Paparan Lengkap UAH Meriset Covid-19 Hingga Temukan Herbal, Simak Videonya
Kamis, 24 September 2020 - 10:41 WIB
Ustaz Adi Hidayat (UAH) membeberkan bagaimana ia melakukan riset Covid-19 hingga menemukan herbal yang bersumber dari Hadis Nabi. UAH memaparkannya saat Live zoom yang disiarkan Channel tvMu melalui saluran Youtube, tadi malam (23/9/2020). Foto/dok Channe
Temuan herbal Covid-19 hasil riset Ustaz Adi Hidayat (UAH) kini menjadi perbincangan di Tanah Air. Dai yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute itu membeberkan bagaimana ia melakukan risetnya hingga menemukan herbal Covid-19 yang bersumber dari Hadis Nabi itu.
Ustaz kelahiran Pandeglang Banten 1984 itu memaparkan secara detail saat Live Zoom mengangkat tema "Pedoman Al-Qur'an dan Sunnah dalam Mengatasi Wabah" yang digelar Komunitas Orbit Lintas Karya. Live zoom ini juga disiarkan langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube,Rabu malam (23/9/2020). ( )
Dai yang pernah menimba ilmu di Tripoli Libya menceritakan ketertarikannya untuk meriset Covid-19 ini setelah kejadian di Wuhan, China. "Saat berada di Korea tanggal 24-27 Januari 2020 saya mengamati bagaimana wabah itu terjadi di Wuhan saat itu epidemi. Kalau pandemi skalanya lebih luas secara internasional. Tanggal 27 Januari saya menurunkan tim kecil untuk mencari tahu gejala wabah ini dan saya dapat informasinya secara singkat," beber UAH .
Kemudian tanggal 15-19 Februari saat UAH di Tokyo mendapat kabar ada kejadian kapal pesiar Diamond Princess dikarantina karena kasus Covid-19 . Beliau semakin bersemangat untuk meriset. Setelah kembali ke Indonesia awal Maret, UAH pun melanjutkan risetnya.
"Dulu namanya Gugus Tugas Covid-19 sebelum ganti nama menjadi Satgas. Saya mengamati terus grafiknya. Seperti apa keterangan Al-Qur'an terkait wabah ini, begitu juga apa yang diajarkan Nabi melalui hadis-hadisnya. Sampai kemudian kami susun dalam bentuk bagan yang merupakan hasil riset dari sejak bulan Maret. Saya merisetnya selama 6 bulan sejak Maret," kata Dai yang dijuluki ahli Al-Qur'an ini.
Mengenai wabah Covid-19 ini, kata UAH , ternyata kita bukan orang pertama yang membahasnya dengan pedoman Al-Qur'an dan Sunnah. Ulama di masa lalu juga telah menghimpun keterangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan petunjuk Nabi yang khusus terkait penanganan Wabah. Keterangan Nabi itu telah dibukukan.
"Saya tunjukkan kitabnya. Kitab ini saya sengaja copykan untuk memudahkan kita. Namnya Al-Fath Al -abbani li Tartib Musnad Ahmad Ibn Hanbal asy-Syaibani lengkap dengan syarahnya," papar UAH .
Di Halaman 202 ditemukan bab pembahasan tentang Tho'un dan wabah berikut rinciaannya. Pada bab ini disebutkan tentang wabah Tho'un, jika 1 virus menyebar secara luas maka akan mematikan. ( )
Dari keterangan kitab ini kita temukan hal yang menakjubkan yaitu sebuah hadis yang menyebutkan Malaikat Jibril mendatangi Nabi صلى الله عليه وسلم dan mengabarkan kejadian akan datanganya wabah yang menyebar luas. Di riwayat lain disebut akan mewafatkan banyak di antara umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Nabi pun mengisyaratkan bahwa demam akan terjadi di Madinah. Skala yang lebih luas terjadi di wilayah Syam (Yordania, Libanon, Palestina, Syuriah). Di Masa kepemimpinan Umar Bin Khattab, wabah tersebut pun terjadi sebagaimana yang disebutkan Nabi.
"Saya juga sudah persembahkan temuan ini kepada BNPB. Niat kita untuk membantu negara. Kita tidak meminta imbalan apa-apa, tapi nanti cukup sebutkan sumbernya dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم .
UAH Bocorkan Nama Julukan Herbal Covid-19
Dalam paparannya, UAH tidak mau menyebutnya obat karena obat harus menjalani uji klinis. Beliau menyebut namanya ada dalam keterangan-keterangan yang bersumber dari Hadis Nab i. Praktiknya terjadi di masa Nabi صلى الله عليه وسلم bahwa ada satu herbal tertentu langsung ditunjukkan oleh Nabi yang penyakit pada saat itu (gejalanya serupa mirip-mirip dengan Covid-19 ). Ada yang gejalanya imun berkurang, pernafasan terganggung, kena diabetes, kanker, liver.
