Tiga Kunjungan ke Guru Bahauddin Naqsyabandi

Rabu, 04 November 2020 - 09:43 WIB
Lama sesudahnya, sekelompok kecil kembali dan mencari penjelasan atas apa yang telah mereka alami.

Mereka mendatangi pintu gerbang, dan memandang ke halaman.

Sang guru duduk di sana, sendirian, tidak bergembira maupun meditasi. Murid-muridnya tidak terlihat lagi.

"Pada akhirnya kalian boleh mendengar keseluruhan cerita," katanya, "Karena aku sudah dapat membubarkan orang-orangku, sejak tugasku selesai."

"Ketika pertama kalian datang, kelasku sangat serius --aku sedang menerapkan perbaikan. Kedua kali kalian datang, mereka terlalu gembira-- aku sedang memperbaikinya." ( )

"Pada saat bekerja, seseorang tidak selalu menjelaskan dirinya kepada pengunjung biasa, betapapun menariknya pengunjung tersebut, seperti yang ia kira. Ketika suatu kegiatan tengah berlangsung, yang diperhitungkan adalah kegiatan itu berjalan dengan benar. Di bawah keadaan ini, evaluasi eksternal menjadi perhatian kedua." (
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari 'Urwah bahwa Aisyah telah mengabarkan kepadanya bahwa dalam shalatnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sering berdoa: ALLAHUMMA INNI 'AUUDZUBIKA MIN 'ADZAABIL QABRI WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAL WA A'UUDZUBIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAATI, ALLAHUMMA INNI A'UUDZUBIKA MINAL MA'TSMI WAL MAGHRAMI (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung dari fitnah Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian, ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang). Maka seseorang bertanya kepada beliau, Alangkah seringnya anda memohon perlindungan diri dari lilitan hutang. Beliau bersabda: Sesungguhnya apabila seseorang sudah sering berhutang, maka dia akan berbicara dan berbohong, dan apabila berjanji, maka dia akan mengingkari.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 746)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More