Meraih Malam Lailatulkadar

Sabtu, 09 Mei 2020 - 09:03 WIB
Sejumlah santri Pesantren Al Kautsar membaca Alquran bersama-sama dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Daarul Quran, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan Khatam Alquran tersebut dilakukan rutin di setiap bulan Ramadan. Foto/ANTARA/Yulius Satria Wijaya
JAKARTA - Malam Lailatulkadar adalah malam yang paling dinanti umat muslim saat Ramadan. Lailatulkadar adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan, yang dalam Alquran digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Istimewanya, malam Lailatulkadar membuat banyak orang tak ingin melewatkannya. Di malam itu siapa yang meminta akan dikabulkan permintaannya. Sebagian ulama juga percaya Alquran pertama kali diturunkan pada malam Lailatulkadar.

Cara meraih Lailatulkadar perlu dilakukan dengan usaha keras dan tidak kenal lelah untuk selalu meningkatkan intensitas ibadah, terutama pada sepuluh akhir di bulan Ramadhan. Cara raih Lailatulkadar terbaik adalah menghidupkan seluruh malam Ramadhan dengan ibadah.

Lailatulkadar juga dapat diraih dengan menjalani amalan-amalan tertentu. Amalan ini pada intinya adalah langkah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Misalnya iktikaf yakni berdiam di dalam masjid dengan syarat-syarat tertentu dengan niat semata-mata beribadah hanya untuk Allah SWT.

Kemudian membaca Alquran. Kegiatan belajar, membaca, memahami, dan menghayati Alquran merupakan satu di antara cara meraih Lailatulkadar yang dapat dilakukan. Rasulullah SAW bersabda: “Bacalah oleh kalian Alquran. Karena sesungguhnya Alquran itu akan datang menghampiri kalian di Hari Kiamat sebagai syafaat.” (HR Muslim)

Selanjutnya menunaikan salat malam. Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Barangsiapa melaksanakan salat pada malam Lailatulkadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)

Memperbanyak doa di malam-malam sepertiga terakhir bulan Ramadhan untuk meningkatkan peluang meraih kemuliaan malam Lailatulkadar. Rasulullah SAW memerintahkan Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa pada malam-malam itu.

Terakhir perbanyak taubat. Manusia tak pernah luput dari yang namanya salah dan dosa. Mumpung masih ada waktu di sepertiga terakhir Ramadan, isi malam-malam terakhir Ramadhan dengan memperbanyak taubat dan permohonan ampun. Kalau bertepatan dengan malam Lailatulkadar, berkahnya akan sangat luar biasa.

Dai Muda Nahdlatul Ulama (NU) Ustaz M Najmi Fathony mengatakan, hikmah peringatan Nuzululquran adalah setiap kali muslim di seluruh dunia memperingati peringatan turunnya Alquran yang pertama adalah sebagai turunnya firman Allah SWT kepada umat yang dikasihinya. Selain itu, untuk mengingatkan umat muslim bahwa Alquran sebagai jalan hidup. Peringatan Nuzululquran juga sebagai pendorong untuk selalu membaca kitab suci umat Islam.

Najmi menuturkan, membaca Alquran merupakan suatu keutamaan karena ada pahala yang luar biasa besar jika membacanya dengan baik. Di dalam Alquran juga ada perintah Nabi Muhammad SAW untuk membaca Alquran karena bacaanmu itu nanti akan membawa syafaat atau penolong bagi yang membacanya pada saat hari akhir nanti. “Jadi membaca Alquran akan membawa pahala yang luar biasa,” katanya.

Menurut dia, penting untuk dicermati bahwa ayat yang pertama turun adalah Iqro kepada Nabi Muhammad yang setelah itu terjadi perubahan yang luar biasa kepada Nabi dan seantero jagat raya. Artinya, dengan peringatan Nuzululquran, kita mengharapkan Alquran juga nuzul (turun) ke dalam hati. “Bukan sekadar peringatan, tapi kita jadikan Alquran sebagai pedoman hidup, jalan hidup, dan panduan hidup,” ujar Najmi.

Najmi berharap jangan sampai peringatan Nuzululquran yang setiap tahun berlangsung jangan menjadi seremoni yang berlalu begitu saja. Akan tetapi, imbuhnya, peringatan yang mulia turunnya Alquran ke bumi ini akan menambah keimanan manusia di dalam hati kepada Allah SWT dan meningkatkan ibadah kita dengan rutin membaca Alquran.

Cendekiawan muslim ilmu Alquran, Muhammad Quraish Shihab, berpendapat bahwa malam Lailatulkadar terjadi pada bulan Ramadhan karena Alquran menginformasikan bahwa dia diturunkan oleh Allah pada bulan Ramadhan.

Menurut Quraish, 13 kalimat ma adraka terulang dalam Alquran. Sepuluh di antaranya mempertanyakan tentang kehebatan yang terkait dengan Hari Kemudian seperti ma adraka ma yawm al-fashl, ma adraka al-haqqah, ma adraka 'illiyyun, dan sebagainya.

Menurut dia, semua itu merupakan hal yang tidak mudah dijangkau akal pikiran manusia kalau enggan berkata mustahil dijangkaunya. “Dari 13 kali ma adraka itu terdapat tiga kali yang mengatakan: Ma adraka ma al-thariq, ma adraka ma al-aqabah, dan ma adraka ma laylat al-qadr,” tuturnya. (Neneng Zubaidah)
(ysw)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنَّمَا الۡخَمۡرُ وَالۡمَيۡسِرُ وَالۡاَنۡصَابُ وَالۡاَزۡلَامُ رِجۡسٌ مِّنۡ عَمَلِ الشَّيۡطٰنِ فَاجۡتَنِبُوۡهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.

(QS. Al-Maidah Ayat 90)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More