Tata Cara Pembukaan Yasin dan Tahlil, Simak Urutannya

Rabu, 18 Desember 2024 - 10:53 WIB
Amalan seperti tahlil dan yasin ini merupakan tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang biasa dikerjakan pada waktu-waktu tertentu. Foto ilustrasi/SINDOnews
Tata cara pembukaan Yasin dan Tahlil penting diketahui umat Muslim. Amalan seperti tahlil dan yasin ini merupakan tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) yang biasa dikerjakan pada waktu-waktu tertentu.

Salah satu contoh amalan membaca yasin dan tahlil di kalangan warga NU biasanya dilakukan untuk mendoakan ahli kubur atau orang yang baru meninggal dunia. Saat pelaksanaannya, ada satu orang yang ditunjuk untuk memimpin jalannya kegiatan sampai selesai.

Sebelum memulai kegiatan membaca yasin dan tahlil, ada beberapa hal yang dilakukan pemimpin tahlilan. Berikut susunan atau urutan tata caranya.

Tata Cara Pembukaan Yasin dan Tahlil

1. Pengantar

Sebelum acara membaca yasin dan tahlil dimulai, orang yang ditunjuk sebagai pemimpin tahlilan biasanya akan menyampaikan terlebih dahulu maksud atau tujuan kegiatan kepada tamu undangan yang hadir. Misal, untuk kirim doa ke ahli kubur atau sekadar acara tasyakuran (selamatan).

Sebenarnya tidak ada ketentuan khusus mengenai pemimpin tahlilan. Tetapi, biasanya orang yang dipilih pemilik hajat adalah ulama atau pemuka agama di sekitar wilayahnya.

2. Bertawasul

Setelah pengantar disampaikan, kegiatan dilanjutkan dengan pemimpin tahlilan memulainya dari tawasul. Dikutip dari penelitian Ahmad Faiz Ajyaad dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau, tawasul secara etimologi berawal dari kata “fi'il madhiwassala” yang berarti al-qurbah atau al-taqarrub.

Artinya adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan suatu perantara (wasilah). Wasilah di sini dimaknai sebagai perantara untuk mencapai tujuan mendekatkan diri kepada Allah Swt melalui penghubung, seperti menyebut Asmaul Husna, amal baik hingga orang-orang saleh.

Pada kegiatan membaca yasin atau tahlil, tawasul sendiri dilakukan dalam beberapa bagian. Berikut urutannya:

-Tawasul kepada Nabi Muhammad Saw

إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وَاَزْوَخِهِ وَاَوْلَادِه وذُرَّيَّا تِهِ اَلْفَاتِحَه


Latin: Ilaa hadhratin Nabiyyil Mushthafaa, Muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallam, Wa aalihii wa azwajihi wa auladihi wa dzurriyatihi, Al-Fatihah.

Artinya : “Teruntuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…” (dilanjut membaca surat Al-Fatihah sebanyak 1 kali)

-Bertawasul kepada para nabi dan rasul, sahabat Nabi, para wali, syuhada, orang-orang salih serta Syekh Abdul Qodir Al Jailani

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَلْفَاتِحَة


Latin: Tsumma ilaa hadhratin ikhwaanihii minal anbiyaai wal mursaliin wal auliya wa syuhadaai wa sholihin wa shahaabati wat taabi'iina wal 'ulamaai wal mushannifiin wajami'il malaaikatil muqarrabiin khushusan sayyidina asy syaikh 'Abdul Qadir Al Jailaani radhiyallahu 'anhu, al fatihah

Artinya: “Kemudian kepada para handai taulannya, dari pada nabi dan utusan, para wali, para syuhada, orang-orang sholeh, para sahabat dan tabi’in, para ulama, para pengarang yang ikhlas, dan kepada para malaikat yang selalu taqarrub. Dan terutama kepada penghulu kita Syekh Abdul Qodir Al Jailani, Al Fatihah….. (Dilanjut membaca surat Al-Fatihah 1 kali)

-Bertawasul kepada para ahli kubur, bapak dan ibu, keluarga lain, guru hingga dikhususkan bagi arwah yang akan dikirim doa

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا اَلْفَاتِحَة


Latin: Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaati wal mukminiina wal mukminaati min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribiha barriha wabahrihaa khushusan aabaa ana wa ummaatina wa ajdadina wajaddatina wamasyaa yikhina wamsyaa yikhi masyaa yikhina walimanij tama'naa hahuna bsiababihi wa khushushan ila.... (nama ahli kubur yang akan didoakan).

Artinya: Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, dan kepada kaum mukminin laki-laki dan perempuan dari dunia bagian timur sampai bagian baratnya, baik yang di darat maupun dilaut. Khususnya bapak-bapak kami dan para ibu kami, para nenek kami yang laki-laki dan perempuan, para guru besar kami dan para guru besar mereka, kepada guru kami, para gurunya guru kami dan kepada orang yang menyebabkan kami semua berkumpul disini. Dan Khususnya bagi arwah ….(sebutkan nama orang yang akan didoakan). (Dilanjut membaca surat Al-Fatihah 1 kali)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Orang yang paling Allah benci adalah orang yang keras kepala lagi suka bermusuhan.

(HR. Muslim No. 4821)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More