Mukjizat dan Muslihat Bahauddin Naqsyabandi

Senin, 09 November 2020 - 11:04 WIB
Bahauddin Naqsabandi/Foto/Ilustrasi/ist/mhy
SUATU ketika Bahauddin menerima seorang Qalandar yang menawarkan diri melakukan keajaiban, sebagai bukti bahwa ia mewakili guru mistik paling agung. ( )


Asy-Syah berkata:

"Kami di sini di Bukhara adalah komunitas yang unik, yang ditakdirkan untuk tidak menghasilkan atau membenarkan hal-hal khusus yang paling kecil, dengan peristiwa-peristiwa luar biasa yang disebut mukjizat (keajaiban). Tetapi bernilai bagimu untuk menunjukkan di depan seluruh perkumpulan kaum darwis , dan semua yang datang menemui kami."

Maka waktu pertunjukan pun diatur untuk penampilan si Qalandar asing. Sepanjang hari ia menunjukkan keajaiban satu demi satu; ia membawa kematian menuju kehidupan, ia berjalan di atas air, ia membuat kepala yang terputus berbicara dan keajaiban-keajaiban lain. ( )

Warga Bukhara gempar. Sebagian mengatakan bahwa ia pasti murid setan, karena mereka tidak mau menerima cara hidupnya atau mempercayainya sebagai kekuatan yang bermanfaat. Sebagian pendukung asy-Syah menyatakan diri mereka puas, "Matahari baru telah terbit", dan mereka berusaha mempersiapkan tempat ibadahnya. Sebagian murid baru asy-Syah memintanya menunjukkan keajaiban yang sama, untuk menunjukkan pada mereka bahwa ia mampu.



Bahauddin tidak berbuat apa pun selama tiga hari. Maka, di depan banyak orang, ia mulai menunjukkan apa yang dapat disebut keajaiban. Satu per satu, orang-orang melihat sesuatu yang sulit dipercaya. Mereka melihat, mendengar dan menyentuh hal yang bahkan tidak dapat dibayangkan tentang mukjizat orang-orang suci sepanjang masa. ( )

Maka Bahauddin, satu per satu, menunjukkan pada mereka, bagaimana muslihat yang dilakukan, dan bahwa mereka telah terpedaya.

"Kalian yang mencari permainan sulap -- ikuti jalan permainan sulap," katanya, "karena aku mengerjakan yang lebih serius."

Dinukil dari buku The Way of the Sufi karya Idries Shah dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha dengan judul "Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat"
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
cover top ayah
فَاِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا (٥) اِنَّ مَعَ الۡعُسۡرِ يُسۡرًا ؕ‏ (٦) فَاِذَا فَرَغۡتَ فَانۡصَبۡۙ (٧) وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ (٨)
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai dari sesuatu urusan, tetaplah bekerja keras untuk urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.

(QS. Al-Insyirah Ayat 5-8)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More