Kisah Rekayasa dan Konspirasi Pembunuhan Nabi Yusuf

Rabu, 09 Desember 2020 - 22:09 WIB
Ustaz Miftah el-Banjary, Dai yang juga pakar ilmu linguistik Arab asal Banjar Kalimantan Selatan. Foto/Ist
Ustaz Miftah el-Banjary

Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an

Dalam rangka menutupi konspirasi kejahatan yang mereka lakukan, para saudara Yusuf melucuti baju Nabi Yusuf 'alaihissalam dan kemudian melumurinya dengan darah palsu dari darah domba. Mereka sengaja sembelih domba demi menutupi kejahatan mereka.

Dirasa sudah cukup untuk memberikan bukti yang direkayasa sedemikian rupa, mereka mendatangi ayah mereka Nabi Ya'kub seraya meyakinkan bahwa Yusuf telah mati diterkam serigala dengan segala bukti-bukti tipu daya.

(Baca Juga: Meneladani Good Looking Nabi Yusuf, Kisah Terindah dalam Al-Qur'an)

Padahal, mereka membinasakan Yusuf dengan memukul dan memasukkannya ke dalam sumur di tengah gurun pasir yang tandus. Begitulah kezhaliman saudara-saudaranya kepada Yusuf yang saat itu masih remaja.

Para saudara Yusuf menunggu waktu malam hari untuk menemui ayah mereka, sembari membawa bukti baju Yusuf yang berlumuran darah yang telah mengering itu. Mereka katakan bahwa itu darah Yusuf yang telah mati.

Mereka membawa bukti baju yang berlumuran darah, dengan alasan Yusuf diterkam serigala buas. Mereka lupa bahwa serigala tidak mungkin memangsa korban, sedangkan bajunya masih utuh, tidak ada robekan sama sekali. Mereka lupa merobek-robek baju itu.

Mereka memang berhasil mencelakakan Nabi Yusuf dengan makar mereka, tapi sepandai-pandainya aroma busuk kejahatan yang disembunyikan, tetap saja amis busuknya tercium, disebabkan ada banyak kejanggalan aneh.

Nabi Ya'kub yang tidak menemukan pertanda cakaran serigala justru heran. Bagaimana mungkin putranya diterkam serigala, sementara tak ada robekan sama sekali bekas cakaran serigala. Bagaimana mungkin Nabi Ya'kub bisa mempercayai kebohongan itu.

(Baca Juga: Hukum Membunuh Tanpa Hak, Ini Pesan Al-Qur'an dan Rasulullah)

Apakah sekiranya dari kejadian serupa, kita bisa dipaksa mempercayai bahwa Nabi Yusuf diterkam serigala, sedangkan bajunya tak ada robekan sama sekali?

Apakah mungkin, ada sekelompok orang yang dituduh menyerang aparat, sedangkan mereka tak berbuat kejahatan, tak ada bercak darah, tak ada saksi mata, tak ada selongsong peluru, tak ada CCTV. Apakah kita bisa mempercayainya begitu saja?

Dari kisah yang diabadikan Al-Qur'an ini, kita belajar tentang tipu daya muslihat yang menzalimi saudaranya sendiri. Mereka membuat makar, tetapi makar Allah lebih hebat lagi, lebih dahsyat lagi. Kita hanya berdoa dan menunggu saja.

Allah Ta'ala berfirman:

وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ

"Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS Ali 'Imran Ayat 54)

(Baca Juga: 6 Laskar FPI Ditembak Mati, Ini Respons Para Dai di Tanah Air)

Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More