"Nah, kemudian saya cari (herbalnya) itu tidak ditemukan di Indonesia. Ini hanya ada 2 tempat di dunia yang sumber utamanya di Himalaya. Saya beri nama dengan PH-7 (Prophetic Healing Abad ke-7)," ujarnya sambil tersenyum.
"Saya beri nama istilah aja PH-7. Jangan nanti dicari artinya yang ada adalah ukuran PH air. Ini hanya istilah saja. Qadarullah, saya dapat itu 18 Maret 2020. Herbal ini saya coba ke teman-teman yang terkena Covid-19. Kalau gejalanya hanya flu, bisa diteteskan ke hidung. Kalau sudah ke imun, gangguan pernafasan itu (herbalnya) diminum dengan kadar tertentu. Petunjuknya detail sekali yang dicontohkan Nabi," jelasnya.
Cara mengonsumsinya ada dua cara, selain diteteskan lewat hidung, bisa diminum langsung menggunakan air atau diaduk dulu dicampur dengan air hangat lalu diminum. Setidaknya diminum 2 kali sehari. "Apa yang terjadi, Masya Allah Alhamdulilah semua terkena gejala itu sembuh. Anak saya flu saya kasih itu langsung hilang," kata UAH meyakinkan.
Kemudian, ada satu warga di salah satu daerah di Indonesia, dia terkena diabetes dan liver dan sudah mengonsumsi dari medis. Lalu diberi herbal ini, sehari dua hari menguat dan akhirnya bisa ke masjid.
UAH mengingatkan, menjadi seorang muslim yang beriman itu sudah cukup. Jika kita semua memperbaiki kesalahan, salatnya dibenarin, imannya kuat, wudhunya benar, ini akan menjadi perisai untuk mencegah mewabahnya Covid-19. Insya Allah!
Pembina Komunitas Orbit Lintas Karya yang juga mantan Ketua Umum PP Muhamamdiyah Din Syamsuddin mengapresiasi UAH yang melakukan riset Covid-19 ini hingga menemukan herbalnya. Dia berharap ada penanganan tepat agar penyebaran wabah Covid-19 ini bisia direm.
" UAH adalah dai yang menguasai Al-Qur'an dan Hadis. Beliau melakukan riset secara mendalam dan memberitahu obat herbal. Beliau membaca isyarat dari Al-Qur'an dan hadis maupun hikmah Thibbun Nabawi (metode pengobatan Rasulullah). Kita akan tunggu paparan riset beliau ini," kata Din Syamsuddin. ( )
Berikut video paparan UAH terkait Riset Covid-19 dan temuan herbal yang bersumber dari Hadis Nabi. Live Zoom ini disiarkan langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube, Rabu malam (23/9/2020).
Ustaz kelahiran Pandeglang Banten 1984 itu memaparkan secara detail saat Live Zoom mengangkat tema "Pedoman Al-Qur'an dan Sunnah dalam Mengatasi Wabah" yang digelar Komunitas Orbit Lintas Karya. Live zoom ini juga disiarkan langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube,Rabu malam (23/9/2020). ( )
Dai yang pernah menimba ilmu di Tripoli Libya menceritakan ketertarikannya untuk meriset Covid-19 ini setelah kejadian di Wuhan, China. "Saat berada di Korea tanggal 24-27 Januari 2020 saya mengamati bagaimana wabah itu terjadi di Wuhan saat itu epidemi. Kalau pandemi skalanya lebih luas secara internasional. Tanggal 27 Januari saya menurunkan tim kecil untuk mencari tahu gejala wabah ini dan saya dapat informasinya secara singkat," beber UAH .
Kemudian tanggal 15-19 Februari saat UAH di Tokyo mendapat kabar ada kejadian kapal pesiar Diamond Princess dikarantina karena kasus Covid-19 . Beliau semakin bersemangat untuk meriset. Setelah kembali ke Indonesia awal Maret, UAH pun melanjutkan risetnya.
"Dulu namanya Gugus Tugas Covid-19 sebelum ganti nama menjadi Satgas. Saya mengamati terus grafiknya. Seperti apa keterangan Al-Qur'an terkait wabah ini, begitu juga apa yang diajarkan Nabi melalui hadis-hadisnya. Sampai kemudian kami susun dalam bentuk bagan yang merupakan hasil riset dari sejak bulan Maret. Saya merisetnya selama 6 bulan sejak Maret," kata Dai yang dijuluki ahli Al-Qur'an ini.
Mengenai wabah Covid-19 ini, kata UAH , ternyata kita bukan orang pertama yang membahasnya dengan pedoman Al-Qur'an dan Sunnah. Ulama di masa lalu juga telah menghimpun keterangan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan petunjuk Nabi yang khusus terkait penanganan Wabah. Keterangan Nabi itu telah dibukukan.
