Udara Qaslir Al-Arifin dan Jawaban Bahauddin Naqsabandi

Sabtu, 07 November 2020 - 06:52 WIB
loading...
Udara Qaslir Al-Arifin dan Jawaban Bahauddin Naqsabandi
Bahauddin Naqsabandi/Foto/Ilustrasi/ist/mhy
A A A
UDARA QASLIR AL-ARIFIN

Berkait dengan permintaan raja Bukhara kepada Bahauddin Naqsyabandi , untuk memberinya saran atas sebuah persoalan. Pesannya, "Duta besar akan datang, dan aku harus bersamamu ketika ia di sini, untuk konsultasi. Tolong datanglah." ( )

Bahauddin mengirim jawabannya. "Aku tidak dapat datang, sejak saat aku tergantung pada udara Qaslir al-Arifin, dan tidak mempunyai alat untuk membawanya bersamaku di dalam botol penyimpanan."

Semula raja merasa bingung, kemudian jengkel. Sebagai pengganti kebutuhannya terhadap Bahauddin sebagai guru, ia memutuskan untuk memprotes sikap kurang ajar ini.

Sementara itu, kunjungan duta besar dibatalkan, dan raja tidak harus berhubungan lagi dengannya.

Suatu hari, sebulan kemudian, raja sedang duduk di ruangan ketika seorang pembunuh melompat padanya. Bahauddin Naqsyabandi, yang memasuki ruang singgasana pada saat itu, melompat ke orang tersebut dan melucuti senjatanya. ( )"Sebagai pengganti kekurangsopananmu, aku berhutang budi padamu, Hadrat asy-Syah," ujar raja.

"Kesopanan mereka yang tahu keberadaannya ketika seseorang membutuhkan mereka, tidak untuk duduk menunggu duta besar yang tidak jadi datang," jawab Bahauddin. ( )

JAWABAN BAHAUDDIN

Banyak pertanyaan, satu jawaban.

Aku datang ke sebuah kota, di mana orang-orang berkerumun

Mereka berkata: "Dari mana kau datang?"

Mereka berkata: "Kemana kau pergi?"

Mereka berkata: "Dalam rombongan apa kau bepergian?"

Mereka berkata: "Apa keturunanmu?"

Mereka berkata: "Apa warisanmu?"

Mereka berkata: "Apa pusakamu?"

Mereka berkata: "Siapa yang kau pahami?"

Mereka berkata: "Siapa yang memahami dirimu?"

Mereka berkata: "Apa doktrinmu?"

Mereka berkata: "Siapa yang mempunyai seluruh doktrin?"

Mereka berkata: "Siapa yang tidak mempunyai doktrin sama sekali?"

Aku berkata pada mereka:

'Apa yang tampak banyak bagimu adalah satu;
Apa yang tampak sederhana, sebenarnya tidak;
Apa yang tampak rumit, sebenarnya mudah;
Jawaban untuk kalian semua adalah, ' Kaum Sufi '.
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3229 seconds (0.1#10.140)