Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 1-3 Beserta Penjelasannya, Yuk Simak!

Senin, 02 Desember 2024 - 09:30 WIB
Kemudian, ada izhar syafawi. Alasannya terdapat mim sukun bertemu huruf wawu. Mim sukun dibaca jelas alias tidak dengung.

وَهُمْ فِيْ
(wa hum fii)

Terdapat hukum tajwid izhar syafawi. Alasannya ada mim sukun bertemu huruf Fa. Mim sukun dibaca jelas.

Lalu, mad thobi’i, sebab ada ya sukun setelah kasrah. Dibaca panjang 2 harakat.

غَفۡلَةٍ مُّعۡرِضُوۡنَ
(ghaflatim mu'riduun)

Hukum tajwid pertama idgham bighunnah. Alasannya ada kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibacanya sambil dengung.

Kemudian, ada juga mad ‘aridl lissukun. Sebab, mad thabi’i (wawu mati setelah harakat dhommah) bertemu huruf hidup, lalu bacaannya diwaqaf. Panjangnya antara 2-6 harakat.

Hukum Tajwid Surat Al-Anbiya Ayat 2

مَا يَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ ذِ
(Maa yaatiihim min zi)

Pertama, ada mad thobi’i. Alasannya terdapat alif setelah fathah dan ya sukun sesudah harakat kasrah. Masing-masing dibaca panjang 2 harakat.

Kemudian, ada idgham mimi, sebab terdapat mim sukun bertemu huruf mim. Dibacanya dengung.

Lalu, ada juga ikhfa haqiqi. Alasannya karena nun sukun bertemu dzal.

ذِكۡرٍ مِّنۡ رَّبِّہِمۡ مُّحۡدَثٍ اِ
(zikrim mir Rabbihim muhdasin i)

Hukum tajwid pertama idgham bighunnah, sebab ada kasrah tanwin bertemu huruf mim. Dibacanya dengung.

Lanjut, ada idgham bilaghunnah. Alasannya nun sukun bertemu huruf ra. Dibaca tanpa dengung.

Kemudian, terdapat juga idgham mimi karena mim sukun bertemu mim. Dibacanya dengung lagi.

Lalu, ada izhar halqi, sebab kasrah tanwin bertemu huruf alif. Dibacanya jelas.

اِلَّا اسْتَمَعُوْهُ
(illas tama'uuhu)

Hukum tajwidnya mad thobi’i. Alasannya ada huruf wawu mati sesudah dhommah. Dibaca panjang 2 harakat.

وَهُمۡ يَلۡعَبُوۡنَۙ
(wa hum yal'abuun)

Hukum tajwid pertama izhar syafawi, sebab ada mim sukun bertemu huruf ya. Mim sukun dibaca jelas.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Qatadah dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak ada sikap lalai ketika tidur, akan tetapi kelalaian itu hanya ada ketika terjaga, yaitu mengakhirkan shalat hingga datang waktu shalat yang lain.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 373)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More