"Saya tunjukkan kitabnya. Kitab ini saya sengaja copykan untuk memudahkan kita. Namnya Al-Fath Al -abbani li Tartib Musnad Ahmad Ibn Hanbal asy-Syaibani lengkap dengan syarahnya," papar UAH .
Di Halaman 202 ditemukan bab pembahasan tentang Tho'un dan wabah berikut rinciaannya. Pada bab ini disebutkan tentang wabah Tho'un, jika 1 virus menyebar secara luas maka akan mematikan. ( )
Dari keterangan kitab ini kita temukan hal yang menakjubkan yaitu sebuah hadis yang menyebutkan Malaikat Jibril mendatangi Nabi صلى الله عليه وسلم dan mengabarkan kejadian akan datanganya wabah yang menyebar luas. Di riwayat lain disebut akan mewafatkan banyak di antara umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Nabi pun mengisyaratkan bahwa demam akan terjadi di Madinah. Skala yang lebih luas terjadi di wilayah Syam (Yordania, Libanon, Palestina, Syuriah). Di Masa kepemimpinan Umar Bin Khattab, wabah tersebut pun terjadi sebagaimana yang disebutkan Nabi.
"Saya juga sudah persembahkan temuan ini kepada BNPB. Niat kita untuk membantu negara. Kita tidak meminta imbalan apa-apa, tapi nanti cukup sebutkan sumbernya dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم .
UAH Bocorkan Nama Julukan Herbal Covid-19
Dalam paparannya, UAH tidak mau menyebutnya obat karena obat harus menjalani uji klinis. Beliau menyebut namanya ada dalam keterangan-keterangan yang bersumber dari Hadis Nab i. Praktiknya terjadi di masa Nabi صلى الله عليه وسلم bahwa ada satu herbal tertentu langsung ditunjukkan oleh Nabi yang penyakit pada saat itu (gejalanya serupa mirip-mirip dengan Covid-19 ). Ada yang gejalanya imun berkurang, pernafasan terganggung, kena diabetes, kanker, liver.
"Nah, kemudian saya cari (herbalnya) itu tidak ditemukan di Indonesia. Ini hanya ada 2 tempat di dunia yang sumber utamanya di Himalaya. Saya beri nama dengan PH-7 (Prophetic Healing Abad ke-7)," ujarnya sambil tersenyum.
"Saya beri nama istilah aja PH-7. Jangan nanti dicari artinya yang ada adalah ukuran PH air. Ini hanya istilah saja. Qadarullah, saya dapat itu 18 Maret 2020. Herbal ini saya coba ke teman-teman yang terkena Covid-19. Kalau gejalanya hanya flu, bisa diteteskan ke hidung. Kalau sudah ke imun, gangguan pernafasan itu (herbalnya) diminum dengan kadar tertentu. Petunjuknya detail sekali yang dicontohkan Nabi," jelasnya.
Cara mengonsumsinya ada dua cara, selain diteteskan lewat hidung, bisa diminum langsung menggunakan air atau diaduk dulu dicampur dengan air hangat lalu diminum. Setidaknya diminum 2 kali sehari. "Apa yang terjadi, Masya Allah Alhamdulilah semua terkena gejala itu sembuh. Anak saya flu saya kasih itu langsung hilang," kata UAH meyakinkan.
Kemudian, ada satu warga di salah satu daerah di Indonesia, dia terkena diabetes dan liver dan sudah mengonsumsi dari medis. Lalu diberi herbal ini, sehari dua hari menguat dan akhirnya bisa ke masjid.
UAH mengingatkan, menjadi seorang muslim yang beriman itu sudah cukup. Jika kita semua memperbaiki kesalahan, salatnya dibenarin, imannya kuat, wudhunya benar, ini akan menjadi perisai untuk mencegah mewabahnya Covid-19. Insya Allah!
Pembina Komunitas Orbit Lintas Karya yang juga mantan Ketua Umum PP Muhamamdiyah Din Syamsuddin mengapresiasi UAH yang melakukan riset Covid-19 ini hingga menemukan herbalnya. Dia berharap ada penanganan tepat agar penyebaran wabah Covid-19 ini bisia direm.
" UAH adalah dai yang menguasai Al-Qur'an dan Hadis. Beliau melakukan riset secara mendalam dan memberitahu obat herbal. Beliau membaca isyarat dari Al-Qur'an dan hadis maupun hikmah Thibbun Nabawi (metode pengobatan Rasulullah). Kita akan tunggu paparan riset beliau ini," kata Din Syamsuddin. ( )
Berikut video paparan UAH terkait Riset Covid-19 dan temuan herbal yang bersumber dari Hadis Nabi. Live Zoom ini disiarkan langsung Channel tvMu melalui saluran Youtube, Rabu malam (23/9/2020).
(rhs)