Sejarah Nuzulul Qur'an dan Turunnya ke Langit Dunia
Rabu, 13 April 2022 - 22:44 WIB
Malam 17 Ramadhan
Malam Qadar jatuh pada malam 17 Ramadhan. Pendapat ini didasarkan pada hadits berikut :
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : مَا أَشُكُّ وَلاَ أَمْتَرِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِل الْقُرْآنُ
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahuanhu berkata, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Qur'an." (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah)
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa malam Qadar itu adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar, berdasarkan firman Allah SWT :
إِنْ كُنْتُم آمَنْتُمْ باِللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
"Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan". (QS. Al-Anfal : 41)
Sepuluh Malam Tengah Ramadhan
Pendapat keenam mengatakan bahwa diperkirakan malam Qadar itu jatuh pada sepuluh malam yang di tengah-tengah.
Al-Imam An-Nawawi mengisahkan pendapat ini, dimana sebagian ulama di kalangan Madzhab Asy-Syafi’iyah berpendapat seperti ini. Al-Imam Ath-Thabari mengaitkan pendapat ini kepada Utsman bin Abil ‘Ash dan Al-Hasan Al-Bashri.
Malam Kesembilan Belas Ramadhan
Pendapat ketujuh mengatakan bahwa malam Qadar itu jatuh pada malam kesembilan belas. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa dalilnya diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu.
Al-Imam Ath-Thabari mengaitkan hadits tersebut kepada Zaid bin Tsabit dan Ibnu Mas’ud radhiyallahuanhuma. Dan Ath-Thahawi menyambungkan hadits itu kepada Ibnu Mas’ud radhiyallahuanhu.
Berpindah-pindah Tiap Ramadhan
Pendapat kedelapan mengatakan bahwa malam Qadar itu berpindah-pindah tiap tahun dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan ke malam lainnya.
Pendapat ini berangkat dari begitu banyaknya perbedaan yang kita dapat dari banyak riwayat. Dimana semuanya tidak mungkin ditolak, namun juga tidak mungkin digabungkan menjadi satu kesimpulan bahwa jatuhnya malam Qadar itu pada malam tertentu.
Sehingga pendapat yang kedelapan ini mengatakan bahwa malam Qadar itu bergonta-ganti jatuh pada tiap tahun, sesuai dengan semua hadits yang menyebutkannya.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan :
Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" " (HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, lalu beliau menjawab, "Lailatul Qadar ada pada setiap bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)
Malam Qadar jatuh pada malam 17 Ramadhan. Pendapat ini didasarkan pada hadits berikut :
عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : مَا أَشُكُّ وَلاَ أَمْتَرِي أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ أُنْزِل الْقُرْآنُ
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahuanhu berkata, "Aku tidak ragu bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam turunnya Al-Qur'an." (HR. Ath-Thabarani dan Abu Syaibah)
Dan diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa malam Qadar itu adalah malam yang siangnya terjadi Perang Badar, berdasarkan firman Allah SWT :
إِنْ كُنْتُم آمَنْتُمْ باِللهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
"Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan". (QS. Al-Anfal : 41)
Sepuluh Malam Tengah Ramadhan
Pendapat keenam mengatakan bahwa diperkirakan malam Qadar itu jatuh pada sepuluh malam yang di tengah-tengah.
Al-Imam An-Nawawi mengisahkan pendapat ini, dimana sebagian ulama di kalangan Madzhab Asy-Syafi’iyah berpendapat seperti ini. Al-Imam Ath-Thabari mengaitkan pendapat ini kepada Utsman bin Abil ‘Ash dan Al-Hasan Al-Bashri.
Malam Kesembilan Belas Ramadhan
Pendapat ketujuh mengatakan bahwa malam Qadar itu jatuh pada malam kesembilan belas. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa dalilnya diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu.
Al-Imam Ath-Thabari mengaitkan hadits tersebut kepada Zaid bin Tsabit dan Ibnu Mas’ud radhiyallahuanhuma. Dan Ath-Thahawi menyambungkan hadits itu kepada Ibnu Mas’ud radhiyallahuanhu.
Berpindah-pindah Tiap Ramadhan
Pendapat kedelapan mengatakan bahwa malam Qadar itu berpindah-pindah tiap tahun dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan ke malam lainnya.
Pendapat ini berangkat dari begitu banyaknya perbedaan yang kita dapat dari banyak riwayat. Dimana semuanya tidak mungkin ditolak, namun juga tidak mungkin digabungkan menjadi satu kesimpulan bahwa jatuhnya malam Qadar itu pada malam tertentu.
Sehingga pendapat yang kedelapan ini mengatakan bahwa malam Qadar itu bergonta-ganti jatuh pada tiap tahun, sesuai dengan semua hadits yang menyebutkannya.
Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan :
Rasulullah SAW beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" " (HR. Bukhari Muslim)
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang Lailatul Qadar, lalu beliau menjawab, "Lailatul Qadar ada pada setiap bulan Ramadhan." (HR. Bukhari)
Lihat Juga :