10 Hakikat Guru Menurut Imam Ibnu Atha'illah

Jum'at, 04 Desember 2020 - 17:38 WIB
Imam Ibnu Athaillah As-Sakandari (1250-1309 M), seorang ulama sufi terkemuka kelahiran Mesir. Foto ilustrasi/Ist
Guru adalah orang yang mengajar, mendidik, membimbing, melatih, menasihati. Ia menjadi contoh dan teladan yang wajib dipanuti seorang murid. Perannya sangat mulia hingga Allah menempatkan mereka di tempat terpuji.

( )

Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya hakikat guru dan perannya? Dalam perspektif Islam , guru sejati adalah mereka yang mengajarkan dan membimbing kita untuk dekat kepada Allah. Para ulama merupakan sosok guru yang dapat dipanuti. Sebab, ulama adalah orang yang mengetahui ilmu keislaman dan hanya takut kepada Allah. Menghormati ulama adalah kewajiban setiap muslim karena mereka adalah pewaris para Nabi .

(Baca Juga: Ulama Adalah Guru yang Mempersatukan Umat)

Imam Ibnu Atha'illah As-Sakandari (1250-1309 M), seorang ulama sufi terkemuka kelahiran Mesir menyampaikan 10 hakikat guru yang sebenarnya. Berikut kalamnya:



ليس شيخك من سمعت منه

وإنما شيخك من أخذت عنه

و ليس شيخك من واجهتك عبارته

وإنما شيخك الذى سرت فيك إشارته

وليس شيخك من دعاك الى الباب

وإنما شيخك الذى رفع بينك وبينه الحجاب

وليس شيخك من واجهك مقاله

وإنما شيخك الذى نهض بك حاله

شيخك هو الذى أخرجك من سجن الهوى و دخل بك على المولى

شيخك هو الذى مازال يجلو مرآة قلبك حتى تجلت فيها انوار ربك

Artinya:

1. Guru sejati bukanlah orang yang engkau dengar (ceramah-ceramah) sebatas dari lisannya saja.

2. Tapi dia adalah seorang yang menjadi tempatmu di dalam mengambil hikmah dan akhlak.

3. Bukanlah guru sejati, seseorang yang hanya membimbingmu sekedar makna dari kata-kata.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَقَدۡ نَزَّلَ عَلَيۡكُمۡ فِى الۡـكِتٰبِ اَنۡ اِذَا سَمِعۡتُمۡ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكۡفَرُ بِهَا وَيُسۡتَهۡزَاُبِهَا فَلَا تَقۡعُدُوۡا مَعَهُمۡ حَتّٰى يَخُوۡضُوۡا فِىۡ حَدِيۡثٍ غَيۡرِهٖۤ‌ ‌ ۖ اِنَّكُمۡ اِذًا مِّثۡلُهُمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ‌‌‌الۡمُنٰفِقِيۡنَ وَالۡكٰفِرِيۡنَ فِىۡ جَهَـنَّمَ جَمِيۡعَا
Dan sungguh, Allah telah menurunkan ketentuan bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan oleh orang-orang kafir, maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena kalau tetap duduk dengan mereka, tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam,

(QS. An-Nisa Ayat 140)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More