17 ini, yakni surah Al-Isra` karena surah ini diawali pada ayat pertama dengan menyebutkan perjalanan malam yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW sebagai bagian dari peristiwa Isra` Mi’raj.

Nama keduanya adalah Bani Israil, sebab di ayat keduanya langsung membicarakan tentang tahap penting dari tahap-tahap sejarah Bani Israil serta menceritkan tentang kerusakan yang mereka lakukan yang tidak disebutkan dalam surah-surah lainnya dalam Al-Qur`an.

وَاٰتَيۡنَا مُوۡسَى الۡـكِتٰبَ وَ جَعَلۡنٰهُ هُدًى لِّبَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اَلَّا تَتَّخِذُوۡا مِنۡ دُوۡنِىۡ وَكِيۡلًا


Artinya : "Dan Kami berikan kepada Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), "Janganlah kamu mengambil (pelindung) selain Aku." (QS Al Isra : 2)

Dari sejumlah ayat di Al Isra ini mulai banyak umat Muslim yang mempertanyakan mengapa kaum Bani Israil dibicarakan begitu mendalam dalam Al-Qur an? Dan apakah penggambaran tentang mereka positif atau negatif? Sebenarnya Al-Qur`an menyinggung keduanya.

Di satu sisi, Al-Qur`an menunjukkan kepada kita bahwa sejarah orang-orang sebelum kita. Mereka diberi nikmat dari Allah sebagaimana dijelaskan dalam surah Al Jatsiya ayat 16.

وَلَقَدۡ اٰتَيۡنَا بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ الۡكِتٰبَ وَالۡحُكۡمَ وَالنُّبُوَّةَ وَرَزَقۡنٰهُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلۡنٰهُمۡ عَلَى الۡعٰلَمِيۡنَ‌ۚ


Artinya : "Dan sungguh, kepada Bani Israil telah Kami berikan Kitab (Taurat), kekuasaan dan kenabian, Kami anugerahkan kepada mereka rezeki yang baik dan Kami lebihkan mereka atas bangsa-bangsa (pada masa itu)." (QS Al Jatsiya : 16)

Allah meridhoi Bani Israil dan menghadirkan mereka sebagai contoh bagi umat manusia. Allah mengutus nabi-nabi dan rasul-rasul kepada mereka.

Allah juga telah menganugerahkan Taurat kepada Nabi Musa. Para nabi lainnya juga membawa pesan dari Tuhan seiring berjalannya waktu.

Sekarang, kita sebagai umat Muslim adalah umat yang dianugerahkan oleh Tuhan kitab suci juga. Kita mempunyai tanggung jawab seperti yang dimiliki Bani Israil sebelumnya.

Dalam hal ini, kegagalan umat Bani Israil sebelumnya dalam melaksanakan perintah Allah dan hidup sesuai dengan ketentuan dalam kitab suci disorot.

Terdapat pula peringatan supaya umat Islam jangan sampai terjerumus ke dalam kesalahan hal yang sama seperti umat-umat sebelumnya, yang dalam hal ini Bani Israil.

Bani Israil seringkali melakukan trik untuk menghindari perintah Tuhan. Mereka menggagalkan pesan literal kitab suci untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Umat Islam diperingatkan untuk tidak berbuat demikian.

Bani Israil juga dikenal sebagai masyarakat yang melakukan perlawanan terhadap para nabi dan rasul. Mereka menginginkan para nabi dan rasul mengabarkan mereka pesan-pesan Tuhan yang menarik bagi mereka, tapi kalau itu pil pahit, mereka menolaknya. Mereka bahkan terkenal kaum yang sering membunuh para nabi.

(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More