10 Pidato Singkat Ramadan yang Inspiratif dan Penuh Makna
Rabu, 26 Februari 2025 - 07:46 WIB
Di antara malam-malam dalam bulan Ramadan, terdapat satu malam yang istimewa, yaitu Lailatul Qadar. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 3:
Latin: Lailatul qadri khayrun min alfi syahr.
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Malam ini penuh dengan keberkahan dan ampunan. Mari kita tingkatkan ibadah dan doa di sepuluh malam terakhir Ramadan agar mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadirin yang berbahagia,
Bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 1:
Latin: Wattaqullahalladzi tasa’aluna bihi wal arham.
Artinya: Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.
Dengan menjaga silaturahmi, kita dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Mari kita manfaatkan Ramadhan ini untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan tetangga.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan, bulan yang penuh rahmat, berkah, dan ampunan. Selawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang aturan puasa, yaitu dalam QS. Al-Baqarah ayat 187:
Latin: Uhillalakum laylata as-shiyami ar-rafatsu ila nisaikum hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna. ‘Alimallahu annakum kuntum takhtanuna anfusakum fataaba ‘alaikum wa ‘afa ‘ankum, fal-ana basyiruuhunna wabtaghuu maa kataba Allahu lakum, wa kuluu wasyrabu hatta yatabayyana lakumul khaytul abyadhu minal khaytil aswadi minal fajr, thumma atimmus-shiyama ilal-layl.
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Dia mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu, serta makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam...(QS. Al-Baqarah: 187)
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Latin: Lailatul qadri khayrun min alfi syahr.
Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
Malam ini penuh dengan keberkahan dan ampunan. Mari kita tingkatkan ibadah dan doa di sepuluh malam terakhir Ramadan agar mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
7. Menjaga Silaturahmi di Bulan Ramadan
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Hadirin yang berbahagia,
Bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 1:
وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَۗ
Latin: Wattaqullahalladzi tasa’aluna bihi wal arham.
Artinya: Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.
Dengan menjaga silaturahmi, kita dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Mari kita manfaatkan Ramadhan ini untuk saling memaafkan dan mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan tetangga.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
8. Puasa Bukan Sekadar Menahan Lapar
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan, bulan yang penuh rahmat, berkah, dan ampunan. Selawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini, marilah kita renungkan salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang aturan puasa, yaitu dalam QS. Al-Baqarah ayat 187:
اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ
Latin: Uhillalakum laylata as-shiyami ar-rafatsu ila nisaikum hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna. ‘Alimallahu annakum kuntum takhtanuna anfusakum fataaba ‘alaikum wa ‘afa ‘ankum, fal-ana basyiruuhunna wabtaghuu maa kataba Allahu lakum, wa kuluu wasyrabu hatta yatabayyana lakumul khaytul abyadhu minal khaytil aswadi minal fajr, thumma atimmus-shiyama ilal-layl.
Artinya: Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Dia mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu, serta makan dan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam...(QS. Al-Baqarah: 187)
Lihat Juga :