Senang Berkhayal? Inilah Salah Satu Pintu Masuk Setan
Jum'at, 02 Oktober 2020 - 19:09 WIB
Banyak jalan dan cara setan masuk ke dalam tubuh manusia. Salah satunya melalui bisikan (al-hamaz). Yakni penguasaan setan atas diri manusia dengan membuatnya tidak sadar. Misalnya saja, kita terkadang suka diasyikkan dengan hal-hal yang tidak berguna.
Mungkin muslimah pernah berkhayal , melamun, berandai-andai atau bahkan memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak mendatangkan manfaat sama sekali. Semua terjadi karena pikiran yang sudah dirasuki bisikan setan ini.
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Fawaa’idul Fawaa’id menjelaskan, “Buah pikiran, bisikan hati, kehendak, dan cita-cita adalah hal-hal yang harus diprioritaskan untuk anda perbaiki. Sebab semua itu adalah inti dan hakikat diri anda. Inti ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah atau justru menjauhkan anda dari-Nya.”
(Baca juga : Karomah Luar Biasa Bila Rajin Membaca Ayat Paling Agung, Ayat Kursi )
Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“ Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqon (pengetahuan yang bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan), dan kami akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, serta menutupi (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Anfaal : 29)
Karena itu, untuk bisa mengenali mana bisikan yang bersumber dari cahaya Allah dan mana yang berasal dari godaan dan tipu daya setan, kita perlu tahu perbedaannya.
Ibnul Qayyim rahimahullah menuliskan beberapa hal yang merupakan bisikan yang berasal dari setan, dimana kita harus sesegera mungkin membuangnya jauh-jauh ketika terlintas di benak kita. Di antaranya sebagai berikut:
(Baca juga : Muslimah, Inilah Amalan Sunnah di Hari Jumat yang Sayang Bila Dilewatkan )
1. Senang berandai-andai
Setan membuat manusia sibuk memikirkan yang sudah terjadi dan membuatnya berandai-andai. Andaikan kejadiannya begini, maka pasti tidak akan terjadi begini…dan seterusnya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya yang artinya:
وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“…Jika sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan ‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan membuka (pintu) perbuatan syaithon.” [HR. Muslim]
2. Memikirkan hal-hal keji dan haram
Bisikan setan yang dahsyat adalah saat syetan mampu memenuhi dan mengendalikan hati dan fikiran kita hingga ke tahap menstimulasi. Kita akan diajak untuk menuruti hawa nafsu saat kita berhadapan dengan hal – hal yang keji. Maka ini harus sesegera mungkin ia tepis.
(Baca juga : Terlalu Kuantitatif Soal Rezeki? )
3. Menghayalkan apa yang tidak mungkin terjadi
Misalnya mengangankan andaikan dirinya seorang Nabi, atau hal-hal mustahil yang akan membuatnya tersita dan hanya membuang-buang waktu. Berbeda jika yang dia angan-angankan adalah sesuatu yang bisa ia raih, misalkan ia berangan-angan menjadi seorang penerjemah lalu ia memikirkan bagaimana jalan menuju cita-citanya. Maka hal ini adalah angan-angan yang positif.
Mungkin muslimah pernah berkhayal , melamun, berandai-andai atau bahkan memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak mendatangkan manfaat sama sekali. Semua terjadi karena pikiran yang sudah dirasuki bisikan setan ini.
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Fawaa’idul Fawaa’id menjelaskan, “Buah pikiran, bisikan hati, kehendak, dan cita-cita adalah hal-hal yang harus diprioritaskan untuk anda perbaiki. Sebab semua itu adalah inti dan hakikat diri anda. Inti ini adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah atau justru menjauhkan anda dari-Nya.”
(Baca juga : Karomah Luar Biasa Bila Rajin Membaca Ayat Paling Agung, Ayat Kursi )
Allah Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“ Hai orang-orang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqon (pengetahuan yang bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan), dan kami akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, serta menutupi (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS Al-Anfaal : 29)
Karena itu, untuk bisa mengenali mana bisikan yang bersumber dari cahaya Allah dan mana yang berasal dari godaan dan tipu daya setan, kita perlu tahu perbedaannya.
Ibnul Qayyim rahimahullah menuliskan beberapa hal yang merupakan bisikan yang berasal dari setan, dimana kita harus sesegera mungkin membuangnya jauh-jauh ketika terlintas di benak kita. Di antaranya sebagai berikut:
(Baca juga : Muslimah, Inilah Amalan Sunnah di Hari Jumat yang Sayang Bila Dilewatkan )
1. Senang berandai-andai
Setan membuat manusia sibuk memikirkan yang sudah terjadi dan membuatnya berandai-andai. Andaikan kejadiannya begini, maka pasti tidak akan terjadi begini…dan seterusnya.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, dengan sabdanya yang artinya:
وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“…Jika sesuatu (yang tidak engkau inginkan) menimpamu, maka janganlah engkau katakan ‘andaikan aku melakukan begini dan begitu tentu akan begini dan begitu’ namun katakanlah “Qodarullah wa ma syaa’a fa’ala” karena kalimat seandainya itu akan membuka (pintu) perbuatan syaithon.” [HR. Muslim]
2. Memikirkan hal-hal keji dan haram
Bisikan setan yang dahsyat adalah saat syetan mampu memenuhi dan mengendalikan hati dan fikiran kita hingga ke tahap menstimulasi. Kita akan diajak untuk menuruti hawa nafsu saat kita berhadapan dengan hal – hal yang keji. Maka ini harus sesegera mungkin ia tepis.
(Baca juga : Terlalu Kuantitatif Soal Rezeki? )
3. Menghayalkan apa yang tidak mungkin terjadi
Misalnya mengangankan andaikan dirinya seorang Nabi, atau hal-hal mustahil yang akan membuatnya tersita dan hanya membuang-buang waktu. Berbeda jika yang dia angan-angankan adalah sesuatu yang bisa ia raih, misalkan ia berangan-angan menjadi seorang penerjemah lalu ia memikirkan bagaimana jalan menuju cita-citanya. Maka hal ini adalah angan-angan yang positif.