Kontroversi Kelahiran Nabi Isa, Begini Pendapat Islam dan Nasrani
Sabtu, 26 Desember 2020 - 18:19 WIB
Sejak usia enam tahun, Nabi Isa sudah memasuki perguruan Taurat. Ia memahami hukum Taurat lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Pada usia 12 tahun, dia bertanya jawab soal Taurat dengan orang- orang Yahudi yang jauh lebi tua, baik soal hukum sampai soal ketuhanan.
Setelah Nabi Isa berusia 30 tahun, Malaikat Jibril datang sebagai utusan Allah untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah diajarkan rasul-rasul sebelumnya dan memberi kabar kepada manusia tentang kedatangan seorang Nabi terakhir yakni Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Menurut keterangan Perjanjian Baru dalam kitab Injil karangan Lukas 4:23: "Maka Yesus sendiri tatkala ia mulai mengajar, umurnya kira-kira 30 tahun, maka sangka orang ia itu anak Yusuf, anak Heli."
Sumber lain mengatakan bahwa setelah berumur 30 tahun, saudara sepupu Yahya bin Zakaria diakui sebagai guru oleh ulama Yahudi, Yesus dimandikan (dibabtis) sebagai isyarat pengakuan bahwa ilmunya sudah cukup untuk mengajar. Oleh Karena memandikan Yesus maka Yahya diberi gelar "Yahya Pembabtis" (Yohane de Dooper).
Dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan kapan Nabi Isa diangkat menjadi Nabi, dan di mana tempatnya. Akan tetapi, perintah kenabian Nabi Isa dikenal sejak beliau lahir dan sejak berbicara kepada Bani Israil ketika masih dalam buaian. Seperti yang terdapat dalam Surah Maryam Ayat 30, Allah berfirman: "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi."
Setelah Yahya wafat, wahyu diturunkan kepada Nabi Isa. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut kepada Nabi Isa as sebagai tanda kenabian dan memberi kitab Injil. Hal ini tertuang dalam QS Ali-Imran Ayat 49, Allah berfirman: "Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".
Salah satu misi Nabi Isa yakni memberitakan bahwa kemudian hari akan diutus oleh Allah seorang rasul, yakni Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang dibekali sebuah Kitab Suci (Al-Qur'an) yang membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya yang akan disampaikan kepada manusia.
Dalam QS as-Shaf Ayat 4, Allah berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
Setelah Nabi Isa dibaptis, maka semakin berani pula beliau mengoreksi para ulama Yahudi yang dianggap menyeleweng dalam ajaran Taurat. Dalam berdakwa Nabi Isa as terkenal sebagai seseorang yang sering berkelana (berpindah-pindah) tempat untuk membawa kabar gembira akan keselamatan. Diperjalanan Nabi Isa as melarang pengikutnya membawa tongkat, bekal, uang dan senjata.
Misi Nabi Isa as dalam berdakwah adalah menyiarkan agama yang benar, membongkar akan kesalahan dan kesesatan pendeta Yahudi yan telah jauh menyimpang dari ajaran Nabi Musa yang sebenarnya. Bahkan terbukti kepada Nabi Isa bahwa mereka telah lupa dengan ajaran-ajaran yang diberikan Nabi Musa dalam kitab suci Taurat. Sudah banyak pula yang tidak kenal kepada Allah, Nabi Isa menyampaikan kehadirannya memerintahkan untuk menyembah Allah.
Hal itu diungkap dalam Surah az-Zukhruf Ayat 63-64, Allah berfirman: "Dan tatkala Isa datang membawa keterangan Dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat10 dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku".
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus".
Benturan ajaran Nabi Isa dengan kesombongan bangsa Israil:
1. Yang ditolak oleh Nabi Isa adalah pemberontakan melawan Roma. Beliau pernah menyampaikan sabdanya yang terkenal, "Berikanlah kepada kaisar dan berikan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah". Artinya bangsa Israil harus bersabar karena keselamatan belum saatnya datang.
2. Nabi Isa berkata, "Kerajaan Allah akan dicabut dari kalian dan akan diberikan kepada bangsa lain". Artinya Allah telah menetapkan bahwa bangsa Israil tidak ada lagi setelah itu.
