Bolehkah Salat Dhuha Dilakukan Berjamaah? Bagaimana Hukumnya?
loading...

Salat Dhuha itu dikerjakan sendirian saja (Munfarid) tanpa berjamaah, namun jika ada yang mengerjakan salat Dhuha secara berjamaah maka hukumnya tetap boleh. Foto ilustrasi/ist
A
A
A
Bolehkah salat Dhuha dilaksanakan secara berjamaah? Bagaimana hukumnya? Seperti diketahui, Salat Dhuha termasuk salat sunnah yang dianjurkan karena memiliki banyak fadhilah (keutamaan).
Dalam satu Hadis Qudsi , Allah memerintahkan anak Adam (manusia) agar tidak meninggalkan 4 rakaat salat di waktu Dhuha. Secara bahasa, Dhuha adalah sebutan untuk awal siang hari (pagi). Sedangkan salat Dhuha dalam fiqih adalah salat sunnah yang dikerjakan mulai matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sampai waktu zawaal (saat matahari tergelincir ke arah barat).
Salat ini dikerjakan minimal 2 rakaat. Jumlah maksimal rakaatnya terdapat khilaf. Menurut Mazhab Syafi'i, Hanbali Maliki 8 rakaat. Sedangkan Mazhab Hanafi maksimal 12 rakaat.
Kembali ke pertanyaan di atas, apakah salat Dhuha boleh dilakukan berjamaah? Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H), ulama besar Mazhab Syafi'i menjelaskan:
"Telah disebutkan bahwa salat sunnah itu tidak dianjurkan untuk berjamaah kecuali jika salat Ied, salat Gerhana, salat istisqa, salat Tarawih dan salat Witir. Adapun salat sunnah lainnya seperti salat Rawatib, salat Dhuha dan salat Mutlaq maka tidak disunnahkan untuk berjamaah. Namun jika dikerjakan secara berjamaah hukumnya tetap boleh dan tidak makruh. Imam Syafi'i rahimahullah mengatakan tidak apa-apa jika salat sunnah dilakukan secara berjamaah." (Kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab)
Jadi kesimpulannya, salat Dhuha itu dikerjakan sendirian saja (Munfarid) tanpa berjamaah. Namun jika ada yang mengerjakan salat Dhuha secara berjamaah maka hukumnya tetap boleh.
Adapun waktu paling afdhal (utama) untuk mengerjakan salat Dhuha adalah sekitar jam 9 pagi ke atas. Sebab para ulama mengatakan waktu utama itu setelah seperempat waktu siang terlewati atau ketika sinar matahari mulai menyengat.
Dalam Hadis diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Salat orang-orang yang bertaubat (salat Dhuha) adalah saat anak-anak Unta menderum (karena panasnya matahari)." (HR Ahmad)
Lihat Juga: Niat dan Tata Cara Salat Tasbih di Malam Nisfu Syaban, Lengkap dengan Hukum serta Keutamaannya
Dalam satu Hadis Qudsi , Allah memerintahkan anak Adam (manusia) agar tidak meninggalkan 4 rakaat salat di waktu Dhuha. Secara bahasa, Dhuha adalah sebutan untuk awal siang hari (pagi). Sedangkan salat Dhuha dalam fiqih adalah salat sunnah yang dikerjakan mulai matahari terbit seukuran satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sampai waktu zawaal (saat matahari tergelincir ke arah barat).
Salat ini dikerjakan minimal 2 rakaat. Jumlah maksimal rakaatnya terdapat khilaf. Menurut Mazhab Syafi'i, Hanbali Maliki 8 rakaat. Sedangkan Mazhab Hanafi maksimal 12 rakaat.
Kembali ke pertanyaan di atas, apakah salat Dhuha boleh dilakukan berjamaah? Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H), ulama besar Mazhab Syafi'i menjelaskan:
"Telah disebutkan bahwa salat sunnah itu tidak dianjurkan untuk berjamaah kecuali jika salat Ied, salat Gerhana, salat istisqa, salat Tarawih dan salat Witir. Adapun salat sunnah lainnya seperti salat Rawatib, salat Dhuha dan salat Mutlaq maka tidak disunnahkan untuk berjamaah. Namun jika dikerjakan secara berjamaah hukumnya tetap boleh dan tidak makruh. Imam Syafi'i rahimahullah mengatakan tidak apa-apa jika salat sunnah dilakukan secara berjamaah." (Kitab Al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab)
Jadi kesimpulannya, salat Dhuha itu dikerjakan sendirian saja (Munfarid) tanpa berjamaah. Namun jika ada yang mengerjakan salat Dhuha secara berjamaah maka hukumnya tetap boleh.
Adapun waktu paling afdhal (utama) untuk mengerjakan salat Dhuha adalah sekitar jam 9 pagi ke atas. Sebab para ulama mengatakan waktu utama itu setelah seperempat waktu siang terlewati atau ketika sinar matahari mulai menyengat.
Dalam Hadis diterangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ صَلَاةَ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
Artinya: "Salat orang-orang yang bertaubat (salat Dhuha) adalah saat anak-anak Unta menderum (karena panasnya matahari)." (HR Ahmad)
Lihat Juga: Niat dan Tata Cara Salat Tasbih di Malam Nisfu Syaban, Lengkap dengan Hukum serta Keutamaannya
(wid)