(Baca Juga: Isa Al-Masih: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu)
Sumber Sejarah:
1. Nabi Isa yang ditulis oleh Hilmy Ali Sya'ban.
2. Qishas Al-Anbiya, Abdul wahhab al-Najjar.
3. Qishash Anbiya yang di tulis oleh Hadiyah Salim.
Setelah Nabi Isa berusia 30 tahun, Malaikat Jibril datang sebagai utusan Allah untuk mengangkat Isa menjadi Rasul Allah, menyambung pelajaran yang pernah diajarkan rasul-rasul sebelumnya dan memberi kabar kepada manusia tentang kedatangan seorang Nabi terakhir yakni Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Menurut keterangan Perjanjian Baru dalam kitab Injil karangan Lukas 4:23: "Maka Yesus sendiri tatkala ia mulai mengajar, umurnya kira-kira 30 tahun, maka sangka orang ia itu anak Yusuf, anak Heli."
Sumber lain mengatakan bahwa setelah berumur 30 tahun, saudara sepupu Yahya bin Zakaria diakui sebagai guru oleh ulama Yahudi, Yesus dimandikan (dibabtis) sebagai isyarat pengakuan bahwa ilmunya sudah cukup untuk mengajar. Oleh Karena memandikan Yesus maka Yahya diberi gelar "Yahya Pembabtis" (Yohane de Dooper).
Dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan kapan Nabi Isa diangkat menjadi Nabi, dan di mana tempatnya. Akan tetapi, perintah kenabian Nabi Isa dikenal sejak beliau lahir dan sejak berbicara kepada Bani Israil ketika masih dalam buaian. Seperti yang terdapat dalam Surah Maryam Ayat 30, Allah berfirman: "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi."
Setelah Yahya wafat, wahyu diturunkan kepada Nabi Isa. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu tersebut kepada Nabi Isa as sebagai tanda kenabian dan memberi kitab Injil. Hal ini tertuang dalam QS Ali-Imran Ayat 49, Allah berfirman: "Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. karena itu bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".
Salah satu misi Nabi Isa yakni memberitakan bahwa kemudian hari akan diutus oleh Allah seorang rasul, yakni Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang dibekali sebuah Kitab Suci (Al-Qur'an) yang membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya yang akan disampaikan kepada manusia.
Dalam QS as-Shaf Ayat 4, Allah berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".
Setelah Nabi Isa dibaptis, maka semakin berani pula beliau mengoreksi para ulama Yahudi yang dianggap menyeleweng dalam ajaran Taurat. Dalam berdakwa Nabi Isa as terkenal sebagai seseorang yang sering berkelana (berpindah-pindah) tempat untuk membawa kabar gembira akan keselamatan. Diperjalanan Nabi Isa as melarang pengikutnya membawa tongkat, bekal, uang dan senjata.
Misi Nabi Isa as dalam berdakwah adalah menyiarkan agama yang benar, membongkar akan kesalahan dan kesesatan pendeta Yahudi yan telah jauh menyimpang dari ajaran Nabi Musa yang sebenarnya. Bahkan terbukti kepada Nabi Isa bahwa mereka telah lupa dengan ajaran-ajaran yang diberikan Nabi Musa dalam kitab suci Taurat. Sudah banyak pula yang tidak kenal kepada Allah, Nabi Isa menyampaikan kehadirannya memerintahkan untuk menyembah Allah.
Hal itu diungkap dalam Surah az-Zukhruf Ayat 63-64, Allah berfirman: "Dan tatkala Isa datang membawa keterangan Dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat10 dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku".
Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu Maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus".
Benturan ajaran Nabi Isa dengan kesombongan bangsa Israil:
1. Yang ditolak oleh Nabi Isa adalah pemberontakan melawan Roma. Beliau pernah menyampaikan sabdanya yang terkenal, "Berikanlah kepada kaisar dan berikan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah". Artinya bangsa Israil harus bersabar karena keselamatan belum saatnya datang.
2. Nabi Isa berkata, "Kerajaan Allah akan dicabut dari kalian dan akan diberikan kepada bangsa lain". Artinya Allah telah menetapkan bahwa bangsa Israil tidak ada lagi setelah itu.
(Baca Juga: Isa Al-Masih: Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu)
Sumber Sejarah:
1. Nabi Isa yang ditulis oleh Hilmy Ali Sya'ban.
2. Qishas Al-Anbiya, Abdul wahhab al-Najjar.
3. Qishash Anbiya yang di tulis oleh Hadiyah Salim.